Nasib Hendrik (34) diselamatkan pihak kepolisian yang segera mendatangi areal pelabuhan bongkar muat di kilometer tujuh, Tanjungpinang. Pasalnya, Hendrik yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) diduga sebagai pelaku pencurian dua unit ponsel. Massa yang emosi dan mengamuk mengerumuninya di areal pelabuhan, Rabu (27/5) malam.
Puluhan massa merasa kesal mengetahui Hendrik merupakan seorang pencuri. Massa merasa emosi dan memukuli Hendrik. Bahkan salah satu dari kerumunan tersebut berteriak menyarankan agar Hendrik dihabisi saja.
''Sudah bakar saja,'' ujar salah seorang dari kerumunan tersebut sambil berteriak dengan kesal.
Polisi yang datang ke tempat kejadian bisa meredakan warga yang emosi. Emosi warga pun berangsur-angsur mereda setelah Hendrik berada dalam pengamanan polisi. Tersangka kini diamankan di Mapolsekta Tanjungpinang Timur. Hendrik mengaku telah melakukan pencurian dua unit hape merek Nokia dan hape produk Cina Sabtu (23/5).
''Saya mengambil ponsel itu dari kapal tugboat yang sedang bersandar di dermaga. Saya mengambil ponsel itu karena melihat ABK tugboat pergi ke buritan kapal,'' tutur Hendrik yang kesehariannya bekerja di kapal kayu lintas pulau yang memuat sayuran.
Melihat keadaan aman, Hendrik dengan cekatan mengambil ponsel dan membawanya kabur dari ruangan. Hendrik tidak menyadari tindakannya ternyata diketahui salah seorang ABK. Rabu malam, Hendrik dipergoki korban berada di pelabuhan.
Melihat korban, ia pun mulai menangkap pelaku yang dibantu massa yang saat itu berada di lokasi kejadian. Kemudian Hendrik dihakimi. Dalam kasus ini, belum ada laporan resmi dari korban ke pihak kepolisian. Polisi sampai saat ini masih melakukan pencarian barang bukti ponsel yang dicuri tersangka.
''Habis mengambil ponsel itu, saya sembunyikan di dekat kamar mandi tugboat dan ponsel itu hilang. Mungkin ada yang mengambilnya,'' tukasnya.
0 comments:
Post a Comment