Kasus Perampokan di Bandung tahun 2007
Pihak kepolisian Polresta Tanjungpinang disibukkan dengan laporan salah seorang warga Tanjungpinang yang mengaku salah seorang sanak keluarganya menjadi korban penculikan, Senin (27/4). Sekitar pukul 09.00 WIB, kakak dari korban penculikan itu menerima telp dari adiknya yang mengaku di culik oleh orang yang tak dikenal.
Hal tersebut dibenarkan Kapolresta Tanjungpinang, AKBP Yusri Yunus, kemarin. ''Kami mendapat laporan dari keluarga bahwa adiknya di culik,'' ujar Yusri.
Disinyalir kasus pencurian yang terjadi pada wanita yang berusia 25 tahun itu, masih berhubungan dengan kasus perampokan yang terjadi di Bandung, tahun 2007 silam. Dimana korban penculikan itu merupakan saksi kunci atas kasus perampokan yang melibatkan empat orang pelaku. Satu pelaku dari empat orang tersebut telah diamankan.
Diduga, dalang skenario penculikan dilakukan pelaku perampokan yang masih berkeliaran.
''Informasi penculikan ini, pertamanya kita peroleh dari kakak korban. Kita pun langsung melakukan pengejaran tergadap pelaku yang masih bersama korban," tuturnya.
Dari percakapan pertama dengan korban, lanjut, Yusri, korban mengaku bersama tersangka berada di Hotel Rasa Yakin Bintan Plaza Tanjugpinang.
Begitu mendapat informasi, polisi pun langsung bergerak ke lokasi. Namun, sayang kalah cepat dengan pelaku yang sudah pergi bersama korban penculikan. ''Setelah menerima informasi, kita langsung melakukan pengejaran ke tempat tersebut,'' ungkapnya.
Tak lama kemudian, korban menelpon dan memberitahukan keberadaannya di salah satu hotel di Jalan Kamboja. Namun, kembali lagi pihak kepolisian harus gigit jari. Pasalnya korban tidak ada di lokasi tersebut. Menurut informasi,
korban menggunakan mobil kijang kapsul warna biru dengan nomor polisi BP 1789 TA, yang dirental dari salah satu rental mobil di Jalan Sei Jang Tanjungpinang.
Setelah malakukan pengejaran dengan waktu yang lama, sekitar pukul 11.45 WIB tadi, tanpa disengaja korban ditemukan Kepala Kantor Satpol-PP Kota Tanjungpinang bersama anggota polisi dalam keadaan linglung. ''Korban ditinggal di simpang jalan dekat Jalan Kapitan dalam keadaan linglung, saat dipegang keluarganya korban langsung pingsan,'' urainya.
Yusri melarang wartawan untuk wawancara dengan korban, sebab korban masih bingung dan trauma dengan kejadian yang barusan dialaminya itu. ''Pada waktu perampokan di Bandung, korban mengetahui pelaku bersama pacarnya dan pacarnya dibunuh pelaku, tinggal dia inilah yang masih menjadi saksi kunci utama kasus perampokan tersebut,'' kata Yusri.
Saat ini korban yang menggunakan baju berwarna pink itu masih dalam kondisi trauma. Sementara, pelaku masih dalam pengejaran pihak kepolisian yang berusaha menangkap pelaku. Penculikan tersebut terjadi pada saat korban hendak menjemput bosnya dari Bandung di Pelabuhan untuk berobat ke Malaysia.
Pihak kepolisian Polresta Tanjungpinang disibukkan dengan laporan salah seorang warga Tanjungpinang yang mengaku salah seorang sanak keluarganya menjadi korban penculikan, Senin (27/4). Sekitar pukul 09.00 WIB, kakak dari korban penculikan itu menerima telp dari adiknya yang mengaku di culik oleh orang yang tak dikenal.
Hal tersebut dibenarkan Kapolresta Tanjungpinang, AKBP Yusri Yunus, kemarin. ''Kami mendapat laporan dari keluarga bahwa adiknya di culik,'' ujar Yusri.
Disinyalir kasus pencurian yang terjadi pada wanita yang berusia 25 tahun itu, masih berhubungan dengan kasus perampokan yang terjadi di Bandung, tahun 2007 silam. Dimana korban penculikan itu merupakan saksi kunci atas kasus perampokan yang melibatkan empat orang pelaku. Satu pelaku dari empat orang tersebut telah diamankan.
Diduga, dalang skenario penculikan dilakukan pelaku perampokan yang masih berkeliaran.
''Informasi penculikan ini, pertamanya kita peroleh dari kakak korban. Kita pun langsung melakukan pengejaran tergadap pelaku yang masih bersama korban," tuturnya.
Dari percakapan pertama dengan korban, lanjut, Yusri, korban mengaku bersama tersangka berada di Hotel Rasa Yakin Bintan Plaza Tanjugpinang.
Begitu mendapat informasi, polisi pun langsung bergerak ke lokasi. Namun, sayang kalah cepat dengan pelaku yang sudah pergi bersama korban penculikan. ''Setelah menerima informasi, kita langsung melakukan pengejaran ke tempat tersebut,'' ungkapnya.
Tak lama kemudian, korban menelpon dan memberitahukan keberadaannya di salah satu hotel di Jalan Kamboja. Namun, kembali lagi pihak kepolisian harus gigit jari. Pasalnya korban tidak ada di lokasi tersebut. Menurut informasi,
korban menggunakan mobil kijang kapsul warna biru dengan nomor polisi BP 1789 TA, yang dirental dari salah satu rental mobil di Jalan Sei Jang Tanjungpinang.
Setelah malakukan pengejaran dengan waktu yang lama, sekitar pukul 11.45 WIB tadi, tanpa disengaja korban ditemukan Kepala Kantor Satpol-PP Kota Tanjungpinang bersama anggota polisi dalam keadaan linglung. ''Korban ditinggal di simpang jalan dekat Jalan Kapitan dalam keadaan linglung, saat dipegang keluarganya korban langsung pingsan,'' urainya.
Yusri melarang wartawan untuk wawancara dengan korban, sebab korban masih bingung dan trauma dengan kejadian yang barusan dialaminya itu. ''Pada waktu perampokan di Bandung, korban mengetahui pelaku bersama pacarnya dan pacarnya dibunuh pelaku, tinggal dia inilah yang masih menjadi saksi kunci utama kasus perampokan tersebut,'' kata Yusri.
Saat ini korban yang menggunakan baju berwarna pink itu masih dalam kondisi trauma. Sementara, pelaku masih dalam pengejaran pihak kepolisian yang berusaha menangkap pelaku. Penculikan tersebut terjadi pada saat korban hendak menjemput bosnya dari Bandung di Pelabuhan untuk berobat ke Malaysia.
0 comments:
Post a Comment