Empat Masih Diburu
Jajaran kepolisian Polresta Bintan terus mengungkap kasus perampokan tokek ikan yang berlokasi di Pulau Penghujan, Teluk Bintan. Kasus perampokan bersenpi ini mengakibatkan salah satu karyawan tokek ikan harus berjuang melawan hidup dan mati di Rumah Sakit Otorita Batam. Kejadian perampokan yang melibatkan 10 orang pelaku kejahatan yang direncanakan pada Sabtu (12/9) malam lalu di salah satu cafe di Nagoya oleh empat dari sepuluh pelaku perampokan bersenpi.
Perampokan berlangsung Minggu (13/9) sekitar jam 20.00 WIB di tempat penampungan ikan, pada saat kejadian itu berlangsung para pelaku perampokan merasa panik, karena warga mengepung lokasi tersebut. Sehingga mereka berpencar. Saat itu Candra bersama kawan-kawannya merebut sampan milik warga dengan mendorong pemilik sampan keluar dari sampan tersebut.
Sedangkan Sarmin (27), Waldi (27), Sulaiman (29) dan Adi (28) yang melarikan diri dengan membawa uang Rp10 juta itu di dalam tas lari ke hutan di lokasi terdekat. Karena ditinggalkan kawannya. Dalam hitungan 10 jam, mereka berhasil diamankan pihak ke polisian. Sedangkan jejak kaki Candra, Ucok dan pelaku lainnya masih terus dalam pencarian. Bahkan, jejak keberadaan pelaku perampokan bersenpi sempat tercium berada di Tanjung Pisau. Namun begitu aparat mendatangi lokasi tersebut, tidak dijumpai para pelaku perampokan yang membawa kabur uang Rp30 juta.
Menurut, AKBP Yohanes Widodo, Kapolres Bintan, begitu mendapat informasi sebagian aparat langsung diturunkan ke lapangan untuk mencari keberadaannya. ''Tadi malam (kemarin malam, red), kami berhasil mengamankan dua pelaku dari enam pelaku yang masih dalam daftar pencarian orang,'' urainya.
Dua pelaku yang diamankan dan baru diketahui bernama Candra (35) dan Faisal alias Iin (30). ''Mereka diamankan jam 23.00 WIB tadi malam (kemarin malam, red). Mereka diamankan di lokasi yang tidak jauh dari jarak Tanjung Pisau, Teluk Bintan. Dari jejak kaki awal mereka sekitar dua atau tiga kilo. Mereka bersemunyi di dalam semak-semak pada saat kami tangkap,'' terangnya.
Kasus perampokan ini sudah direncakan dengan matang. Hal itu terungkap dari keterangan para pelaku yang sudah ketangkap pihak kepolisian. Perampokan ini direncanakan langsung oleh Candra, Ucok, Edi dan Agus. Setelah perencaannya matang, mereka pun mengajak enam kawannya untuk melakukan aksi kejahatan tersebut.
Untuk menuju ke TKP (Tempat Kejadian Perkara), Candra membawa speed boat dari Batam, tepatnya dari Tembesi, Dapur 16 untuk menuju ke tempat penampungan ikan Tanjunguban, atau tepatnya di Pulau Penghujan, Teluk Bintan. Disinyalir menurut pengakuan tersangka, di sana tersimpan uang Rp500 juta. Namun, ternyata pada saat merampok hanya mendapatkan Rp40 juta yang disimpan dalam dua tas, yang masing-masing berisikan Rp30 juta dan Rp10 juta.
Sebelum melakukan aksi kejahatan,menurut pengakuan tersangka, Candra menyelidiki lokasi tersebut dengan menggunakan handycam untuk mensurvei keadaan di sana. Setelah merasa lokasi aman, mereka pun berbagi tugas. Seperti berita sebelumnya yang masuk ke dalam menurut pengakuan para pelaku, empat orang menunggu di dalam perahu, dua orang menunggu di depan untuk berjaga-jaga dan empat orang masuk untuk mengasak uang korban.
''Menurut para pengakuan pelaku, dalang dari perampokan bersenpi ini dilakukan Candra, Ucok dan Sulaiman. Barang bukti senjata pun bertambah. Pada saat menangkap empat tersangka, kami mengamankan dua senjata api, dua parang dan satu unit ponsel,'' tuturnya.
Ia melanjutkan, saat menangkap Candra baru diketahui bahwa senjata api yang dipinjam dari Ari kenalan Sulaiman ada empat senjata api rakitan. Satu senjata api masih dibawa Ucok yang saat ini masih daftar pencarian orang.
Barang bukti aksi kejahatan perampokan tokek ikan bersenpi berjumlah tiga senjata api, dua parang, dan empat unit ponsel. Sedangkan uang korban yang dicuri masih dalam pencarian jajaran Polresta Tanjunguban. Yohanes Widodo mengungkapkan, menurut pengakuan tersangka Candra, uang yang mereka bawa kabur dengan menggunakan sampan warga tertinggal di sampan.
''Sebelum mereka berpencar, uang yang mereka ambil sebagian sempat dibagi-bagikan dan saat ini kami masih mengejar pelaku kejahatan perampokan ini, Agus, Ucok, Edi dan satu lagi temannya yang di duga masih berada di sekitar sini,'' tandasnya.
Triana Rahmawati Merajut Harapan dan Membuka Jalan Bagi ODMK
-
Kisah Inspirasi Triana Rahmawati Yang Merajut Harapan dan Membuka Jalan
Bagi Orang dengan Masalah Kejiwaan Sumber: LinkedIn.com Petunjukhidup.com-
Memilik...
0 comments:
Post a Comment