Pencurian yang dilakukan karyawan gudang BN yang berlokasi di Jalan MT Haryono, Tanjungpinang tersebut didalagi M Iksan Bin H Syawalul Amri (20) yang bekerja sebagai supir di gudang BN tersebut. Hal tersebut diungkapkan AKP Arifin Effendi, Kapolsekta Bukit Bestari, kemarin.
''Otak pencurian yang dilakukan karyawan gudang BN itu didalangi Iksan. Modusnya, dua orang temannya sembunyi di pentilasi, saat gudang mau tutup oleh pimpinan gudang. Begitu gudang ditutup, mereka yang sembunyi di dalam gudang beraksi mengumpulkan barang yang mau dicuri dan disimpan di pentilasi,'' jelasnya.
Sedangkan keesokan harinya, lanjut Arifin, saat pimpinan gudang membuka gudang, mereka yang didalam tetap bersumbunyi hingga semua karyawan datang. Lalu keluar.
Lalu, barang yang berhasil disimpan dalam pentilasi itu dikeluarkan, saat ada barang yang keluar dari gudang, tanpa diketahui pemilik gudang BN maupun pimpinan pengawas gudang tersebut. Setelah barang berada di dalam mobil. Barang tersebut diantar ke rumah kosong.
Begitu sampai di rumah kosong, barang tersebut diendapkan beberapa hari lalu. ND (DPO) yang menjual hasil barang jarahan dari gudang bosnya tersebut. Hasil penjualan tersebut dibagi rata sesama pelaku kejahatan itu.
Menurut pengakuan Iksan, dirinya baru bekerja tiga minggu di gudang BN. Karena sebelumnya ia pernah keluar dan masuk lagi.
''Saya bekerja disana sebagai supir pengangkut barang. Barang itu kami keluarkan saat ada pengiriman barang yang harus diantar. Lalu, barang itu, kami simpan di rumah kosong yang berlokasi di Batu hitam,'' ujarnya sambil tertunduk.
Diakuinya, barang-barang yang sudah disimpan dalam gudang akan diambil oleh ND (DPO) dan akan dijual.
''Saya tidak tahu, barang itu dijual dimana. Tetapi setiap orang dari hasil penjualan tersebut mendapatkan uang Rp2.100.000,'' katanya.
Hal senada juga diungkapkan Arbendo (19) yang bekerja di gudang BN yang bertugas untuk mengangkat barang dari mobil ke gudang. Nah, pada malam harinya, Arbendo dan beserta kawannya secara bergantian akan bersumbunyi di pentilasi. Setelah gudang ditutup, baru mereka beraksi.
''Setelah pintu gudang ditutup, kami mengambil barang apa saja yang bisa kami ambil dan disimpan dalam pentilasi. Lalu, kami tidur di dalam gudang sambil menunggu gudang dibuka kembali keesokan harinya,'' terangnya.
Diakui Arbendo, dirinya sudah mendapatkan tugas dari kawannya untuk mengambil barang digudang. ''Kami per bulan dibayar Rp800 ribu lebih,'' akunya.
Sedangkan yang bertugas mengeluarkan barang dari tempat persembunyian di pentilasi Yuli, dan beberapa kawannya. ''Saat ada barang yang harus diantar, disitulah kami menyalipkan beberapa barang yang sudah kami amankan,'' ujar Yuli.
Modus pencurian yang rapi itu berlangsung mulai Oktober 2007 lalu dan terbongkar pertengahan Oktober 2008. Karena barang-barang di gudang banyak yang hilang.
Triana Rahmawati Merajut Harapan dan Membuka Jalan Bagi ODMK
-
Kisah Inspirasi Triana Rahmawati Yang Merajut Harapan dan Membuka Jalan
Bagi Orang dengan Masalah Kejiwaan Sumber: LinkedIn.com Petunjukhidup.com-
Memilik...
0 comments:
Post a Comment