Bagi sebagaian wanita memakai sepatu hak tinggi bisa membuat penampilan tampak anggun. Apalagi jika memiliki tinggi badan yang sedang-senang saja, tentunya dengan menggunakan sepatu berhak tinggi bisa mendongkrak sedikit tinggi badan. Selain itu bagi yang badannya tinggi langsing pun jadi terlihat makin menawan.
Sehingga bagi wanita menggunakan sepatu hak tinggi menjadi nilai plus tersediri. Meskipun tahu akibat pemakaian sepatu hak tinggi, yang bisa membuat kaki jadi varises maupun jadi lebih cepat lelah dan pegal-pegal, kadang sebagaian wanita rela mengambil resiko agar terlihat menarik.
Bagaimana saat hamil? Bolehkan wanita hamil menggunakan sepatu hak tinggi? Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. F.X. Eric Soeroso, Sp.OG, menuturkan, ibu hamil tidak dibenarkan menggunakan sepatu hak tinggi.
''Karena menggunakan sepatu hak tinggi bisa membuat ibu hamil cidera, seperti terkirir dan jadi lebih cepat lelah,'' terangnya.
Apalagi pada saat akhir trimester kedua dan awal trimester ketiga, kehamilan mulai besar dan mulai timbul keluhan sakit pinggang. Namun, biasanya calon ibu sering ingin terlihat cantik lalu pakai sepatu hak tinggi.
Memakai sepatu hak tinggi tidak dibenarkan oleh dokter kandungan mana pun. Karena tindakan itu tidak menguntungkan bagi ibu hamil. ''Saat kehamilan sudah mulai terlihat atau perutnya sudah mulai membesar, biasanya tubuh akan terdorong ke depan,'' ujar dokter Eric.
Nah untuk menghindari dorongan ke depan, sebagai kompensasi dia akan menekuk punggung ke belakang untuk menahan dorongan ke depan. Sementara kalau masih mengenakan sepatu hak tinggi, akan menambah dorongan untuk condong ke depan. Sehingga kompensasi untuk menekuk punggung ke belakang semakin kuat pula. Ini jelas akan membuat calon ibu lekas capek.
''Pada saat memakai sepatu hak tinggi, tekanan akan tertuju dan terpusat hanya pada tumit saja. Dan pada daerah sekitar tumit, pastinya akan mengganggu jalannya peredaran darah,'' terangnya.
Bagi Anda yang sedang berbadan dua, penggunaan sepatu dengan hak datar adalah solusinya. Logikanya, badan bertambah berat maka tekanan pada kaki akan semakin besar, jika tubuh ditopang dengan telapak yang menggunakan haK tinggi, artinya tekanan akan tertuju dan terpusat hanya pada tumit saja. dan pada daerah sekitar tumit.
Apalagi pada saat kehamilan semakin membesar akan muncul berbagai keluhan seperti kram atau nyeri pada kaki. Karena itu saat hamil, sebaiknya kurangi beban pada tumit dengan memilih sepatu dengan hak yang datar atau sepatu sandal yang nyaman. Hak yang datar juga akan memperkecil kemungkinan Anda jatuh atau terpeleset saat sedang berjalan. Karena tubuh yang membesar pada bagian tertentu pada awalnya, akan membuat jalan Anda belum terbiasa dan menjadi kurang seimbang.
Selain itu pada saat hamil, kaki jadi sering keram. Hal itu karena bobot tubuh selama kehamilan meningkat pesat, tungkai bawah sering kram karena relaksasinya kurang. Ini lazim terjadi, terutama memasuki trimester ketiga. Selama melakukan aktivitas, tungkai bawah menopang bobot tubuh yang lebih berat.
''Apalagi jika ditambah menggunakan sepatu hak tinggi, juga bisa beresiko kaki kram bisa sering terjadi dan juga berbahaya. Karena bisa saja terpeleset, dikarenakan keseimbangan berkurang,'' tukasnya.
Sehingga bagi wanita menggunakan sepatu hak tinggi menjadi nilai plus tersediri. Meskipun tahu akibat pemakaian sepatu hak tinggi, yang bisa membuat kaki jadi varises maupun jadi lebih cepat lelah dan pegal-pegal, kadang sebagaian wanita rela mengambil resiko agar terlihat menarik.
Bagaimana saat hamil? Bolehkan wanita hamil menggunakan sepatu hak tinggi? Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. F.X. Eric Soeroso, Sp.OG, menuturkan, ibu hamil tidak dibenarkan menggunakan sepatu hak tinggi.
''Karena menggunakan sepatu hak tinggi bisa membuat ibu hamil cidera, seperti terkirir dan jadi lebih cepat lelah,'' terangnya.
Apalagi pada saat akhir trimester kedua dan awal trimester ketiga, kehamilan mulai besar dan mulai timbul keluhan sakit pinggang. Namun, biasanya calon ibu sering ingin terlihat cantik lalu pakai sepatu hak tinggi.
Memakai sepatu hak tinggi tidak dibenarkan oleh dokter kandungan mana pun. Karena tindakan itu tidak menguntungkan bagi ibu hamil. ''Saat kehamilan sudah mulai terlihat atau perutnya sudah mulai membesar, biasanya tubuh akan terdorong ke depan,'' ujar dokter Eric.
Nah untuk menghindari dorongan ke depan, sebagai kompensasi dia akan menekuk punggung ke belakang untuk menahan dorongan ke depan. Sementara kalau masih mengenakan sepatu hak tinggi, akan menambah dorongan untuk condong ke depan. Sehingga kompensasi untuk menekuk punggung ke belakang semakin kuat pula. Ini jelas akan membuat calon ibu lekas capek.
''Pada saat memakai sepatu hak tinggi, tekanan akan tertuju dan terpusat hanya pada tumit saja. Dan pada daerah sekitar tumit, pastinya akan mengganggu jalannya peredaran darah,'' terangnya.
Bagi Anda yang sedang berbadan dua, penggunaan sepatu dengan hak datar adalah solusinya. Logikanya, badan bertambah berat maka tekanan pada kaki akan semakin besar, jika tubuh ditopang dengan telapak yang menggunakan haK tinggi, artinya tekanan akan tertuju dan terpusat hanya pada tumit saja. dan pada daerah sekitar tumit.
Apalagi pada saat kehamilan semakin membesar akan muncul berbagai keluhan seperti kram atau nyeri pada kaki. Karena itu saat hamil, sebaiknya kurangi beban pada tumit dengan memilih sepatu dengan hak yang datar atau sepatu sandal yang nyaman. Hak yang datar juga akan memperkecil kemungkinan Anda jatuh atau terpeleset saat sedang berjalan. Karena tubuh yang membesar pada bagian tertentu pada awalnya, akan membuat jalan Anda belum terbiasa dan menjadi kurang seimbang.
Selain itu pada saat hamil, kaki jadi sering keram. Hal itu karena bobot tubuh selama kehamilan meningkat pesat, tungkai bawah sering kram karena relaksasinya kurang. Ini lazim terjadi, terutama memasuki trimester ketiga. Selama melakukan aktivitas, tungkai bawah menopang bobot tubuh yang lebih berat.
''Apalagi jika ditambah menggunakan sepatu hak tinggi, juga bisa beresiko kaki kram bisa sering terjadi dan juga berbahaya. Karena bisa saja terpeleset, dikarenakan keseimbangan berkurang,'' tukasnya.
0 comments:
Post a Comment