Waduk Sungai Pulai Krisis

Ismeth : Siapkan Dana Rp1,4 Miliar untuk Pemasangan Pipa

Kondisi waduk Sei Pulai dalam keadaan krisis, air waduk kian hari kian mengering. Sedangkan cuaca terasa panas menyengat, baru-baru ini saja hujan turun. Namun, tetap tidak bisa mengatasi persoalan di waduk Sei Pulai.

Menurut Gubernur Kepri, Ismeth Abdullah, Rabu (3/6), untuk mengatasi krisis air, Pemerintah Provinsi telah menganggarkan dana untuk melakukan pemanjangan pipa agar air masih bisa dialirkan ke pipa produksi atau pipa intek.

''Kita sudah siapkan dana kurang lebih Rp1,4 miliar untuk pemasangan pipa sepanjang enam meter,'' tuturnya.

Diakui Ismeth, memasang pipa untuk saat ini merupakan alternatif beberapa bulan ke depan untuk mengatasi persoalan air yang ada di Tanjungpinang.

Sedangkan kedepannya, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau akan mencari jalan keluar untuk mengatasi persoalan air bersih yang selalu melanda kota Tanjungpinang mengenai kebutuhan air bersih yang dibutuhkan masyarakat. ''Kita sedang mencari persoalan-persoalan seperti rusaknya hutan lindung yang ada di sekitar waduk. Karena lokasi itu juga termasuk Kepmen area atau lokasi resapan air sehingga tidak boleh di rusak,'' ungkapnya.

Pengerjaan pemasangan pipa tersebut, Ismeth menuturkan, masih dalam pembahasan dan dalam waktu dekat akan segera dilaksanakan.

Sementara itu, Menurut Humas PDAM Tirta Janggi, Syahrial, beberapa waktu lalu, kondisi waduk sei pulai saat ini 3,75 sentimeter atau dalam kondisi krisis air.

Diakui Syahrial, bila cuaca terus-terusan kemarau dan tidak ada hujan, persedian air bersih di waduk sei Pulai hanya bisa bertahan tiga hingga empat bulan ke depan.

Saat ini pipa produksi hampir tidak semuanya bisa dioperasikan, bahkan agar air bisa masuk ke saluran pipa produksi. Pada bagian pinggir waduk di keruk agar air bisa mengalir ke pipa produksi. Tidak hanya itu saja, bahkan pihak PDAM menambah panjang pipa produksi agar bisa berada di tengah waduk hingga enam meter pipa disambungkan.