Sebanyak 32 warga Afganistan yang dilimpahkan dari Bagan Siapi-api, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, Selasa (5/5) lalu tiba di rumah detensi Imigrasi (Rudenim). Mereka tiba di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang sekitar pukul 14.30 WIB dengan menggunakan kapal MV Dumai Ekspres.
Mereka dititipkan di Rudenim tersebut dikarenakan di Dumai tidak memiliki rumah detensi, sedangkan di Pekanbaru, Provinsi Riau, rumah detensi di sana sudah penuh. Warga negara Afganistan itu dibawa untuk dititipkan di Rudenim Tanjungpinang di bawah pengawasan IOM dari UNHCR PBB.
Salah seorang pengungsi, Ulam Abbas menuturkan, dirinya keluar dari negaranya akibat perang.
Sebelum mereka sampai di Indonesia, sudah 1 bulan lebih terombang-ambing di laut. ''Sejak keluar dari Afganistan menuju Iran, kami tidak tahu lagi negara mana yang kami singgahi. Namun terakhir sampai di negara Indonesia ini,'' tuturnya.
Kebanyakan warga Afganistan yang dikirim dari Dumai ke Rudenim, dikarenakan mereka ingin mencari kedamaian di dunia ketiga, dari perang yang melanda negerinya. Dengan masuknya 32 pengungsi Afganistan dari Bagan Siapi-api ini, total keseluruhan WN Afganistan yang ditampung di Rumah Detensi Imigrasi Tanjungpinang sudah 111 orang.
''Kita menampung warga Afganistan dari Dumai, karena rumah Detensi di Pekanbaru sudah penuh. Di sini kan masih banyak yang kosong,'' tutur Ajat Sudrajat, Kepala Kanwil Depkumham Kepri.
Gedung detensi yang berada di Tanjungpinang ini bisa menampung hingga enam ratus orang. Rumah Detensi sudah bisa digunakan dan sudah tersedia funiture di dalamnya. Sehingga imigran gelap tersebut sudah bisa ditampung di situ.
''Tugas kita di sini hanya menampung mengenai pengurusan mereka ya dari organisasi IOM maupun UCNR,'' tukasnya.
Triana Rahmawati Merajut Harapan dan Membuka Jalan Bagi ODMK
-
Kisah Inspirasi Triana Rahmawati Yang Merajut Harapan dan Membuka Jalan
Bagi Orang dengan Masalah Kejiwaan Sumber: LinkedIn.com Petunjukhidup.com-
Memilik...
0 comments:
Post a Comment