Pembahasan Multiyears Harus Selesai Bulan Ini

1 comments

Sampai saat ini anggota DPRD Kota Tanjungpinang masih terus melakukan pembahasan terhadap Peraturan Daerah (Perda) terhadap program multiyears. Pembahasan ini terkait persoalan pandangan masing-masing fraksi terhadap proyek pembangunan multiyears.

Menurut anggota DPRD Kota Tanjungpinang, Muhammad Arif, kemarin, dewan sudah beberapa kali melakukan pembahasan terkait program multiyears ini.

''Memang saat ini kita sedang membahas proyek multiyears dan kalau bisa harus sudah selesai bulan ini. Karena masih banyak pembahasan lain sebelum masuk ke pembahasan APBD-P,'' ujarnya.

Apalagi pembahasan yang dilakukan dewan tidak hanya multiyears melainkan juga melakukan pembahasan terkait KUA (Kebijakan Umum Anggaran) dan Plafon Perhitungan Anggaran Sementara (PPAS). Karena pembahasan KUA dan PPAS ini untuk membahas mengenai program pelaksanaan kerja untuk tahun 2011.

''Setelah itu baru bisa dilakukan pembahasan APBD-P. Kita saat ini juga sedang membuat ranperda perhitungan Pertanggung jawaban APBD 2009 yang sudah disampaikan walii kota. Setelah itu, baru bis amasuk ke KUA dan PPAS,'' katanya.

Arif berharap pembahasan ini harus segera dilaksanakan dan juga selesai dibahas. Sehingga pembahasan RAPBD 2011 dan juga APBD-P bisa tepat waktu.

Dengan adanya ketepatan waktu, maka program yang sudah direncanakan bisa berjalan sesuai dengan perencanaan. ''Untuk itu, kita masih terus melakukan pembahasan multiyears dan juga melakukan pembahasan lain. Sehingga pelaksanaan APBD-P dan APBD murni bisa segera selesai dibahas,'' tukasnya.

Apalagi sebelumnya, Ketua DPRD Kota Tanjungpinang, Suparno menuturkan pembahasan APBD-P baru bisa dilakukan pembahasan setelah dewan selesai melakukan pembahasan multiyears. ''Karena pembahasan APBD-P ini juga ada hubungannya terhadap program multiyears,'' ucap Kader DPC PDIP Kota Tanjungpinang itu.

setiap hari daging diperiksa

5 comments

Saat ini permintaan daging di bulan Ramadan masih normal. Namun untuk peredaran daging terus dipantau oleh Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian Kehutanan dan Energi Kota Tanjungpinang. Untuk daging impor kota Tanjungpinang di pasok dari Lampung dan daerah sekitarnya.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian, Kehutanan dan Engeri Kota Tanjungpinang,
Soejarwoto, usai mengikuti upacara HUT RI ke 65 di kantor wali kota Tanjungpinang, kemarin. ''Selama ini peredaran daging terus kita awasi. Daging impor masuk melalui pelabuhan resmi dan sebelum masuk juga dilakukan pemeriksaan oleh karangterina,'' tuturnya.

Ditanya mengenai jumlah kebutuhan daging menjelang Ramadan dan Idul Fitri, Soejarwoto mengaku tidak mengetahui jumlah kebutuhan daging menjelang Idul Fitri. ''Biasa saja, daging-daging sapi ini diimpor dari daerah Lampung dan setiap hari kita terus memantau peternakan sapi untuk dilakukan pemeriksaan terhadap sapi hingga pada saat dilakukan pemotongan,'' ungkapnya.

Hal itu untuk menghindari adanya penyakit terhadap sapi yang akan dipotong. Sebelum sapi di potong, sapi akan diperiksa untuk mengetahui kondisi sapi tersebut agar tidak ada penyakit kuku dan sebagainya. Disinggung mengenai peredaran daging ilegal atau gelonggong. Soejarwoto menuturkan sangat mudah membedakannya.

''Dari segi warna saja sudah bisa dibedakan. daging segar dagingnya berwarna merah terang dan lemaknya berwarna kekuningan.Tekstur dagingnya kenyal dan biasanya daging sapi asli dijual dengan cara digantung,'' ujarnya.

Ia menambahkan jika daging sapi gelonggong warna dagingnya berwarna pucat. Teksturnya lembek dan cepat busuk.Kadar airnya sangat banyak. Jika dagingnya ditekan akan mengeluarkan air. Pada saat dijual dengan cara digeletakkan di atas meja atau tidak digantung.

Selain itu daging gelonggong jika direbus, daging sapi gelonggong akan menyusut lebih banyak daripada daging sapi asli. ''Setiap tempat penampungan sapi selalu memiliki sertifikat halal. Untuk peternakan sapi juga setiap hari kita kontrol mulai dari sapinya hingga pada saat pemotongannya,'' ungkapnya.

Aktifkan Kembali Pos Kamling

0 comments

Tingkat kejahatan menjelang Ramadan tentunya akan meningkat. Untuk menghindari kejahatan yang ada di lingkungan masyarakat. Badan Kesbang Linmas dan Pembangunan Masyarakat Kota meminta agar setiap daerah kembali mengaktifkan pos kamling.

''Aktifkan kembali pos kamling untuk menghindari kejahatan, seperti pencurian dan sebagainya. Karena biasanya menjelang Ramadan biasanya kriminalitas meningkat,'' ujar Kepala Badan Kesbang Linmas dan Pembangunan Masyarakat Kota Tanjungpinang, M. Juramadi Esram, kemarin.

Ia menghimbau kepada masyarakat jika berpergian dan rumah ditingal semua untuk menitipkan kepada tetangga atau pak RT agar sewaktu-waktu dipantau.

Hal itu untuk mengurangi kesempatan bagi orang yang tidak bertanggungjawab untuk melakukan pencurian. ''Karena itu diperlukan kewaspadaan masyarakat terhadap lingkunganya sendiri. Sehingga lingkungan tetap aman. Kalau berpergian juga diperhatikan barang yang digunakan. Karena kejahatan tidak hanya terjadi pada malam hari tetapi juga pagi dan siang hari,'' ungkapnya.

Untuk meningkatkan keamanan lingkungan, lanjut J Esram, ada baiknya masyarakat sekitar juga peduli terhadap lingkungan yang ada. ''Dengan mengaktifkan pos kamling tentunya melibatkan masyarakat. Sehingga lingkungan masyarakat tetap aman dan nyaman,'' tuturnya.

Diakui J Esram, pos kamling di Tanjungpinang jarang digunakan dan berfungsi sebagaimana mestinya. Padahal setiap rapat Musrembang selalu masyarakat minta diajukan pos kamling tetapi begitu dibangun tidak dimanfaatkan.

''Memang ada pos kamling yang aktif dan lebih banyaknya pos kamling yang tidak aktif. Karena itu, tahun ini memang kita tidak membangun pos kamling di lingkungan masyarakat. Sampai melihat sejauh mana pos kamling yang dibangun berfungsi dengan baik,'' ucapnya.

Untuk itu, J Esram, tahun ini dan juga perencanaan tahun depan untuk pembanguna pos kamling akan dikaji ulang.

Meskipun banyak masyarakat yang mengajukan untuk membangun pos kamling. Namun begitu pos kamling dibangun. Pos tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya. ''Memang dalam menjaga keamanan, masyarakat harus bahu membahu untuk menciptakan lingkungan yang aman. Semua harus elemen harus terlibat di dalamnya, karena itu merupakan lingkungan bersama,'' tukasnya.

Syahfarudin : Gelar Lomba Tari dan Nyanyi

0 comments

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang kembali menggelar gawai seni yang kedelapan kota Tanjungpinang yang akan dilaksanakan selama empat hari, mulai tanggal 4 hingga 7 Agustus 2010 ini.

Menurut Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Syafarudin, kemarin, kegiatan ini bertujuan untuk menggali bakat-bakat yang terpendam dan sekaligus melestarikan budaya Melayu.

''Karena itu kita menggelar lomba tari dan nyanyi untuk tingkat SD hingga SLTA dan umum,'' ucapnya.

Gawai Seni yang kedelapan ini akan dilaksanakan di dua tempat yakni di lapangan Pamedan dan gedung Aisyah. Dimana untuk lomba tari ada dua katagori yakni tari kreasi dan tari tradisional yang masih berhubungan dengan tarian Melayu. ''Untuk tarik suara khusus untuk menyanyikan lagu-lagu Melayu diantaranya Melayukan Aku, Wakil, Hangtua dan sebagainya,'' katanya.

Peserta yang telah mendaftarkan diri di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang untuk katagori tari kreasi yakni 15 peserta dan untuk tari tradisional berjumlah 52 peserta. Sedangkan untuk tarik suara ada 103 peserta mulai dari SD hingga SLTA dan juga umum.

''Kita mengharapkan dengan adanya kegiatan-kegiatan ini akan muncul bakat-bakat terpendam dari putra-putri daerah. Sekaligus untuk terus melestarikan kebudayaan kita dan juga mengenalkan kebudayaan pada generasi muda lainnya,'' harapnya.

Untuk pembukaan Gawai Seni ke 8 Kota Tanjungpinang akan dilaksanakan dua hari lagi dan dibuka oleh Wali Kota Tanjungpinang, Suryatati A Manan di lapangan Pamedan, Jl Ahmad Yani. ''Pembukaan ini dilaksanakan rabu malam di lapangan pamedan, kita sangat mengharapkan dukungan masyarakat dengan menyaksikan perlombaan gawai seni ini,'' tuturnya.

Sedangkan bagi pemenang perlombaan akan diberikan hadiah yakni total hadiah sebesar Rp65 juta dan juga piagam penghargaan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang. ''Dengan adanya gawai seni ini, kita mengharapkan kreasi-kreasi tari yang baru dan juga mempertahankan kebudayaan Melayu yang ada,'' tukasnya.

Woman World | Dunia Wanita Masa Kini | Sehat dan Harmonis