Polisi Ungkap Kasus Protitusi Libatkan ABG

Setelah berhasil mengungkap kasus trafficking atau perdagangan manusia, kembali lagi kasus sindikat prositusi berhasil diungkapkan jajaran kepolisian berkat laporan dari masyarakat. Kegiatan terselubung tersebut mengikut sertakan tujuh remaja putri yang kelimanya merupakan anak dibawah umur, Jumat (5/6) malam lalu.

Tujuh remaja putri itu rela kehilangan perawanannya demi sejumlah uang. Keperawananan mereka dibeli seharga mulai Rp4 hingga Rp6 juta per orang kepada pria hidung belang. Mereka yang merupakan remaja putri atau yang masih berstatus anak baru gede dan juga pelajar tersebut adalah Rw (14), Mp (14), Na (15), Ni (16) dan Ar (15). Sedangkan dua wanita lainnya, yakni WF (18) dan Be (19).

Polisi tidak hanya mengamankan tujuh remaja putri tersebut, polisi juga tuurt mengamankan dua lelaki hidung belang yakni Ramadan (24), pegawai honor kecamatan di Jemaja Timur, dan Tasbin Hardi (30), serta 2 laki-laki lainnya yang merupakan merupakan pengantar, Arifin Hidayat (25) serta Mf (15).

Terbongkarnya prositusi yang dilakukan pelantara Maya tersebut pertama kali diungkapkan Polsek Tanjungpinang Timur berdasarkan laporan dari masyarakat yang mengungkapkan adanya penjualan perawan remaja putri yang dibawah umur.

Polisi pun mengembangkan informasi dan ketangkap lah tujuh orang korban beserta dua pria hidung belang dari lokasi yang berbeda. Pertama kali polisi mengamankan Mp dan kasus dikembangkan, membutuhkan waktu hingga pukul 04.00 dini hari, polisi berhasil mengamankan mereka di tiga lokasi yang berbeda yakni hotel rasa yakin, hotel halim dan hotel miami, serta di rumah korban.

Kapolsek Tanjungpinang Timur, AKP Wawan Soifullah melalui Kanit Reskrim, Ipda P Tarigan menuturkan, setelah mendapat informasi adanya penjualan peraw wanita di bawah umur, pihaknya langsung mendalami informasi tersebut hingga melakukan pengejaran.

Sekitar pukul 23.30 WIB, Jumat (4/6) pertama kali polisi mengamankan Mp. Dari pengakuan Mp, yang menyebut nama-nama sejumlah sindikatnya, yakni Na dan NI, polisi pun langsung bergerak mengejar keduanya. Kemudian polisi berhasil mengamankan Na di Hotel Halim. Sementara Ni dibekuk di hotel Rasa Yakin sedang bersama pria yang membookingnya yang diketahui bernama Ramadan.

Dari mulut Ni kemudian muncul nama Rw, yang diamankan polisi saat sedang bercinta bersama seorang laki-laki bernama Tasbin Nardi di Hotel Miami di Kilometer 15. Sedangkan Be, yang disebut Ni sebagai sindikatnya, berhasil diamankan polisi dari kamar kos nya di Jalan Kijang Kilometer enam.

Sedangkan dua nama wanita lainnya, Ar dan Wf, yang dikatakan Bt terlibat dalam transaksi tersebut turut juga diamanakan polisi di Jalan Pramuka.

Mp mengaku menjual prawannya seharga Rp2 juta kepada laki-laki hidung belang yang ditunjukkan Ar. Namun, setelah transaksi pertama itu, Mp juga mengaku menjualnya lagi pada tamu kedua seharga sebesar Rp1 juta. ''Pertama kali melakukannya, saya dikasih Rp2 juta. Saya dapat laki-lakinya melalui Ar,'' ungkap Mp yang putus sekolah.

Lain halnya dengan Rw. Rw mengaku mendapat uang Rp4 juta sekali main. Sebelumnya, Rw dijanjikan Rp6 juta. Rw mengaku pria yang membookingnya dari Ar. Rw mengaku, dirinya nekad menjual keperawanannya karena terdesak butuh uang.

Kasus protitusi yang ditangani Polsek Tanjungpinang Timur dilimpahkan ke Polresta Tanjungpinang. Berdasarkan pantauan dari Batam News di Polresta Tanjungpinang, Minggu (7/6), beberapa korban yang dimintai keterangan di unit pemeriksaan di Polresta, meninggalkan Mapolresta, sekitar pukul 10.45 WIB. Ketiga korban segera berlari meninggalkan unit pemeriksaan sambil menutupi wajahnya dari kamera televisi yang berusaha mengabadikan gambarnya.

Menurut Kapolresta Tanjungpinang, AKBP Yusri Yunus, Minggu (7/6), kasus ini masih dalam penyelidikan dan masih dikembangkan. ''Kita masih melihat unsur dari kasus ini,'' tuturnya saat ditelepon.

Sedangkan dua pelaku idung belang yang diamankan Polsek Tanjungpinang Timur turut dilimpahkan dan dipindahkan ke sel Mapolresta Tanjungpinang.