Satu Babak Belur, Satu Selamat
Warga harus berhati-hati dengan maling ponsel yang sudah mulai berkeliaran di perumahan warga jalan Baru, Kilometer 15. Hal tersebut dialami Subowo (31), warga kilometer 15. Kini, dua tersangka telah diamankan pihak Kepolisian Tanjungpinang Timur.
Menurut AKP Dunya Harun, Kapolsek Tanjungpinang Timur, Kamis (6/11), pelaku masuk ke rumah korban, Rabu (5/11) lalu ke tingkat dua. Pada saat itu, pemilik rumah mengetahui dan langsung berteriak maling.
''Mereka sempat membawa kabur ponsel dan sejumlah uang. Begitu, diketahui pemilik rumah. Mereka kabur,'' jelasnya.
Tersangka maling ponsel berjumlah tiga orang yakni Muklis (19) dan Iwan (19) dan Black (22). Namun dalam hal ini, Black (22) bertugas mengantar mereka ke lokasi rumah yang sudah direncanakan untuk diambil barang berharganya. Sedangkan yang mengambil barang dua unit ponsel dan uang sebesar Rp200 ribu adalah Iwan. Sedangkan Muklis bertugas mengawasi dan berdiri di teras rumah tersebut untuk berjaga-jaga.
''Pada saat diteriakin maling itu, Iwan sempat memberikan ponsel ke Muklis. Karena dikejar massa, mereka mencar. Iwan kabur dan Muklis bersembunyi di rawa sampai jam 4 subuh. Diketahui warga dan dipelassa serta dibawa kemari,'' terangnya.
Sedangkan Black diamankan pihak kepolisian di rumahnya sekitar pukul 21.00 WIB di Pinang Kencana. Sedangkan esok paginya, Iwan berhasil diamankan sekitar pukul 10.00 WIB saat hendak pergi ke Batam. ''Tersangka satu lagi kami amankan di Pelabuhan Sri Bintan Pura, saat hendak berangkat ke Batam,'' ujar Dunya.
Menurut Dunya, saat ini Black masih ditetapkan sebagai saksi untuk sementara. Karena menurut keterangan pelaku, Black hanya mengantarkan mereka ke rumah korban.
Karena perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
Sementara itu, Muklis, salah satu pelaku menuturkan, dirinya diajak Iwan untuk melakukan pencurian tersebut. ''Saya diajak Iwan, tugas saya hanya mengawasi rumah itu saja. Saat dia masuk. Waktu itu, ia berhasil mengambil ponsel dan diserahkan kepada saya,'' ujarnya sambil tertunduk.
Setelah ponsel diserahkan padanya, ia pun segera lari. Dikarenakan pemilik rumah teriak maling dan beberapa warga yang kebetulan melintas di rumah korban pun langsung mengejar. Karena ketakutan, pria yang baru seminggu menginjakan kaki di Kota Tanjungpinang dari Malaysia itu pun segera bersembunyi di rawa-rawa disekitar komplek warga.
''Saya takut, saya sembunyi di rawa-rawa. Ketahuan juga sama warga. Ponsel yang satunya kejatuh pada saat saya sembunyi di rawa,'' ungkapnya tetap sambil menundukan kepala.
Diakuinya, uang hasil kerja kerasnnya di Malaysia sebagai mantan TKI yang bekerja di Kelapa Sawit sebanyak Rp5 juta habis digunakan untuk foya-foya. Sehingga, untuk pulang ke Jakarta. Ia sudah tak memiliki uang.
''Saya numpang di rumah Black, saat disana saya berkenalan dengan Iwan dan dia merencanakan ini semua. Saya ikut saja, rencananya uang itu mau saya gunakan untuk pulang ke Jakarta,'' tandasnya.
Triana Rahmawati Merajut Harapan dan Membuka Jalan Bagi ODMK
-
Kisah Inspirasi Triana Rahmawati Yang Merajut Harapan dan Membuka Jalan
Bagi Orang dengan Masalah Kejiwaan Sumber: LinkedIn.com Petunjukhidup.com-
Memilik...
0 comments:
Post a Comment