Warga Bintan centre dikejutkan dengan anak kecil yang berkeliaran di lingkungan Bintancentre tanpa orangtua yang mendampinginya. Sehingga warga yang mengetahui anak yang diperkirakan berusia lima hingga enam tahun itu, dengan ciri-ciri kulit sawo matang dan kepala botak itu dibawa ke kantor polisi.
Hal tersebut diungkapkan, Ahmad Rodian, Humas Selter Engku Putri, Jumat (3/4). ''Tadi pagi (kemarin, red), sekitar pukul 11.00 WIB, polisi mengantarkan anak ini kesini untuk dititipkan sampai orangtuanya diketemukan,'' ujar Lalu, sapaan Ahmad Rodian.
Menurut informasi yang didapat shelter, anak yang mengaku bernama Agung tersebut memang sudah berkeliaran di lingkungan Bintan Centre sejak tiga minggu lalu. Setiap pagi hingga sore, anak yang memakai baju berwarna merah yang diberikan warga sekitar itu, selalu berkeliaran. Bahkan, kadang-kadang anak yang masih belum mengerti apa-apa itu, suka masuk ke rumah warga yang kebetulan pintu rumahnya terbuka lebar.
''Anak ini sudah semalam menginap di kantor polisi Tanjungpinang Timur, namun paginya menghilang lagi dan diketemukan sama petugas Mesjid, dan polisi menitipkan anak ini ke sini,'' tuturnya.
Diceritakan Lalu, Agung merupakan anak yang pembersih, hal tersebut terlihat saat berada di Shelter, membuang sampah pada tempatnya dan bahkan saat mau tidur minta gosok gigi.
Pihak Shelters bahkan mencoba membawa Agung berkeliling untuk mencari rumahnya. Namun, Agung malah menunjuk rumah yang biasa dikunjunginya sebagai tempat bermain. ''Sampai orangtuanya datang, anak ini akan berada disini, kami juga sudah menghubungi KPAID tapi juga belum datang,'' ungkapnya.
Keberadaan agung di Shelter rupanya mendapat perhatian dari pekerja yang ada di Shelter. Hal tersebut terlihat dari beberapa petugas yang memperhatikan Agung. ''Dia ini anaknya bersih dan menyenangkan. Makan pun tidak berantakan,'' ujar salah satu petugas Shelter yang perempuan.
Agung yang berada di Shelter terlihat tampak bersemangat dan tidak pernah berhenti bergerak, keluguan Agung membuat beberapa pekerja Shelter merasa prihatin. Apalagi waktu Agung menyantap hidangan makan siang yang diberikan petugas Shelter. Agung dengan lahapnya memakan nasi putih dengan lauk ayam.
Saat memakan makan tersebut, tak ada nasi yang berserakan di lantai. Dengan lugunya, Agung kembali merapikan nasi bungkus dan mengikatnya dengan gelang. ''Ini untuk besok,'' ujarnya dengan lugu. Mendengar hal itu, beberapa pengurus Shelter merasa kasihan dan prihatin. Perkataan anak yang masih lugu itu, membuat petugas Shelter yang mayoritas wanita itu bertanya-tanya mengenai orangtua Agung.
Bagi yang merasa kehilangan anaknya dengan ciri-ciri diatas, bisa langsung datang ke Shelter Engku Putri yang berlokasi di kilometer sembilan, Tanjungpinang.
Triana Rahmawati Merajut Harapan dan Membuka Jalan Bagi ODMK
-
Kisah Inspirasi Triana Rahmawati Yang Merajut Harapan dan Membuka Jalan
Bagi Orang dengan Masalah Kejiwaan Sumber: LinkedIn.com Petunjukhidup.com-
Memilik...
0 comments:
Post a Comment