Dinas Pariwisata Kepulauan Riau menggelar parade tari yang diselenggarakan di Lapangan Pamedan, Tanjungpinang, sekitar pukul 20.00 WIB, Sabtu (6/6). Pareade tari kreasi Melayu ini diikuti 12 peserta dari berbagai kabupaten dan kota yang ada di Kepulauan Riau.
Gubernur Kepri, Ismeth Abdullah menuturkan, kegiatan parade tari ini untuk memberikan ruang bagi krearifitas agar kebudayaan akan tumbuh dan berkembang.
''Kita menyadari bahwa manifestasi kebudayaan tidaklah semata-mata merupakan ekspresi seni tetapi juga merupakan warisan material dan immaterial. Karena itu kita tidak boleh menjadikan kebudayaan sebagai sarana komersialisasi yang tidak terarah sehingga menghilangkan unsur budayanya sendiri,'' ujarnya.
Sementara itu, Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Robert Iwan Loriaux, tujuan diselenggarakan parade tari ini untuk melestarikan, mengembangkan dan mensosialisasikan kebudayaan Melayu di kalangan generasi muda, serta menumbuhkan motivasi seniman tari dalam berkreatifitas dii bidang seni tari daerah.
''Parade tari yang diikuti 12 peserta yang dikirimkan dari perwakilan Kabupatan dan Kota ini akan dinilai tim juri yang tediri dari saudara Epi Martison, Direktur Artistik New Indonesian Essamble Jakarta, saudara Suryandoro, koreografer dan pengamat parade tari tingkat nasional taman mini Indonesia indah dan saudra Dedi Luthan, dosen institut kesenian Jakarta,'' ujarnya.
Pemenang parade tari ini, khususnya juara I akan mewakili Kepri diajang nasional yang diselenggara Agustus mendatang di Jakarta, tepatnya di Taman Mini Indonesia Indah. Setelah semua peserta dari perwakilan sanggar yang ada di Kepri menunjukan kebolehannya dalam menari. Akhirnya juri memutuskan, Juara I jatuh pada Kabupaten Natuna, Juara II jatuh pada Kota Tanjungpinang dan juara III jatuh pada Kabupaten Karimun.
''Untuk juara I mendapatkan piala tetap, piagam penghargaan dan uang pembinaan Rp10 juta dan berhak mewakili Kepri dalam ajang tari kreasi Melayu di Jakarta,'' tukasnya.
.jpg)
0 comments:
Post a Comment