Satuan Polisi Pramong Praja (Satpol PP) Kota Tanjungpinang menggelar razia penertiban pelajar yang berada di luar sekolah pada jam sekolah. Razia pelajar yang menurunkan 26 personil Satpol PP itu berhasil menjaring sekitar 45 pelajar yang terdiri dari pelajar SMP, SMA hingga mahasiswa.
Menurut Agustiawarman, Kepala Satpol PP Tanjungpinang, Kamis (25/11), razia ini untuk mendisiplinkan pelajar yang keluyuran di jam sekolah dan juga masih menggunakan seragam sekolah di tempat-tempat umum.
''Razia dipusatkan pada beberapa titik diantaranya di depan SMU II, Meja tujuh, Suka berenang, jalan Tugu Pahlawan, dan dibeberapa lokasi yang biasa dijadikan tempat ngumpul pelajar,'' ungkapnya.
Kebanyakan pelajar yang terjaring berada di tempat keramaian seperti di warnet (warung internet), tempat permainan playstation, serta tempat warung. Pelajar yang terjaring dibawa ke Kantor Satpol PP untuk didata dan dikembalikan ke Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang untuk mendapatkan pengarahan dari Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang.
''Kami data mereka disini dan selanjutnya kami serahkan ke Dinas Pendidikan dan Olahraga disaksikan langsung kepala sekolah mereka dalam serahterima di kantor Satpol PP tadi,'' ujarnya.
Menurut Agus, razia yang dilakukan satpol PP tersebut merupakan salah satu tugas yang harus diembannya untuk melakukan penertiban dan kedisipinan. ''Kami melakukan razia ini juga berdasarkan laporan dari masyarakat. Selain itu juga menghindari tindakan kriminal yang mungkin bisa saja dilakukan pelajar, karena itu perlu diantisipasi sejak dini,'' terangnya.
Sempat terjadi kejar-kejaran antara petugas satpol PP dengan pelajar yang terlihat sedang bermain di warnet maupun di tempat playstation. Pelajar yang berhasil diamankan tersebut dibawa dengan menggunakan mobil Danlamas ke kantor Satpol PP.
Saat melakukan pendataan tampak beberapa pelajar SMP yang menangis di ruang unit pendataan Satpol PP. Salah satunya, Arfredo, Siswa SMPN 6 menangis saat terjaring Satpol PP. Arfredo mengaku dirinya tidak bolos sekolah. ''Hari ini (kemarin, red) kami dipulangkan cepat sama kepala sekolah karena hari guru. Saya ke sana hanya mencari teman saja untuk pulang bareng,'' ujarnya sambil menghapus air matanya.
Hal senada juga diucapkan Abdul, pelajar SMPN 8, dirinya menunggu jemputan orangtuanya. ''Sekolah dipulangkan cepat, saya menunggu jemputan sambil duduk-duduk bersama kawan, ngak taunya disuruh naik,'' ujarnya.
Mendengar beberapa komentar pelajar yang diamankan tersebut, Agustiawarman, Kepala Satpol PP Tanjungpinang menuturkan, pelajar yang kedapatan sedang nongkorong di jam sekolah maupun sudah pulang tetapi masih menggunakan seragam tetap diamankan. ''Ini untuk mendisiplinkan pelajar agar tidak keluyuran menggunakan seragam di jam sekolah maupun sudah pulang dari sekolah,'' tandasnya.
Giliran PNS Sebentar Lagi
Pada saat melakukan penertiban pelajar, didapati Pegawai Negeri Sipil (PNS) juga sedang asyik nongkrong di cafe ataupun warung. Begitu melihat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mereka langsung kabur atau pergi. Melihat ulah PNS yang masih suka ngopi di jam kerja tersebut.
Agustiawarman, Kepala Satpol PP Tanjungpinang menuturkan, bila ada perintah dari Wali Kota Tanjungpinang maupun Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Tanjungpinang, pihaknya siap melakukan tugas penertiban PNS yang keluyuran di jam kerja.
''Kami sudah melakukan koordinasi juga dengan BKD dan dalam waktu dekat akan ada razia PNS. Cuma kami masih belum tahu kapan, yang pasti akan digalakan sesuai dengan permintaan,'' ungkapnya.
Triana Rahmawati Merajut Harapan dan Membuka Jalan Bagi ODMK
-
Kisah Inspirasi Triana Rahmawati Yang Merajut Harapan dan Membuka Jalan
Bagi Orang dengan Masalah Kejiwaan Sumber: LinkedIn.com Petunjukhidup.com-
Memilik...
0 comments:
Post a Comment