Pelaku Pembunuhan Papi di Bukit Senyum

2 comments

Sebulan Keluar Penjara Masuk Lagi

AN (23) pelaku pembunuhan papi di Bukit Senyum, Bintan menyerahkan diri ke Mapolresta Bintan, Jumat (26/9) kemarin, sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Setelah satu jam melakukan pembunuhan terhadap papi di cafe Kalimut, Bukit Senyum, Bintan. Awalnya pembunuhan terjadi dikarenakan merasa tersinggung terhadap sikap papi dari PSK (Pekerja Sek Komersial) yang ia kemarin malam digunakannya.

''Pelaku merasa tersingung dengan papi PSK yang ia boking. Ia marah lalu pulang dan mengambil parang dan mengantam parang tersebut ke muka, dada dan perut korban,'' ujar AKBP Yohanes Widodo, Kapolresta Bintan, kemarin.

Yohanes menjelaskan, kejadian berawal setelah pelaku, AN membooking salah satu PSK milik Sapir (40). Saat menyalurkan nafsunya, ia bertindak liar dan membuat PSK yang di bookingnya melaporkan tindakan pelanggannya terhadap papinya.

''Mendengar hal itu, korban meminta pertanggungjawabkan pelaku dengan membayar uang Rp50 ribu. Sempat terjadi pertengkaran. Korban sempat menampar pelaku. Merasa tidak terima, pelaku pulang ke rumah untuk mengambil parang,'' jelasnya.

Kejadian pembantaian tersebut berlangsung pukul 02.00 WIB dini hari di cafe tersebut. Setelah puas membabi buta, ia pun pulang dan tak lama kemudian menyerahkan diri ke pihak berwajib. Berdasarkan keterangan di TKP dan juga bukti-bukti yang jelas, AN yang ternyata baru bebas sebulan dengan kasus yang sama pembunuhan itu pun diamankan.

''Pelaku kita kenakan Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara,'' tandasnya.

Kabupaten Anambas Resmi Berdiri

7 comments

Perjuangan rakyat Anambas untuk memiliki pemerintahan sendiri akhirnya terwujud dengan diresmikan Kabupaten Kepulauan Anambas Jumat (26/9). Peresmian Kabupaten pecahan dari Natuna ditandai dengan pengangkatan Pelaksana Tugas (Plt) Anambas Tengku Muchataruddin langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Mardiyanto.

Peresmian dan pelantikan Plt Bupati Anambas dihadiri Gubernur Kepri, Ismeth Abdullah dan seluruh Bupati dan Walikota yang berada di wilayah Kepri. Termasuk, Bupati Kabupaten Natuna, Daeng Rusnadi serta Wakilnya beserta seluruh unsur Musipida Kabupaten Natuna, serta beberapa tokoh masyarakat Kabupaten Anambas.

Gubernur Kepri, Ismeth Abdullah dalam sambutannya menuturkan pembentukan Anambas sebagai provinsi baru merupakan hasil sebuah kajian panjang. Dari hasil kajian menyimpulkan letak Anambas yang cukup jauh dari Kabupaten induknya membuat masyarakat Anambas rentang kendali pemerintahan menjadi lebih sulit.

Sehingga mengakibatkan pertumbuhan ekonomi menjadi lemah. Selain itu, pengawasan kelautan semakin marak yang menyebabkan aksi illegal fishing semakin merajalela. Dikarenakan posisi Anambas dekat dengan negara tetangga lain. Sehingga dibutuhkan pengawasan ekstra untuk mengatasi berbagai kasus illegal fishing yang menyebabkan negara dirugikan.

''Dari berbagai latar belakang inilah membuat kami mengusulkan kepada pusat untuk segera memekarkan Anambas menjadi Kabupaten baru,'' ujarnya.

Terbentuknya kabupaten yang baru ini diharapkan rentan pemerintahan semakin pendek. Sehingga masyarakat di tujuh kecamatan tersebut tidak lagi mengalami kesulitan. Selain itu dengan adanya pemerintahan baru di Anambas akan mempermudah pengawasan terhadap pulau-pulau terluar Indonesia.

Pemekaran Anambas, lanjut Ismeth, juga memperhatikan kemampuan daerah tersebut untuk dapat menghidupi dirinya sendiri. Saat ini, potensi sumber alam dan pariwisata memungkinkan Kabupaten ini dapat tumbuh menjadi kabupaten yang kaya.

''Dengan adanya sumber daya yang ada, Kabupaten Anambas bisa tumbuh mandiri menjadi sebuah daerah yang makmur,'' harap Ismeth.

Menteri dalam negeri Mardiyanto dalam sambutannya mengatakan pembentukan kabupaten yang baru ini diharapkan dapat mensehjahterakan masyarakat Anambas.


''Pembentukan Anambas ini sudah sesuai dengan janji kami. Dan dengan berpisahnya Anambas dari Kabupaten induknya, diharapkan kabupaten ini dapat bersaing dengan daerah lain,'' ujar Mardiyanto.

Mardiyanto berpesan agar Plt Bupati yang baru untuk segera bekerja membuat perangkat pemerintah di Kabupaten yang baru tersebut. ''Untuk pak Muchtaruddin, supaya bekerja secepatnya untuk mengangkat sekda untuk membantu tugas menjalankan roda pemerintahan ini,'' tutur dia.

Tugas Plt Bupati, lanjutnya, menyusun, menyiapkan tata administrasi perangkat pemerintahan sampai pemerintahan definitive terbentuk. ''Potret keberhasilan suatu daerah bisa dilihat dari awal pembentukan. Karena itu saya sangat berharap Pelaksana Bupati dapat bekerja maksimal mungkin,'' tandasnya.

16 Bacaleg Tanjungpinang Gugur

0 comments

Sebanyak 16 bakal calon anggota legislatif (caleg) untuk Kota Tanjungpinang, dinyatakan tidak memenuhi syarat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tanjungpinang. Dari hasil verifikasi 36 partai politik yang telah dilakukan tim KPUD Kota Tanjungpinang terhadap berkas bacaleg yang telah dikembalikan, setelah melakukan perbaikan, sebanyak 438 caleg kini masuk dalam daftar calon sementara (DCS).

Menurut Ketua Pokja Pencalonan KPU Tanjungpinang, Tutut Hendro Hasto Priyono, Jumat (26/9) kemarin, 16 caleg yang gugur itu lebih dominan berasal dari Partai Damai Sejahtera (PDS). Dari 24 nama calon yang diajukan Parpol, 10 dinyatakan gugur sebab tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

Selain itu, partai politik peserta pemilu 2009 yang calegnya dinyatakan gugur berasal dari Hanura sebanyak 2 orang, PKB 1 orang, Pelopor 1 orang, dan PBNUI sebanyak 2 orang. ''Mereka (bacaleg, red) yang gugur rata-rata karena tidak melengkapi persyaratan. Tidak ada ijazah palsu yang ditemukan,'' ungkap Hendro.

Tiga ijazah milik caleg yang beberapa waktu lalu disebut meragukan pada nomor serta stempel pada ijazah, diterangkan Hendro ternyata asli. ''Kami telah mengecek langsung ke Lamongan dan Boyolali. Dinas Pendidikan di sana menyatakan ijazah tersebut asli,'' tandasnya tanpa menyebutkan nama bacaleg yang diragukan tersebut.

Mendagri Melarang Mencalonkan Diri

0 comments

*Plt Bupati Anambas

Jumat (26/9) kemarin, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Mardiyanto menyerahkan Undang-Undang pembentukan Kabupaten Anambas dan sekaligus mengukuhkan Plt Bupati Anambas, Tengku Muktaruddin yang akan menjabat sebagai Plt Bupati Anambas selama satu tahun kedepan untuk melaksanakan tugasnya membentuk struktural Kabupaten Anambas.

Dalam sambutannya, Mardiyanto memperingatkan Penjabat Bupati Kepulauan Anambas, Tengku Mukhtarudin untuk tidak mencalonkan diri sebagai calon Bupati definitif ataupun Wakil Bupati di daerah tersebut.
''Jangan berpikir untuk mencalonkan diri sebagai bupati definitif,'' ujar Mendagri setelah melantik Tengku Mukhtarudin sebagai Penjabat Bupati Anambas di aula Gedung Gubernur Kepulauan Riau.


Mendagri mengakuit beberapa penjabat bupati di daerah lain berkeinginan ikut bertarung pada pemilihan kepala daerah, namun dilarang karena melanggar ketentuan. ''Laksanakan saja tugas dengan penuh tanggungjawab. Saya akan tagih itu karena saya yang melantik,'' ungkapnya.

Dia juga memperingatkan Penjabat Bupati Anambas tidak mengundurkan diri sebelum habis masa jabatannya hanya karena ingin mencalonkan diri pada pemilihan kepala daerah.

Berakhirnya masa jabatan Penjabat Bupati Anambas selama satu tahun, terhitung sejak dilantik.
''Jangan mundur karena kepentingan pribadi karena akan mengganggu sistem pemerintahan,'' tegasnya.

Dipilihnya Plt Bupati Anambas yang akan menjalankan roda pemerintahan, Mendagri berharap penjabat Bupati Anambas dapat bekerja optimal mendirikan daerah pemekaran baru dengan meletakkan dasar-dasar penyelenggaraan pemerintahan.

Penjabat Bupati Anambas harus aktif berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten induk, Natuna dan Provinsi Kepri untuk menciptakan perangkat pemerintahan daerah. ''Potensi yang dimiliki Kepulauan Anambas harus dikembangkan demi kesejahteraan masyarakatnya,'' ungkapnya.

Ditempat terpisah, Tengku Muktaruddin, Plt Bupati Kepulauan Anambas berjanji tidak akan mundur sebelum berakhir masa jabatannya. ''Aturannya sudah jelas, bahwa saya tidak dibenarkan ikut mencalonkan diri pada pemilihan kepala daerah di Anambas. Kecuali, aturan itu berubah dan masyarakat menginginkan saya sebagai sebagai kepala daerah definitif, mungkin saya akan ikut bertarung,'' ujarnya usai dilantik.

Diakuinya, saat ini Kabupaten Anambas masih belum memiliki perkantoran pemerintah yang representatif. Namun tidak menghalangi kinerja untuk membentuk struktura dan perangkat pemerintahan di Kabupaten Kepulauan Anambas. ''Kami bisa pinjam kantor dulu, misalnya kantor kecamatan dan kemudian berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Kepri untuk mengangkat Sekda,'' tandasnya.

Puskesmas Tetap Buka

0 comments

Terkait Libur Bersama

Menyambut Hari Raya Idul Fitri,pemerintah kembali mengeluarkan kebijakan cuti bersama bagi pegawai negeri sipil (PNS), yang berlangsung mulai tanggal 29 September hingga 4 Oktober 2008 mendatang. Khusus untuk Puskesmas dan Rumah Sakit untuk pelayanan tidak tutup total.

Hal tersebut disampaikan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, dr Eka Hanasarianto, Kamis (25/9) malam, usai menghadiri acara berbuka puasa bersama Pemerintah Kota Tanjungpinang.


''Unit pelayanan tetap ada yang standby. Tidak dibiarkan kosong, sehinghga kalau ada pasien tetap dilayani petugas yang sedang mendapatkan giliran piket,'' paparnya.

Diakui Eka, sesuai dengan surat edaran rumah sakit dan puskesma libur. Namun untuk mengantisipasi terjadi keadaan darurat, tim mesid


''Untuk Puskesmas dan Rumah Sakit tetap akan melayani pasien karena disana akan disiapkan petugas piket tim medis,'' urainya.

Sehingga sewaktu-waktu ada keadaan darurat. Sudah ada tim medis yang menjaga untuk memberikan pertolongan kepada warga yang membutuhkan. Sementara pada waktu Hari Raya Idul Fitri atau pada waktu umat beragama Islam menjalankan shalat it. Dinas Kesehatan telah menyiapkan mobil puskesmas keliling untuk dibeberapa titik keramaian.

''Pada waktu shalat it, kami telah menyiapkan tim medis untuk melakukan patroli di beberapa lokasi yang ramai, seperti di Mesjid Raya. Untuk petugasnya kami siapkan tiga atau empat orang,'' terangnya.

Lanjutnya, untuk di tiap kecamatan juga disediakan tim medis khususnya mesjid yang banyak jemaahnya saat melakukan shalat it bersama pada waktu perayaan Idul Fitri.

Tidak hanya itu saja, Eka juga menghimbau agar masyarakat tetap menjaga kesehatan pada saat Idul Fitri. ''Biasanya usai merayakan Idul Fitri banyak masyarakat terkena diare dikarenakan tidak menjaga kesehatan dengan memakan berbagai makanan, seperti makan makanan yang pedas-pedas dan minuman bersoda,'' jelasnya.

Eka menghimbau agar masyarakat tidak terlalu banyak makan, terutama yang pedas-pedas sehingga tidak terkena diare. Begitu juga jangan terlalu banyak minuman bersoda.

Kejari Kesal Raja Faisal Jadi Tahanan Kota

0 comments

Pengadilan Negeri Tanjungpinang memutuskan, Raja Faisal, pelaku Korupsi Gedung Serba Guna Senggarang menjadi tahanan kota. Keputusan tersebut membuat kesal Kepala Kejaksaan Negeri Tanjungpinang, E S Maruli Hutagalung.

Maruli, Jumat (26/9) kemarin menuturkan, kekecewaannya atas penetapan Pengadilan Negeri (PN) Tanjungpinang yang mengalihkan penahanan terhadap Raja Faisal Yoesoef, dari tahanan Rutan menjadi tahanan kota.

Dengan pengalihan tahanan mantan Kepala Dinas Kimpraswil terdakwa kasus korupsi Gedung Serba Guna itu, PN Tanjungpinang dianggapnya tidak mendukung upaya pemberantasan korupsi. Bahkan, Maruli sempat mengaku pernah mendapat interfensi dari oknum tertentu yang meminta agar Raja Faisal dituntut seringan-ringannya.

Terkait kasus tersebut, Kejari Tanjungpinang masih menunggu rentut dari Kejaksaan Agung. ''Saya stres kalau begini, buat apa saya tangkap?" keluhnya menyampaikan kekecewaan.

Penetapan pengalihan penahanan Raja Faisal itu dikatakan Maruli tidak dengan alasan yang jelas. Raja Faisal, lanjutnya, merupakan otak dari kasus tersebut karena dia sebagai pengguna anggaran dalam proyek Gedung Serba Guna yang akhirnya menjerat dia ke pengadilan. Selain itu, penahanan terhadap Raja Faisal, dikatakan Maruli tidak berbeda dengan dua kontraktor yang statusnya sama dengan Raja Faisal, Ali Santo dan A Heng. Keduanya hingga kini masih tetap didekamkan di dalam tahanan.

Malaupun merasa kecewa, Maruli mengaku tidak akan patah arang menjebloskan pelaku korupsi ke dalam penjara. "Malah saya berkeinginan mengangkap dia lagi,'' ujarnya.


Kepada masyarakat, Maruli yang didampingi Kasi Pidsus, Lulus Mustafa meminta kepada masyarakat untuk mengawasi Raja Faisal. Jika ditemukan berada di luar Kota Tanjungpinang, masyarakat diharapkannya dapat melaporkan ke Kejaksaan, atau menangkapnya langsung.

Pengahilan Raja Faisal menjadi tahanan kota oleh PN Tanjungpinang didasarkan penetapan yang dikeluarkan PN Tanjungpinang dengan nomor 240/Pid.B/2008/PN.TPI, Kamis (25/9). Dalam putusan tersebut dinyatakan, pengalihan penahanan terhadap raja Faisal didasarkan atas permohonan yang diajukan kuasa hukum terdakwa dan istrinya.

Dalam penetapan disebut juga dialaskan karena Raja Faisal adalah PNS yang tenaganya masih dibutuhkan , serta ia sebagai tulang punggung keluarga. Dalam pertimbangannya juga disebutkan, Raja Faisal diwajibkan melapor sekali dalam tiga hari, berjanji akan selalu hadir dalam persidangan, tidak menghilangkan barang bukti, serta bersedia menjalani hukuman setelah putus dan memiliki kekuatan hukum tetap.

Terhadap pengalihan penahanan yang tidak ditetapkan dalam sidang itu, Maruli mengaku kecewa karena semestinya disampaikan dalam persidangan. ''Kita dengan besar hati tetap melaksanakan dan menerima putusan ini,'' tandasnya.

Polresta Bintan Selidiki Pemilik 700 Balpres Selundupan

0 comments

Jajaran Polresta Bintan mendapat informasi masyarakat mengenai kapal yang sudah bersandar sejak dua hari lalu di pulau temporak. setelah dicek, ternyata kapal KM Sabahat Jaya tersebut membawa barang bekas.

Menurut Kapolres Bintan, AKBP Yohanes Widodo, Kamis (25/9) kemarin, pihaknya masih menyelidiki siapa pemilik sekitar 700 balpres pakaian yang diamankan pihaknya dari KM Sahabat Jaya, Selasa (23/9).

''Saat ini kita masih memintai keterangan nakhoda kapal dan sembilan ABK yang kita amankan," ujar Yohanes.

KM Sahabat Jaya diamankan setelah pihak Polres Bintan mendapat informasi dari masyarakat tentang adanya sebuah kapal yang sandar di Pulau TemporakKijang, selama 2 hari. Kapal tersebut tidak melakukan aktifitas apa pun.
Dari informasi tersebut, kata Yohanes, pihaknya kemudian melakukan pengecekan. Dari situlah kemudian diketahui kalau kapal yang dinakhodai M Ali Abdul itu memuat sekitar 700 balpres pakaian bekas.

Yohanes menuturkan balpres tersebut dibawa dari Pelabuhan Pasir Gudang, Malaysia menuju Bali. ''Saat ini kasus ini masih kami selidiki lebih lanjut,'' tandasnya.

Mustofa Wijaya jadi Ketua BPK Batam

0 comments

Otorita Batam Ganti Baju

Badan Pengusaha Kawasan (BPK) Bintan dan Karimun telah dibentuk beberapa waktu lalu dan telah ditunjuk stuktural pengurusan yang ada di wilayah tersebut. Kini giliran BPK Batam yang ditunjuk pengurusan langsung oleh Ketua Dewan Kawasan (DK) sekaligus Gubernur Kepri, Ismeth Abdullah.

''BPK Batam baru hari ini (kemarin, red) resmi dibentuk dan Kepala BPK Batam langsung dipimpin Mustofa Wijaya, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua otorita Batam,'' ujar Ismeth Abdullah, Ketua Dewan Kawasan FTZ, Kamis di ruangannya.

Pembentukan BPK Batam berdasarkan pada PP (Peraturan Pemerintah) 46. Sedangkan pegawai Otorita Batam akan masuk ke BPK Batam. Begitu juga dengan seluruh aset yang dimiliki OB dialihkan untuk kepentingan BPK Batam. Sehingga secara otomatis sebanyak 2800 pegawai OB menjadi pengurus BPK Batam.

''Beberapa pejabat OB memegang jabatan penting dalam struktur BPK Batam, seperti Mustofa Wijaya menjabat sebagai Kepala BPK dan Wakil Kepala BPK, Manan Sasmita dengan tujuan untuk mempercepat arus investasi yang masuk dan sekaligus mendukung infrastruktur yang ada,'' urainya.

Ismeth menuturkan, terkait dengan keberadaan OB setelah terbentuknya BPK Batam, pemerintah daerah akan melaporkannya kepada pemerintah pusat. "Kami yakin pemerintah pusat sudah memikirkannya," tegasnya.

Menurut Ismeth, BPK bertugas dan melaporkan dan bertanggung jawab kepada Dewan Kawasan mengenai tugas-tugas yang dilaksanakan.

sedangkan mengenai angagran dalam menjalankan BPK Batam untuk sementara waktu menggunakan anggaran PB yang dialokasikan dalam APBN. sampai tahun 2009, Pemerintah Pusat menganggarakan dana untuk BPK itu sendiri.

Sementara itu, Mustofa Wijaya, Ketua Otorita Batam menuturkan, dalam suatu perubahan merupakan hal yang biasa. ''Hanya saja membutuhkan waktu dan pelan-pelan. Karena tidak mungkin Otorita Batam langsung bubar begitu saja. Karena masih ada beberapa urusan yang harus diselesaikan,'' urainya.

sedangkan nasib OB, diakui Mustofa tergantung dari pemerintah Pusat. Dalam pembentukan BPK Batam tidak serta-merta menghilangkan OB. "Itu dilakukan tidak secara serentak. Pokoknya dikerjakan secara cermat dan tepat," lanjutnya.

Disinyalir di dalam organisasi OB terjadi pergulatan diantara pegawai OB. Dikarenakan OB akan berganti baju menjadi BPK Batam. Mustofa menuturkan, tidak ada masalah mengenai pergantian baju dari OB menjadi BPK hanya perlu melakukan sosilaisasi ke dalam maupun keluar.

''perubahan dari OB menjadi BPK perlu disosialisasikan agar semua pihak memahaminya. Perubahan akan terus terjadi asalkan menuju yang lebih baik lagi. Fungsi tugasnya tetap sama,'' tandasnya.

Hal tersebut juga diungkapkan Ismeth Abdullah. ''Tugas OB Batam setelah menjadi BPK akan lebih fokus lagi dalam menarik investor yang masuk. Sedangkan zona investasi tetap mengacu pada RT/RW pemerintah setempat,'' tandasnya.

Pemadan Listrik Bisa Diminmalisir

0 comments

Persoalan listrik di Kota Tanjungpinang hingga kemarin masih belum ada kejelasan. Bahkan, Rabu (24/9) sempat terjadi mati lampu hingga tiga kali dalam sehari. Hal tersebut dibenarkan, Asisten manajer pembangkit listik PLN, P Hasibuan, kemarin.

Menurutnya, hal itu dikarenakan hujan dan petir yang menyebabkan terjadi gangguan. Namun semua sudah bisa diatasi kembali.

''Kami telah berhasil melakukan perbaikan mesin dengan kapasitas 5 MW. Sehingga hari ini bisa diminimalisir pemadaman listrik bergiliran,'' tuturnya,

Dengan berfungsinya pembangkit listrik PLN berkapasitas 5 MW tentunya pasokan listrik di kota yang terkenal dengan sebutan kota gurindam dan negeri pantun itu bisa mengurangi pemdaman listrik bergiliran yang dilakukan PLN Cabang Tanjungpinang karena kekurangan pasokan listrik.

''Tadi pagi kami sudah mengoperasikan mesin tersebut. Dan sejauh ini tidak ada masalah,'' ujarnya.

Selain itu, PLN masih terus berusaha memasang tiga mesin pembangkit listrik dengan kapasitas total 1,2 MW. Ketiga mesin asal Lampung ini dijadwalkan akan beroperasi 27 September mendatang. Sedangkan sebuah mesin pinjaman dari PLN Batam sedang diperbaiki dan direncanakan beroperasi usai lebaran nanti.

''Sebelum lebaran kami harapkan sudah bisa beroperasi sehingga intensitas pemadaman akan berkurang menjadi enam hari sekali dengan lama pemadaman mencapai tiga saja,'' tuturnya.

PLN sendiri berani menjanjikan pemadaman menjadi enam hari sekali jika tidak terjadi kerusakan pada mesin yang sudah beroperaasi saat ini. ''Itu (lamanya pemadaman) bisa kita lakukan jika tidak terjadi cost major. Misalnya mesin kembali rusak,''urainya.

Persoalan krisis listrik yang terjadi saat ini, Gubernur Kepri, Ismeth Abdullah angkat bicara. Menurutnya, PLN harus meningkatkan kinerjanya untuk melayani masyarakat. ''PLN harus bekerja professional. Masalah listrik ini menyangkut hajat hidup banyak orang dan menyangkut banyak bidang. Apalagi sesuai dengan amanat Undang-Undang PLN harus melayani masyarakat,'' ungkapnya.

Maka dari itu ia sudah menyurati Menteri ESDM untuk mengambil langkah nyata mengatasi krisis listrik di Tanjungpinang dan Bintan. ''Saya sudah surati Pak Menteri. Intinya menyatakan bahwa kita mengalami krisis litrik. Tujuannya, agar krisis ini dapat diberikan perhatian untuk diselesaikan dengan jalur cepat,'' tandasnya.

Makanan Tanpa Label Ditarik

0 comments

Disperindag Melakukan Pengawasan

Peredaran susu asal Cina dan produk makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya bagi kesehatan masih beredar di beberapa pusat pebelanjaan. Hingga saat ini masih belum ada tindakan tegas dari pemerintah untuk mengatasi peredaran makanan yang belum memiliki ML (Market Label) dan masih belum terdaftar di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Menurut John Erizal, Kepala Disperindag Kepri, beberapa produk makanan yang berbahaya langsung ditarik dari peredaran dengan melakukan koordinasi dari Disperindag Kota dan Kabupaten.

''Mengenai masalah hukum atau tindakan tegas bagi penjual produk makanan asal Cina masih belum dibahas. Pedagang hanya diperingati saja untuk lebih berhati-hati dalam menjual produk makanan,'' ujarnya usai menghadiri pertemuan dengan BPK Batam, Kamis (25/9).

Sekedar diketahui, produk susu asal Cina ditemukan mengandung atau terkontaminasi melamine dan menyebabkan ribuan bayi sakit dan beberapa diantaranya meninggal dunia. Akibat dari mengkonsumsi susu tersebut. Selain susu, produk atau jenis dan merek makanan yang harus diamankan antara lain yoghurt bermerek Jinwei Yoguoo (susu fermentasi rasa aneka buah, rasa buah dan rasa netral/plain), susu full cream merek Guozhen, Indo Eskrim Meiji Gold Monas (rasa coklat dan rasa vanila), Oreo (stik wafer, cocholate sandwich cookie), kembang gula coklat susu M&Ms, dan Snickers (biskuit nuget lapis coklat) dan masih banyak lagi.

''Dalam waktu dekat kami akan melakukan koordinasi langsung dengan BPOM yang ada di Pekanbaru untuk mengetahui lebih lanjut,'' urainya.

Apalagi lokasi di Kepulauan Riau sangat dekat dengan negara tetangga, sehingga peredaran makanan dari negeri Singapura, Malaysia dan juga Cina banyak masuk di beberapa kota/kabupaten di Kepulauan Riau. Sehingga tidak heran lagi banyak makanan dengan berbagai merek berasal dari negera tetangga yang beredar di swlayanan dan juga toko.

Seperti didapati di beberapa waktu lalu saat Disperindag Kota Tanjungpinang menggelar razia makanan di sejumlah minimarket, swalayan dan toko makanan yang ada di kota Tanjungpinang, tim Disperindag Kota Tanjungpinang yang dipimpin Kepala Bagian Perdagangan Disperindag Kota Tanjungpinang, Novari mengamankan beberapa produk makanan yang tidak memiliki label ML dan BPOM atau departemen terkait, seperti Departemen Kesehatan dan Perlindungan Konsumen.

''Kami hanya memberikan peringatan kepada pedagang untuk tidak lagi menjual produk makanan yang tidak memiliki label dari BPOM dan kode produksi seperti ML dan MD. Jika pedagang masih nekad menjual produk makanan yang berbahaya bagi konsumen, maka Disperindag akan melanjutkan ke proses hukum berdasarkan ketentuan yang berlaku,'' tandasnya.

Sementara itu, Andi Andar, Ketua Komisi II DPRD Kepri mengakui dalam peredaran makanan luar negeri, Pemerintah masih lemah.

''Seharusnya Pemerintah lebih memperhatikan produk makanan yang beredar di pasaran. Apalagi kondisi Kepri merupakan daerah perbatasan luar negeri. Sehingga pengawasan produk makanan yang beredar harus lebih diperhatikan lagi,'' tandasnya.

Persoalan Aset Bakal Cepat Selesai

0 comments

Permasalahan aset antara Pemkab Bintan dan Pemko Tanjungpinang mendapat perhatian Pemerintah Provinsi Kepri, sebagai Provinsi Induk itu pun menjadi mediator dalam persoalan perebutan aset antara dua pemerintahan dalam satu pulau itu.

Senin (22/9) kemarin, Wakil gubernur Kepri, Muhammad Sani sekaligus Ketua Tim Penyelesaian Aset mempertemukan Pemerintah Kota Tanjungpinang dengan Pemerintah Kabupaten Bintan. Pertemuan tersebut merupakan langkah aawal dari tim penyelesaian aset Tanjungpinang yang baru dibentuk oleh Pemerintah Provinsi Kepri untuk menyelesaikan persoalan itu.

Dari Pemerintah Kota Tanjungpinang dalam pertemuan tertutup itu dihadiri Walikota Tanjungpinang, Suryatati A Manan dan Wakil Walikota Tanjungpinang, Edward Mushalli. Sedangkandari pihak Pemkab Bintan sendiri dihadiri langsung Bupati Bintan Ansar Ahmad dan Tim Penyelesaian Aset Pemkab Bintan.

''Pertemuan ini dijadikan ajang silahturahmi sekalian mendengarkan pendapat dari dua pihak mana-mana saja yang akan dimasukan untuk diserahkan,'' ujar Sani.

Sani menambahkan bahwa inventarisasi ini dianggap penting untuk segera ditindaklanjuti di pertemuan berikutnya yang akan dilakukan 20 Oktober 2009 mendatang.

Untuk meredam persoalan aset antara dua pemerintahan tersebut, mereka sepakat untuk tidak mengeluarkan statemen mengenai persoalan aset tersebut. ''Kami sepakat untuk tidak mengeluarkan statemen dulu hingga tanggal yang ditetapkan dan memfokuskan diri kepada tugas masing-masing menginventarisasi aset tersebut,'' tegas Sani.

Menurut Sani, pada prinsipnya kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan sengketa aset ini secara baik. Sehingga nantinya, masalah aset ini tidak berkembang liar dan merugikan semua pihak.

Sani mengakui, sebenarnya permasalahan aset ini dapat diselesaikan secara baik jika semua pihak dapat duduk bersama dan bermusyawarah. ''Apapun masalahnya, bisa diselesaikan jika kita bekerja bersama-sama. Kita ini semuanya saling ketergantungan,'' ungkap Sani.

Karena masing-masing pemerintahan sudah didengar pendapatnya, Wakil Gubernur Kepri optimis mengenai persoalan ini dapat terselesaikan dalam waktu singkat tanpa harus menunggu masa kerja tim penyelesaian aset berakhir. ''Beri saya waktu tiga bulan untuk melihat masalah ini dan dapat diselesaikan secara cepat, tanpa menunggu masa kerja tim ini berakhir,'' tukasnya.

Pejabat Eselon III dan IV Pemprov Kepri Dilantik

0 comments

Selasa kemarin, Pemerintah Provinsi Kepri melantik 44 pejabat eselon III dan IV yang berada di lingkungan Provinsi Kepulauan Riau. Pelantikan berlangsung di aula kantor gedung Gubernur Kepri yang dilaksanakan langsung oleh Seketaris Daerah Kepri, Eddy Wijaya yang mewakili Gubernur Kepri.

Eddy Wijaya dalam sambutannya menuturkan, seluruh pejabat baru ini dapat mendukung pemimpin daearah menjalankan tugasnya. Salah satu dukungannya adalah memberikan masukan atas keputusan-keputusan yang akan dilakukan pemimpinnya.

''Tugas kita memberikan puding kepada atasan kita. Puding bisa merupakan masukan alternatif pengambilan dalam pengambilan keputusan,'' tutur Eddy.

Memberikan masukan alternatif kepada pimpinan saat ini dianggap sangat penting. Karena Provinsi Kepri sedang giat-giatnya membangun seluruh infrastruktur yang ada di wilayah Kepri.

Pada kesempatan itu juga, Eddy berpesan agar seluruh pejabat agar memberikan pelayanan yang maksimal kepada seluruh masyarakat. ''Kita ini pelayan. Karena kita pelayanan, kita harus memuaskan masyarakat sehingga kepercayaan masyarakat dapat kembali tumbuh,'' harapnya.

Diakui Eddy, kenaikan pangkat, mutasi dan sangksi adalah suatu hal yang wajar dalam sebuah pemerintahan. Sehingga ia meminta pejabat yang dipromosikan untuk menjaga amanat itu sebaik mungkin. ''Setiap PNS harus memiliki dedikasi yang tinggi kepada tugas dan pekerjaannya. Tidak ada istilah aji mumpung. Berikan pengabdian yang terbaik untuk provinsi ini dengan melakukan aturan yang ada,'' ujar Eddy tegas.

Apalagi setiap PNS merupakan pegawai yang berjalan diatas sumpah jabatan. Sehingga setiap gerak-geriknya dipantau dan dinilai langsung oleh masyarakat. PNS yang saat ini dilantik, menurut Eddy, merupakan pegawai yang telah dinilai layak dan mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Dasar itulah yang dipakai Badan Kepegawaian Daerah untuk mempromosikan pegawai tersebut untuk dinaikkan tingkatnya.

''Ada beberapa jabatan saat ini yang masih kosong dan belum diisi. Hal ini disebabkan karena belum ada PNS yang memiliki pangkat yang cukup untuk menduduki jabatan tersebut,'' urainya/

Promosi kali diberikan kepada 44 pejabat baru ini yang terdiri dari 6 pejabat esalon III. Sedangkan 38 pejabat sisanya adalah pejabat esalon IV. Pelantikan pejabat di lingkungan PNS Pemprov Kepri selain pengukuhan jabatan juga sebagai pelantikan atas kinerja yang sudah diberikan dan ditunjukan.

Wagub Serahkan Bantuan Korban Putingbeliung

0 comments

Banyak Rumah yang Atapnya Hilang

Naas benar bagi beberapa kelapa keluarga yang bermukim di kawal. Menjelang Idul Fitri rumah kediamannya banyak yang rusak karena disebabkan angin puting beliung yang terjadi kemarin sore, sekitar pukul 16.30 WIB yang banyak merusak rumah penduduk sekitar Kecamatan Gunung Kijang, Bintan.

Beberapa rumah banyak yang rusak parah, menurut pantauan Batam News, beberapa rumah yang lokasinya berada di dekat laut sudah tak memiliki atap lagi, sedangkan jalan untuk menuju kediamannya yang terbuat dari kayu pun juga sudah rusak. Sedangkan beberapa penduduk yang cukup mampu mulai memperbaiki atap rumahnya yang terangkat puting beliung yang menghantam kediamannya.

Lingkungan perumahan itu pun terlihat masih berantakan akibat puting beliung yang menghantam beberapa rumah warga. Beberapa keluarga tetap bersikukuh untuk tetap tinggal di rumahnya walaupun tak beralaskan atap pada malam hari.

Hal itu disampaikan Santi (52) kepada Wakil Gubernur Kepulauan Riau, HM Sani, Senin (22/9) saat mengunjungi beberapa rumah warga yang merupakan korban angin putingbeliung. Sekaligus memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena musimah tersebut.

''Waktu angin itu datang, saya hendak membuatkan makanan berbuka untuk keluarga. Jarak angin yang berbentuk seperti asap itu sekitar 200 meter lalu menghilang. Kami kira angin itu sudah lenyap, tau-tau angin itu datang disamping rumah kami dan mengangkat atap rumah kami. Panci yang saya gunakan untuk masak pun terangkat,'' kenang Santi.

Santi melanjutkan, saat angin mulai menghantam rumahnya, ia pun merusaha menyelamatkan diri dan anak-anaknya. Anak-anak sudah bisa keluar dari rumah, sedangkan ia masih berada di dalam rumah langsung berpegangan pada kayu pintu.

Disaat itu, panci yang diterbangkan angin pun menjatuhi kepalanya dan mengangkat beberapa barang yang bisa diangkat oleh kekuatan angin putingbeliung itu. Merasa panik, ia pun berusaha keluar dari rumah kediamannya yang sudah ditempati selama lima belas tahun itu.

''Waktu saya keluar rumah, saya sudah tak peduli lagi hingga membuat kaki saya terkena barang dan terluka,'' tuturnya.

Mendengar dan melihat kondisi rumah Santi yang mengenaskan. Wagub menuturkan kepada Camat Gunung Kijang untuk mempioritaskan rumah warga yang rusak berat. ''Pioritaskan rumah warga yang rusak berat dengan dana yang diberikan Pemerintah Provinsi Kepri untuk membantu warga. Biar warga bisa menempati rumahnya kembali,'' ujarnya.

Sani berharap, agar masyarakat yang terkena musimah tetap bersabar karena ini merupakan cobaan yang diberikan kepada mereka.

Pada kesempatan itu juga, Wagub memberikan bantuan berupa sembako yang terdiri dari beras, indomie, sarden, dan sebagainya. Juga beberapa selimut dan pakaian. Untuk sembako bisa mencukupi kebutuhan warga selama satu minggu paska terjadinya angin putingbeliung.

''Rumah warga yang terkena putingbeliung yang sudah terdata semua 55 kepala keluarga. Seperti yang diminta Wagub untuk mempiortaskan rumah masyarakat yang rusak parah terlebih dahulu akan diperbaiki,'' ujar Hasan Basri, Camat Gunung Kijang, Bintan disela-sela kunjungan Wagub.

Sementara itu beberapa keluarga yang sudah menunggu kedatangan Wagub sangat berharap atas bantuan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat yang terkena musibah. Nampak, sejumlah ibu-ibu dan bapak-bapak yang menunggu kedatangan wagub di posko bantuan Angin putingbeliung tersebut.

''Kalau tidak begini, tidak bisa bertemu dan bersalaman langsung dengan bapak Wakil Gubernur,'' ujar salah seorang warga setempat.

Sementara itu Sani menuturkan, bantuan yang diberikan Pemerintah ini dapat meringankan beban. ''Kami kesini diutus gubernur untuk memberikan bantuan ini agar masyarakat dapat merasa terbantu dan meringakan beban dan bersabar atas cobaan yang sedang dialami,'' tandas Sani didepan puluhan kepala keluarga yang terkena musibah.

Polresta Gelar Operasi Ketupat Seligi

0 comments

Libatkan 470 Personil Gabungan

Menjaga keamanan menjelang Idul Fitri, seperti tahun sebelumnya, Polresta Tanjungpinang melibatkan personil dari berbagai sub intansi untuk menjaga keamanan H-7, jelang Idul Fitri dan H+7 sesudah Idul Fitri yang diberi nama operasi ketupat seligi. Karena aktivitas H-7 dan H+7 dari tahun ke tahun selalu sama, dikarenakan menjelang Idul Fitri banyak keluarga yang lebih memilih menghabiskan waktu bersama keluarga di kampung. Sehingga disiapkan beberapa pos penjagaan untuk keamanan dan ketertiban.

Menurut AKBP Yusri Yunus, Kapolresta Tanjungpinang, kemarin, pihaknya akan menurunkan sekitar 470 personil dalam operasi ketupat seligi dan akan dibagi dalam beberapa pos.

''Dalam operasi ini kami tidak sendiri tetapi melibatkan sub intansi lain, seperti Dinas Perhubungan, TNI dan juga Dinas Kesehatan. Kami akan membuat empat pospam yakni di Pelabuhan Sri Bintan Pura, Jalan Merdeka, Kilometer 10, dan perbatasan Tanjungpinang dan Senggarang,'' urainya.

Tidak hanya pos-pos besar saja yang didirikan, tetapi juga didirikan pos-pos kecil dan juga patroli. Untuk pos kecil diberi nama UKL (Unit Kecil Lengkap) yang akan dihadirkan dibeberapa titik keramaian yang ada di Kota Tanjungpinang. Selain itu juga ada pos temporer yang kehadirannya disesuaikan dengan kondisi yang terjadi.

''Pos temporer ini akan dihadirkan di keramaian yang berlangsung sementara, seperti di bandara pada saat ada pesawat dan juga Ramayana untuk menjaga kemananan,'' tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Tanjungpinang, Suryatati A Manan menuturkan, operasi Ketupat Seligi ini digelar dalam rangka untuk pengamanan jelang lebaran dan sesudah lebaran. ''Seperti biasa, setiap menjelang Idul Fitri lalu lintas selalu padat, seperti di daerah Jawa dan Sumatera. Karena itu perlu ada pengamanan dari aparat dan juga sub intansi lain,'' urai Tati saat menjadi inspektur upacara Operasi Ketupat Seligi.

Diakui Tati, setiap H-7 dan H+7 selalu ramai arus mudik dan arus balik. Sehingga perlu disiapkan beberapa pos untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat yang hendak pulang.

Bahkan diperkirakan arus mudik untuk tahun ini bakal bertambah jumlahnya. Sehingga pengamanan di beberapa titik perlu ditingkatkan. Sehingga masyarakat yang hendak mudik akan merasa tenang dalam perjalanannya.

Spesialis Maling Tape Mobil Dibekuk

0 comments

Beroperasi Sejak Tahun 2006

Jajaran Polresta Tanjungpinang berhasil mengamankan satu pelaku yang diduga merupakan spesialis maling tape mobil yang sudah lama bergentayangan di Kota Tanjungpinang. Pelaku yang bernama Suharmi alias Emi (33) melakukan aksi pencurian tape mobil sejak tahun 2006 dan berhasil mengasak sekitar 36 tape mobil.

Menurut Suharmi, dirinya dalam melakukan aksi pencurian seorang diri dengan berbekal beberapa peralatan dan membutuhkan waktu sekitar tiga jam untuk berhasil mengambil tape mobil dari dalam mobil.

''Alat yang saya gunakan hanya berupa gunting, carter, obeng, kunci pas dan tas. Saya melakukan pencurian tape mobil pada malam hari,'' tuturnya.

Dalam melakukan aksi pencuriannya, Suharmi pertama-tama memotong kabel alaram mobil, lalu dilanjutkan dengan mengcarter bagian karet jendela lalu menurunkannya dan membuka pintu. Untuk mengeluarkan tape mobil dari tempatnya. Menurut pengakuan tersangka dibutuhkan waktu sekitar setengah jam untuk mengeluarkan tape mobil tersebut.

''Saya sudah melakukan aksi pencurian tape mobil sejak tahun 2006 dan yang saya ingat sudah sekitar 35 mobil yang berhasil saya ambil tapenya,'' aku Suharmi yang dulunya pernah bekerja di bengkel motor dan buruh bangunan.

Saat ini jajaran Polresta Tanjungpinang berhasil mengamankan tersangka dan barang bukti berupa peralatan yang digunakan untuk mencuri dan juga tape mobil sebanyak 16 unit serta 4 unit power mobil.

Diakui Suharmin, dirinya pernah dua kali dipenjara karena perbuatan pencurian motor yang dilakukannya dan dihukum selama 34 bulan dan kedua melakukan pencurian tape mobil sebanyak 4 unit dan mendapat ganjaran hukuman 1,5 tahun penjara.

''Saya melakukan ini sendiri, tidak bersama sindikat atau kawan-kawan,'' ujarnya sambil tertunduk.

Suharmi mengaku dalam melakukan aksinya seminggu dua kali dan hasil uang curian tape mobil yang dijual seharga Rp300 ribu digunakan untuk membiayai kehidupannya.

Bahkan hasil penjualan tape mobil tersebut digunakan untuk kredit motor yang sekarang berada di Polsek Tanjungpinang Barat. Karena pada saat melakukan aksi pencurian terakhirnya keburu ketahuan satpam yang sedang bertugas dan motor tersebut ia tinggal di lokasi kejadian.

Sementara itu, menurut AKBP Yusri Yunus, Kapolresta Tanjungpinang, perbuatan pelaku dikenakan pasal 363 tentang pencurian dan pemberatan dengan hukuman maksimal 4 tahun penjara. ''Kami sedang menyelidiki kasus ini. Karena ada kemungkinan ada sindikatnya dalam melakukan pencurian spesialis tape mobil,'' ujar Yusri Yunus tegas.

Menurut Yusri, pelaku ditangkap pada saat hendak melakukan percobaan pencurian yang beralamat di Jalan Delima sekitar pukul 01.30 WIB, Senin dini hari.

''Karena panik, motor pelaku ditinggal di lokasi. Pada saat ia merasa kondisi aman, ia balik ke lokasi dan diamankan oleh jajaran kepolisian, berkat bantuan masyarakat dan satpam setempat,'' urainya.

Saat ini, pelaku harus mempertanggungjawabakan perbuatannya dan mendekam di penjara untuk dilakukan proses lebih lanjut. Sesuai dengan hukum yang berlaku.

Perketat Pengawasan Laut

0 comments

Jelang Idul Fitri

Tanjungpinang (BN)- Letak kepulauan Riau yang berdekatan dengan negara tetangga seperti Singapura dan juga Malaysia sangat berdampak pada perekonomian dan juga sebagai jalur penyelundupan barang. Untuk mengatasi lacunya penyelundupan barang jelang Ramadan dan Idul Fitri, pihak TNI Angkatan Laut IV memperketat pengamanan laut dan juga bekerjasama dengan Polisi Laut dan Bea dan Cukai.

Hal tersebut diungkapkan Danlatamal IV, Kolonel Marinir Lukman Sofyan, kepada Batam News di ruang kerjanya belum lama ini.

''Pengamanan laut akan ditingkatkan lagi dan berkoordinasi dengan intansi terkait, seperti jajaran polisi air dan Beacukai,'' ujarnya.

Untuk patroli di lokasi rawan perbatasan dan juga lokasi yang paling banyak dijadikan ilegal fishing pengamannya di perketat. Diakui Lukman, lokasi yang paling banyak terjadi ilegal fishing di daerah Natuna dan sekitarnya.

Karena daerah tersebut merupakan daerah yang dekat dengan negara Vietnam. Dari hasil data pengamanan kapal yang dilakukan Lantamal IV sejak Januari hingga Agustus telah berhasil mengamankan 144 kapal yang kebanyakan kapal tersebut merupakan kapal ilegal fising dan sebagaian kecil kapal penyelundupan.

Menurut Lukman, di kota batam sebanyak 23 kapal penyelundupan, Ranai 70 kapal yang diamankan, Tarempa 20 kapal, dan sebagian di perairan Kalimantan Barat.

''Kebayakan kapal yang kami amankan merupakan kapal ilegal fishing yang dari luar negeri yang kebanyakan ditangkap di daerah sekitar Ranai. Karena mereka menggambil ikan di perairan Kepri sehingga diamankan bahkan menggunakan bahan peledak,'' urainya.

Untuk pengamanan laut, Lantamal IV bekerjasama dengan intansi yang lain. Selain mengamankan perairan laut, tugas aparat Lantamal juga mengamankan pulau. Apalagi Kepri 85 persen merupakan lautan.

Sistem pengamanan laut yang digunakan Lantamal IV menggunakan sistem standby close. ''Intel-intel tetap akan mengontrol perairan yang merupakan titik rawan dan untuk mengawasi laut Lantamal tidak bisa bekerja sendiri butuh kerjasama juga dari lapisan masyarakat,'' ungkapnya.

Ia berharap, agar aparat lain juga mau bekerjasama dengan mengawasi dan mengamankan pulau. Untuk masyarakat pernannya juga sangat diperlukan sebagai jaringan informasi.

Untuk terus meningkatkan kinerja, jajaran Lantamal terus ditingkatkan dengan memberikan pelatihan. Sehingga SDM-nya berkualitas dan tetap semangat dalam menjalankan tugas di tengah lautan.

''Kami selalu memberikan arahan dan juga pelatihan kepada petugas yang langsung terjun ke lapangan. Sehingga dapat bekerjasa dengan baik,'' tandasnya.

Masih Dua Pelaku Perampokan yang Belum Tertangkap

1 comments

Satu per satu pelaku perampokan toke ikan yang berada di Pulau Penghujan, Teluk Bintan diamankan jajaran pihak kepolisian Bintan. Hal itu dibuktikan dengan menangkap satu lagi pelaku perampokan yang terlibat dalam pencurian uang sebanyak Rp40 juta dan membuat nyawa korban, Junaidi, karyawan toke ikan dalam keadaan berbahaya dan hingga saat ini masih dalam perawatan di RSOB, Batam.

''Tadi pagi (kemarin, red) kami berhasil mengamankan satu lagi pelaku perampokan tokek ikan di Pulau Penghujan. Pelaku perampokan di bekuk di Batam,'' ujar AKBP Yohanes Widodo, Kapolresta Bintan, Jumat (19/9).

Menurutnya, Sumardi (35) diamankan di Tanjung Sengkuang, Batam sekitar jam 5 pagi. Saat diamankan Sumardi sedang tertidur di rumah tetangganya, dekat rumah pelaku itu sendiri.

Ditangkapnya Sumardi, berarti jumlah pelaku perampokan yang telah diamankan Polresta Bintan berjumlah 8 orang. Saat ini masih dua orang tersangka yang masih bebas. ''Kami sudah mengantongi dua nama lagi dan masih dalam pengejaran,'' urainya.

Dalam hitungan lima hari, jajaran Polresta Bintan telah berhasil mengamankan delapan tersangka dari sepuluh pelaku bersenpi yang berhasil mengasak uang Rp40 juta dari tekong ikan yang berada di Pulau Penghujan, Teluk Bintan. Kawananan pelaku kejahatan bersenpi itu tertangkap tidak terlepas dari informasi bantuan masyarakat.

Pelaku kejahatan yang menggunakan senjata api, parang dan samurai pada saat beraksi mengasak uang tokek ikan tersebut. Dua dari tiga dalang perampokan tersebut berhasil diamankan beserta barang bukti berupa tiga senjata api, parang, ponsel, dan sejumlah uang yang diduga merupakan milik korban perampokan, tokek ikan.

''Kami masih terus menyelidiki kasus ini dan barang bukti hasil jarahannya juga sedang di cari dan diselidiki,'' ungkapnya.

Mengenai sejumlah uang yang berhasil digasak kawanan perampok bersenpi Minggu malam lalu, Kapolresta Bintan masih enggan berkomentar banyak. ''Kami sedang mencoba melacak keberadaan uang tersebut,'' tandasnya.

Perayaan Idul Fitri

0 comments

PNS Pemprov Libur 6 Hari

Menyambut Hari Raya Idul Fitri,pemerintah kembali mengeluarkan kebijakan cuti bersama bagi pegawai negeri sipil (PNS). Berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi Kepri 684/BKD/VIII/2008 berdasrkan dari surat edaran Menteri SE/16/M.PAN/10/2005 cuti bersama dimulai dari tanggal 29 September hingga 4 Oktober 2008 mendatang.

''Kami telah memberitahukan jauh hari sebelumnya kepada pegawai untuk mempersiapkan cuti sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Bila ada mangkir akan diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku di pemerintahan,'' ujar Irmansyah, Kabiro Humas Pemrpov Kepri, kemarin.

Cuti bersama empat hari yang dimulai dua hari sebelum lebaran dan dua hari sesudah lebaran atau selama enam hari bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Sehingga tidak ada lagi alasan untuk memperpanjang masa cutinya.

Guna menyosialisasikan kebijakan tersebut,dia mengaku sudah melayangkan surat edaran ke seluruh satuan kerja perangkat dinas (SKPD). ''BKD telah menginformasikan jauh-jauh hari, sehingga tidak ada alasan bagi pegawai untuk tidak masuk kerja sesuai dengan jadwal yang berlaku,'' tegasnya.

Irmansyah menuturkan, begitu masuk kerja akan dilakukan apel pagi seperti biasa dan sekaligus melakukan absent, sehingga ketahuan pegawai yang tidak masuk kerja akan diberikan sanksi tegas.

Tim DK Bahas FTZ

0 comments

Percepatan Kinerja BPK di Wilayah Kepulauan Bintan

Beberapa waktu lalu Dewan Kawasan (DK) telah membentuk Badan Pengusaha Kawasan (BPK) Bintan yang terbagi dalam dua wilayah yakni Pemerintah Kota Tanjungpinang dan Pemerintah Kabupaten Bintan untuk menerapkan FTZ (Free Trade Zone) dikawasan yang sudah ditetapkan sebagai kawasan FTZ sesuai dengan PP No 47 Tahun 2007 mengenai kawasan FTZ.

John Erizal, Seketaris Tim Dewan Kawasan dan sekaligus Kepala Disperindag Provinsi Kepri, kemarin menuturkan, sesuai dengan amanah Dewan Kawasan yang telah membentuk BPK meminta agar segera menerapkan fungsionalnya untuk menjalankan FTZ yang ada di wilayah masing-masing.

''Struktur pengurusan BPK sudah ditentukan dan diterapkan tinggal bagaimana menjalankan tugas tersebut,'' tutur John.

Sedangkan wilayah FTZ untuk masing-masing kawasan sudah ditentukan dan tetap memandang RT/RW yang berlaku dalam lingkungan pemerintahan masing-masing. Apalagi lokasi yang ditetapkan sebagai kawasan FTZ di Pulau Bintan sudah disepakati bersama sebelum terbentuknya Dewan Kawasan.

''Pembagian wilayah FTZ tidak ada masalah dan dari arahan Gubernur yang penting pelaksanaannya terlebih dahulu,'' ungkapnya di depan para pengurus BPK Bintan.

Apalagi dengan dipisahkanya BPK di kawasan Bintan menjadi dua tentunya dari segi anggaran, kebijaksanaa, pengurus dan sebagainya tidak lagi bermasalah. Karena di urus oleh masing-masing pemerintahan yang masuk ke dalam struktur BPK. Sedangkan mengenai pelabuhan bebas akan terdapat lima pelabuhan bebas di Bintan antara lain, Lagoi, Tanjunguban, Tanjungpinang dan Dompak.

Barang yang akan dibatasi yang masuk di pelabuhan bebas ada 20 item diantaranya terdiri dari gula, beras, garam, cengkeh, nitro cellulose, bahan berbahaya tertentu, prekusor, pelumas, cakram optik, tekstil dan produk tekstil, keramik, bahan perusak ozon, intan kasar, minuman berakohol, plastik, bahan peledak, sakarin, perkakas tangan, mesin dan peralatan mesin bukan baru dan foto copy berwarna.

''Barang-barang impor ini dibatasi sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan di Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan,'' terangnya.

Menurutnya, untuk BPK Batam akan dibentuk dalam waktu dekat ini. Karena untuk di Batam telah disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.

Lebaran, Tanjungpinang Gelap

0 comments

Mesin PLN Rusak

Harapan masyarakat kota Tanjungpinang untuk merayakan hari Raya Idul Fitri tanpa mati lampu masih menggantung. Hal itu dikarenakan satu unit mesin kapasitas 2 Megawatt (MW) milik PLN kembali mengalami kerusakan, Kamis (18/9). Sehingga mengakibatkan, aliran listrik kerumah warga-warga Tanjungpinang mengalami pemadaman lebih lama dari biasanya.

Hasibuan, Assisten Manager Pembangkit Listrik PLN menuturkan, tadi pagi (kemarin, red) sempat terjadi kerusakan terhadap mesin PLN dengan kapasitas 2 MW dan pihaknya masih berusaha untuk memulihkan kerusakan tersebut.

''Tadi pagi mesin kami mengalami kerusakan. Kami berusaha memperbaikinya secepatnya,'' tuturnya.

Kerusakan terhadap mesin PLN berkapasitas 2 MW menyebabkan PLN harus menambah jam mati lampu di Kota Tanjungpinang. Sebelumnya, pihak PLN telah mengalami defisit daya sebesar 10 MW akibat kerusakan dua mesin merek Mistusbitshi kapasitas 5 MW.

Saat ini, pihak PLN telah berupaya memperbaiki kerusakan mesin dan dijadwalkan akan selesai tanggal 25 September mendatang. ''Saat ini kami sedang mengebut perbaikan mesin supaya bisa beroperasi sebelum lebaran nanti,'' harapnya.

PLN telah melakukan beberapa usaha untuk meminimalis pemadaman bergilir yang dilakukan antara lain dengan meminjam sebuah mesin kapasitas 1,7 MW milik PLN Batam. Pada kenyataannya, mesin dari PLN Batam hanya mampu menghasilkan daya sebesar 1 MW saja.

Selain itu, PLN juga sedang memasang tiga mesin asal Lampung dengan kapasitas total 1,2 MW. Ditambah empat mesin nanti maka PLN akan mendapat tambahan daya sebesar 8 MW. "Kalau semua mesin pinjaman dan mesin milik kita sudah beroperasi maka lamanya pemadaman bisa terkurangi,'' urainya.

Lama pemadaman setelah semua mesin diperbaiki akan menjadi tiga hari sekali dengan lama pemadaman 3-4 jam. Normalisasi aliran listrik akan terjadi pada akhir Oktober atau awal November nanti jika semua mesin PLN telah diperbaiki. Dengan kata lain,lebaran nanti, masyarakat Tanjungpinang tetap mengalami pemadaman listrik. "Untuk menghindari pemadaman tentunya kami berharap peran serta masyarakat untuk mengurangi pemakaian," kata Hasibuan lagi.

Hingga saat ini, PLN memiliki 14 unit pembangkit listrik. Mesin-mesin milik PLN sendiri terletak di Air Raja dengan kapasitas masing-masing sebanyak 4 mesin berdaya 5 Megawatt dan 5 mesin lainnya berdaya 1 Megawatt. Jika dalam keadaan normal PLN mampu memasok 25 Megawatt untuk dari Air Raja saja.

Tidak hanya itu saja, PLN juga memiliki 10 mesin di suka berenang dengan kapasitas 8 mesin berdaya 1,8 Megawatt dan 2 mesin lainnya berdaya 500 Kilowatt. Bila keseluruhan mesin berfungsi pasokan dari Suka Berenang mencapai 10.6 Megawatt. Sehingga total keselurahan pasokan daya dari dua tempat tersebut mencapai 35,6 Megawatt. Sedangkan kebutuhan listrik kota Tanjungpinang mencapai 35 Megawatt.

Pada kesempatan itu, anggota komisi IV DPRD Kepri, Rudi Chua berharap agar PLN dapat memenuhi janjinya untuk dapat mensuplai listrik. ''Kami berharap lebaran nanti PLN dapat melayani masyarakat Tanjungpinang dengan baik. Caranya bagaimana, PLN yang tahu,'' ungkapnya.

Menurut Rudi Chua, PLN harus lebih pro aktif dan terbuka pada masyarakat sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan dalam Kepres.

Nama Kaporesta Dicatut

0 comments

Kapolresta Imbau Warga Hati-Hati

Menjelang Idul Fitri beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab menggunakan nama Kapolresta Tanjungpinang untuk kepentingan pribadi. Hal tersebut dialami Arifin, Pemilik salah satu Toko Elektronik di Tanjungpinang.

Hal tersebut diungkapkan, Kanit Reskrim Polsek Bukit Bestari, Aiptu Syafrial, kemarin, di ruangannya. ''Arifin mendapat telpon dari nomor 085285704090 pada tanggal 15 September lalu. Suara yang mengaku Kapolresta meminta untuk bertemu pemilik toko. Kebetulan saat itu yang mengangkat Arifin dan Arifin langsung menutup telepon tersebut,'' urainya.

Sang penelpon dua kali menelpon nomor rumah Arifin. Kebetulan nomor telpon rumah Arifin bisa menampilkan nomor telepon penelpon. Merasa bingung dengan sang penelpon. Arifin pun mendatangi Mapolsekta Bukit Bestari untuk konsultasi.

''Kami mencoba menelpon pemilik nomor tersebut, namun pertama kali tidak ada jawaban. Baru tanggal 17 September saya mencoba menelpon dan diangkat. Suara si penelpon menyakinkan dan dari backgroundnya nampak sedang melatih,'' terangnya.

Lanjutnya, saat ditanya siapa, dia mengaku Kalolresta Tanjungpinang. Pada pembicaraan singkat tersebut terdapat kejanggalan. ''Sang penelpon berkata kamu kemari. Kata-kata ini bukan ucapan dari seorang Kapolres, biasanya Kapolres kalau meminta aparat datang berujar menghadap saya kemari,'' ujarnya.

Diakuinya, dari intonasi suara bisa dibuat-buat, tetapi bahasa yang selalu digunakan seluruh Kapolres meminta aparat mengadap selalu sama.

Merasa janggal. Ia pun langsung mengkonfirmasi Kapolres, AKBP Yusri Yunus untuk menanyakan keberanan tersebut. ''Kapolres menghimbau agar warga harus hati-hati, bila ada yang mengaku Kalpolres. Dugaan sementara ada indikasi nama Kapolres dicatut untuk kepentingan pribadi,'' tandasnya.

Sementara itu Kapolresta Tanjungpinang, AKBP Yusri Yunus membenarkan hal tersebut. ''Kami menghimbau agar warga tidak gampang percaya bila ada orang yang mengaku-ngaku Kapolres, sebaiknya melakukan pengecekan terlebih dahulu,'' himbaunya.

Dalang Perampokan Bersenpi Tertangkap

0 comments

Empat Masih Diburu

Jajaran kepolisian Polresta Bintan terus mengungkap kasus perampokan tokek ikan yang berlokasi di Pulau Penghujan, Teluk Bintan. Kasus perampokan bersenpi ini mengakibatkan salah satu karyawan tokek ikan harus berjuang melawan hidup dan mati di Rumah Sakit Otorita Batam. Kejadian perampokan yang melibatkan 10 orang pelaku kejahatan yang direncanakan pada Sabtu (12/9) malam lalu di salah satu cafe di Nagoya oleh empat dari sepuluh pelaku perampokan bersenpi.

Perampokan berlangsung Minggu (13/9) sekitar jam 20.00 WIB di tempat penampungan ikan, pada saat kejadian itu berlangsung para pelaku perampokan merasa panik, karena warga mengepung lokasi tersebut. Sehingga mereka berpencar. Saat itu Candra bersama kawan-kawannya merebut sampan milik warga dengan mendorong pemilik sampan keluar dari sampan tersebut.

Sedangkan Sarmin (27), Waldi (27), Sulaiman (29) dan Adi (28) yang melarikan diri dengan membawa uang Rp10 juta itu di dalam tas lari ke hutan di lokasi terdekat. Karena ditinggalkan kawannya. Dalam hitungan 10 jam, mereka berhasil diamankan pihak ke polisian. Sedangkan jejak kaki Candra, Ucok dan pelaku lainnya masih terus dalam pencarian. Bahkan, jejak keberadaan pelaku perampokan bersenpi sempat tercium berada di Tanjung Pisau. Namun begitu aparat mendatangi lokasi tersebut, tidak dijumpai para pelaku perampokan yang membawa kabur uang Rp30 juta.

Menurut, AKBP Yohanes Widodo, Kapolres Bintan, begitu mendapat informasi sebagian aparat langsung diturunkan ke lapangan untuk mencari keberadaannya. ''Tadi malam (kemarin malam, red), kami berhasil mengamankan dua pelaku dari enam pelaku yang masih dalam daftar pencarian orang,'' urainya.

Dua pelaku yang diamankan dan baru diketahui bernama Candra (35) dan Faisal alias Iin (30). ''Mereka diamankan jam 23.00 WIB tadi malam (kemarin malam, red). Mereka diamankan di lokasi yang tidak jauh dari jarak Tanjung Pisau, Teluk Bintan. Dari jejak kaki awal mereka sekitar dua atau tiga kilo. Mereka bersemunyi di dalam semak-semak pada saat kami tangkap,'' terangnya.

Kasus perampokan ini sudah direncakan dengan matang. Hal itu terungkap dari keterangan para pelaku yang sudah ketangkap pihak kepolisian. Perampokan ini direncanakan langsung oleh Candra, Ucok, Edi dan Agus. Setelah perencaannya matang, mereka pun mengajak enam kawannya untuk melakukan aksi kejahatan tersebut.

Untuk menuju ke TKP (Tempat Kejadian Perkara), Candra membawa speed boat dari Batam, tepatnya dari Tembesi, Dapur 16 untuk menuju ke tempat penampungan ikan Tanjunguban, atau tepatnya di Pulau Penghujan, Teluk Bintan. Disinyalir menurut pengakuan tersangka, di sana tersimpan uang Rp500 juta. Namun, ternyata pada saat merampok hanya mendapatkan Rp40 juta yang disimpan dalam dua tas, yang masing-masing berisikan Rp30 juta dan Rp10 juta.

Sebelum melakukan aksi kejahatan,menurut pengakuan tersangka, Candra menyelidiki lokasi tersebut dengan menggunakan handycam untuk mensurvei keadaan di sana. Setelah merasa lokasi aman, mereka pun berbagi tugas. Seperti berita sebelumnya yang masuk ke dalam menurut pengakuan para pelaku, empat orang menunggu di dalam perahu, dua orang menunggu di depan untuk berjaga-jaga dan empat orang masuk untuk mengasak uang korban.

''Menurut para pengakuan pelaku, dalang dari perampokan bersenpi ini dilakukan Candra, Ucok dan Sulaiman. Barang bukti senjata pun bertambah. Pada saat menangkap empat tersangka, kami mengamankan dua senjata api, dua parang dan satu unit ponsel,'' tuturnya.

Ia melanjutkan, saat menangkap Candra baru diketahui bahwa senjata api yang dipinjam dari Ari kenalan Sulaiman ada empat senjata api rakitan. Satu senjata api masih dibawa Ucok yang saat ini masih daftar pencarian orang.

Barang bukti aksi kejahatan perampokan tokek ikan bersenpi berjumlah tiga senjata api, dua parang, dan empat unit ponsel. Sedangkan uang korban yang dicuri masih dalam pencarian jajaran Polresta Tanjunguban. Yohanes Widodo mengungkapkan, menurut pengakuan tersangka Candra, uang yang mereka bawa kabur dengan menggunakan sampan warga tertinggal di sampan.

''Sebelum mereka berpencar, uang yang mereka ambil sebagian sempat dibagi-bagikan dan saat ini kami masih mengejar pelaku kejahatan perampokan ini, Agus, Ucok, Edi dan satu lagi temannya yang di duga masih berada di sekitar sini,'' tandasnya.

Hanura Target 20 Persen Suara Ditingkat Provinsi

0 comments

Persaingan para partai politik yang ada di Indonesia khususnya di wilayah Kepulauan Riau untuk mencapai keinginannya mendudukan calon legislatif yang dipilih parpol untuk menyuarakan keinginan masyarakat terus berlanjut. Sebanyak 38 parpol yang menjadi kontestan Pemilu 2009 mendatang terus berjuang untuk mendapatkan hati di masyarakat, khususnya di Kota Tanjungpinang.

Berbagai bendara parpol pun mulai berkibar hampir di setiap sudut kota Tanjungpinang yang terkenal dengan sebutan kota Gurindam dan Negeri Pantun tersebut. Salah satunya, Partai Hanura (Hati Nurani Rakyat). Hanura termasuk partai baru dan juga mendapat respon cukup positif dari masyarakat.

Menurut Berry Bachtiar S.Sos. MITM (Master IT Management) Bond Univercity Gold Coast-Australia, Wakil Ketua Bidang Organisasi Kepemudaan dan Kaderisasi Partai Hanura, pada saat pemilu 2009, partai milik Wiranto bertekad untuk meraih suara 15-20 persen.

''Hanura memang partai baru tetapi Hanura mencoba berusaha semaksimal mungkin untuk membaru ke masyarakat. Hanura ingin memberikan yang terbaik untuk masyarakat Kepri,'' tuturnya.

Diakuinya, Hanura ingin berjuang bersama-sama dengan masyarakat Kepri untuk mengurangi angka kemiskinan untuk mensejahterakan masyarakat.

Perjuangan partai Hanura untuk bisa memperjuangkan keinginan masyarakat berdasarkan dari niat hati yang tulus tanpa mengharapkan imbalan. Intinya, Hanura ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

''Berbicara mengenai persoalan kesejahteraan masyarakat, sepertinya memang jauh dari kenyataan. Ribuan orang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Sekolah gratis hanya sebatas wacana, tanpa ada realisasinya. Lalu, kapan masyarakat benar-benar sejahtera, menikmati apa yang menjadi haknya? Hak mendapatkan penghidupan yang layak, pendidikan gratis bagi mereka yang kurang mampu,'' ujarnya.

Diakui Berry, pemerintah Kepri telah memberikan dana APBD 20 persen untuk pendidikan. Namun masih kurang tepat sasarannya. Sehingga masih belum sesuai dengan keinginan Pemerintah untuk menciptakan sekolah dengan biaya murah bagi masyarakat.

''Mungkin, Hanura akan mencoba memperbaiki segala kekurangan-kekurangan yang selama ini dikeluhkan masyarakat. Untuk itu, lewat pemilu 2009, Hanura ingin melakukan perubahan untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin,'' terangnya.

Berry melanjutkan, untuk mencapai itu semua tidak lepas dari dukungan masyarakat sendiri.

2 Pelaku Perampokan Bersenpi Terus Dikejar

0 comments

Perampokan Tekong Ikan di Pulau Penghujan

Kawanan perampokan yang merampok tokek ikan di Pulau Penghujan, Teluk Bintan dalam kurun waktu sekitar 10 jam berhasil di ringkus pihak jajaran kepolisian Polresta Bintan. Dari 10 kawanan perampok bersenpi, baru empat pelaku kejahatan yang memakan korban Junaidi, karyawan tekong ikan hingga membuat hidupnya masih dalam keadaan kritis dan sekarang masih dalam perawatan rumah sakit Otorita Batam.

Menurut AKBP Yohanes Widodo, Kapolresta Bintan, kemarin, saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap dua tersangka yang merupakan dalang dari perampokan yang terjadi di Teluk Bintan.

''Kami masih terus mencari dua tersangka lagi, ada dugaan mereka, Ucok dan Candra masih berada di sekitar Tanjung Pisau, Pulau Bintan,'' tuturnya, kemarin saat dihubungi Batam News.

Sekedar diketahui, empat tersangka perampokan yang bernama armin (27), Waldi (27), Sulaiman (29) dan dan Adi (28) berhasil diamankan jajaran Polresta saat empat kawanan perampok itu ditinggal di TKP (Tempat Kejadian Perkara) oleh Ucok dan Candra yang merebut sampan dari warga setempat untuk melarikan diri dari amukan warga dan membawa sejumlah uang hasil jarahan tersebut.

Karena merasa panik dan bingung ditinggal kawannya di Pulau Pengujan, Teluk Bintan. Mereka pun sepontan melarikan diri ke dalam hutan yang tak jauh dari lokasi. Sebelum bersembunyi, Sulaiman sempat mengajung-ngajungkan senjata api rakitan yang didapatnya dari Ari yang ia kenal di Palembang.

Namun disayangkan persembunyian mereka pun tercium pihak jajaran polresta dan langsung mengamankan ke empat tersangka perampokan tersebut. Saat ini dua buronan berhasil dicium jejaknya. Hal itu diungkapkan Yohanes Widodo. ''Tadi malam (kemarin malam, red), saya, kasat reskrim, kasat intel dan Kapolsek serta beberapa anggota langsung terjun ke Tanjung Pisau hingga jam 1 dini hari,'' ujarnya.

Katanya, karena menurut sumber informasi dua tersangka yang melarikan diri itu bersembunyi di sana. ''Sayang, mereka belum berhasil kita temukan. Kita hanya temukan jejak telapak kaki para tersangka dan dompet berisi KTP istri Pu Yong yang tercecer di belakang rumah penduduk di Tanjung Pisau,'' lanjutnya lagi.

Pencarian tersebut tidak akan berhenti sampai disitu. Karena dalang dari rencana perampokan tekong ikan yang direncanakan matang di salah satu cafe dibilangan Nagoya itu akan terus diselidiki. Apalagi dua tersangka yang kabur itu membawa uang hasil jarahan. Sedangkan uang yang dibawa empat tersangka yang sudah diamankan sampai saat ini masih belum ditemukan.

''Uang yang mereka bawa dan terjatuh menurut pengakuan tersangka sampai saat ini masih belum ditemukan dan kami akan terus mencari uang hasil jarahan tersebut,'' tegasnya.

Dinas Perhubungan Bakal Tertibkan Trayek Angkutan

0 comments

Dinas Perhubungan Kota Tanjungpinang pelan-pelan akan menertibkan trayek angkutan umum yang beroperasi di kota Tanjungpinang. Karena selama ini trayek angkutan Tanjungpinang masih belum memiliki rute tujuan seperti di daerah-daerah lain. Sehingga Dishub Kota Tanjungpinang akan segera menertibkan trayek-trayek angkutan umum untuk mempermudah masyarakat dalam menggunakan jasa layanan angkutan umum sesuai dengan rute perjalanan yang hendak dituju.

Demikian hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kota Tanjungpinang, Ali Hisyam, belum lama ini kepada Batam News. Menurutnya, pihaknya saat ini sedang dalam menganalisa dan melakukan survei terlebih dahulu kepada seluruh trayek yang ada di Tanjungpinang.

''Masih banyak trayek yang tumpang tindih yang terjadi dan membuat trayek-trayek yang ada di sini menjadi semakin semrawut. Karena itu diperlukan penertiban trayek untuk menghindari terjadinya kesemrawutan angkutan umum yang beroperasi di Tanjungpinang, urainya.

Saat ini, trayek angkutan umum sesukanya menentukan jalur yang akan dilalui dan tidak terlatur. Karena para pengendara angkutan umum belum memilki rute yang ditetapkan Pemeintah. Dengan adanya penertiban trayek angkutan umum, Ali berharap penertiban trayek ini akan segera direalisasikan sebelum 2009 nanti. ''Kita akan usahakan penertiban trayek ini selesai sebelum akhir tahun ini,'' ujarnya yakin.

Ia melanjutkan, rencananya trayek angkutan umum akan dibagi dalam lima bagian rute sesuai dengan kebutuhan dan akan dibedakan dalam bentuk line warna yang terdapat pada trayek angkutan umum. Misalnya, batu lima atas linenya warna merah.

Sedangkan mengenai terminal yang berada di batu sembilan. Ali menuturkan, terminal tersebut rencananya akan beroperasi akhir tahun ini. ''Sebelum tahun 2009 terminal sudah bisa digunakan sebagaimana mestinya,'' tandasnya.

Di tempat terpisah, menanggapi penertiban trayek, para pengemudi angkutan umum mengaku merasa kuatir. Mereka berharap trayek yang ada saat ini tidak lagi diubah oleh pemerintah. ''Saat ini saja satu jalur sudah dilayani banyak angkutan. Kami kuatir nantinya trayek-trayek kami akan dikurangi dan berdampak kepada penghasilan kami,'' ujar Anto, supir angkutan umum yang biasa melalui jalur pasar.

Sedangkan menurut beberapa masyarakat. Masyarakat merasa senang dengan adanya penertiban trayek di kota Tanjungpinang. Karena dengan adanya penertiban trayek sangat mempermudah penumpang untuk mengetahui jalur-jalur angkutan yang akan dilalui dan dituju. ''Biasanya saya harus berputar-putar terlebih dahulu. Sebelum sampai tujuan, Ini sangat membuang-buang waktu, dengan ditentukannya jalur trayek tentunya akan mempermudah kami para penumpang untuk ketujuan tanpa perlu di putar-putar atau diturunkan di tengah jalan,'' ungkap Yani.

Yani beharap, agar pemerintah segera merealisasikan program tersebut. Sehingga mempermudah aktivitas pengguna angkutan umum.

Dewan Kawasan Harus Berani Bersikap

0 comments

Pelaksaan FTZ di Batam, Bintan dan Karimun

Pelaksanaan FTZ (Free Trade Zone) atau pelabuhan bebas masih belum bisa terealisasi di tiga kawasan yang sudah ditentukan Pemerintah Pusat sebagai kawasan FTZ, Batam, Bintan dan Karium (BBK) karena masih terjanggal beberapa peraturan yang tumpang tindih dengan Undang-Undang FTZ.

Menurut Harry Azhar Azis, Anggota Komisi XI DPR RI, Dewan Kawasan (DK) harus berani menggambil sikap, sebelum PP 63 dicabut.

''Karena menurut peraturan dalam undang-undang, Peraturan undang-undang lebih tinggi dibanding apa pun. Sehingga PP dengan sendirinya bisa tidak berlaku,'' tuturnya.

Harry menuturkan, karena Dewan Kawasan sudah ditetapkan dalam Undang-Undang jadi tidak perlu menunggu terlalu lama. Karena sudah merupakan badan dan badan tidak perlu menunggu perintah.

Karena Dewan Kawasan FTZ termasuk badan otonomi sendiri yang sudah dibentuk dalam undang-undang. Sehingga dengan sendirinya peraturan yang bertentangan dengan Undang-Undang secara otomatis tidak akan berlaku. ''Ini halnya sama KPU yang berdiri sendiri dan tidak perlu menunggu menteri baru bergerak,'' terangnya.

Ia melanjutkan, dalam menjalankan tugasnya DK merupakan steakholder dan menteri merupakan konsultan dan yang menentukan dan bersikap adalah Dewan Kawasan itu sendiri.

Disinggung sikap Pemerintah Pusat yang tarik ulur dalam mencabut PP 63. Harry menuturkan, karena masih ada faham tidak mau membeda-bedakan daerah lain. ''Apalagi untuk FTZ ini baru daerah Kepri yang diberi kewenangan,'' tuturnya.

Diakuinya, dengan diterapkan FTZ akan berdampak berkurangnya pajak namun perekonomian akan maju. Karena banyak investor yang akan masuk. ''Hal ini juga akan menambah pajak lain,'' tandasnya.

Pembahasan Aset Alot

0 comments

Proses penyerahan aset milik Kabupaten Bintan yang berada di wilayah Kota Tanjungpinang terkesan lambat dan berbelit-belit. Karena itu, Pemerintah Kota Tanjungpinang membuat tim untuk percepatan penyerahan aset milik Pemkab Bintan ke Pemko Tanjungpinang sesuai dengan undang-undang pembentukan pemerintah adminstrasi kota Tanjungpinang.

Tim yang diberi nama tim penyelesaian aset dengan SK walikota langsung diketuai wakil walikota Tanjungpinang, Edward. Menurut Suryatati A Manan, Wali Kota Tanjungpinang, kemarin, saat ini tim sedang bekerja untuk proses penyelesaian penyerahan aset yang seharusnya dimiliki Pemko Tanjungpinang.

''Setelah tim bekerja lalu kami akan meminta Pemerintah Provinsi Kepri untuk memfasilitasi pertemuan ini. Saat ini tim baru mengkaji aset-aset tersebut,'' terangnya.

Hasil kajian tim tersebut nanti diserahkan ke Pemerintah Provinsi Kepri untuk difasilitasi bertemu dengan Pemerintah Kabupaten Bintan agar persoalan aset tersebut segera selesai. Karena tugas Pemerintah induk untuk membantu persoalan yang ada di daerahnya. Apalagi polemik masalah aset masih belum terselesaikan. Padahal sesuai dengan Undang-Undang, setelah satu tahun masa pemerintahan Kota Tanjungpinang aset yang milik Kabupaten Bintan yang berada di wilayah Kota Tanjungpinang menjadi aset milik Pemerintah Kota Tanjungpinang.

''Tim juga sedang bekerja mengenai aset PDAM Tirtajangi, seharusnya aset ini juga menjadi milik pemko. Karena itulah masalah aset ini harus dikaji dengan baik dan bisa dirundingkan. Kalau memang Pemprov menanam saham disana atau bagaimana kan bisa dibicarakan,'' tuturnya di sela-sela pertemuan Khataman Alquran di Mesjid Raya Tanjungpinang.

Mengenai sejumlah kantor dinas yang masih dioperasikan oleh Pemkab Bintan di wilayah Tanjungpinang yakni Kantor Bappeda di Batu Lima Atas, Kantor Dinas Pariwisata di Jalan Basuki Rahmat, Kantor Dinas Kependudukan dan Kantor Kesbang di Batu Lima dan Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Sosial di Batu 9 dan sejumlah kantor lainnya. Sedangkan aset Bintan yang saat ini digunakan pemerintah Tanjungpinang yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjungpinang, Puskesmas, Stadion Sulaiman Abdullah, gedung bekas kantor Dinas Sosial di Batu Lima Atas, sejumlah fasilitas umum, dan jalan.

Panwaslu Kepri Dilantik di Jakarta

0 comments

KPUD Provinsi Kepri telah mengusulkan enam nama yang dikirim ke KPU Pusat untuk dilakukan fit and proper test pada tanggal 4 September lalu dan telah keluar tiga nama yang akan menjadi Panwaslu Provinsi Kepri dan akan dilantik pada tanggal 19 September mendatang di Jakarta bersama para pengurus Panwaslu se Provinsi yang ada di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Razaki Persada, SE, anggota KPUD Provinsi Kepri, Selasa (16/9) di ruangannya. Menurutnya, ketiga nama yang telah lolos verifikasi di KPU Pusat yakni Edward Mandala, Fajri Nasution dan Grandawati akan dilantik pada tanggal 19 September nanti sebagai Panwaslu di Provinsi Kepri.

''Yang lulus verifikasi di KPU Pusat ini merupakan orang dari berbagai disiplin ilmu dan juga profesional di bidangnya. Tugas pertama mereka nanti bertugas untuk segera membentuk Panwaslu yang ada di Kabupaten dan Kota,'' terangnya.

Diakuinya, dalam pembentukan Panwaslu terjadi keterambatan. Karena itu tugas pengurus Panwaslu menjadi sangat berat. Karena harus membentuk seluruh pengurus Panwaslu mulai dari tingkat Kota/Kabupaten hingga Desa.

Untuk pengurusan Panwaslu Kota/Kabupaten dibutuhkan tiga orang untuk masing-masing Kabupaten/Kota. Sedangkan Panwaslu ditingkat Kecamatan juga dibutuhkan tiga orang agar pengawasan pemilu di setiap kecamatan dapat berjalan dengan maksimal. Khusus untuk di desa atau kelurahan hanya dibutuhkan satu orang pengawas atau Panwaslu.

''Setelah membentuk panwaslu di tingkat Kabupaten/Kota tugas mereka nanti sebagai tempat laporan dari masyarakat mengenai pelanggaran pemilu dan hukum dan juga bertugas menemukan pelanggaran yang terjadi pada saat pemilu,'' urai Razaki.

Razaki menjelaskan, tugas Panwaslu dalam mengawasi membagi tugas bila terdapat pelanggaran dalam bentuk administrasi akan melaporkan ke KPUD, sedangkan pelanggaran dalam bentuk pidana di serahkan ke pihak kepolisian. Bila terjadi sengketa pemilu yang menangani Panwaslu dan bila tidak ada kesepakatan maka akan dibawa ke MK (Makamah Konsitusi).

Sejak SMP Sudah Jadi Pemakai

0 comments

Dua Pemakai Ganja Kering Diamankan

Pihak Kepolisian Polresta Tanjungpinang mengamankan dua pengguna narkoba di dua lokasi berbeda di Tanjungpinang. Kedua pemakai tersebut berinisial RH (25) dan RF (25) yang sudah lama menggunakan ganja kering untuk digunakan fly. Tersangka diamankan jajaran Polresta Tanjungpinang di bidang Narkoba pada saat Jumat (11/9) lalu di dua TKP yakni di Jalan Bridjen Katamso dan Perumahan Ganet.

Menurut AKP Afdial SH, Kasat Narkoba Polresta Tanjungpinang, kemarin, RH ditangkap pukul 20.00 WIB di lokasi jl Bridjen Katamso. Pada saat itu ia membawa satu amplop ganja kering. ''Kasus ini langsung kita kembangkan dan tak lama kemudian jam 21.00 WIB kami berhasil mengamankan tersangka RF di kediamannya di perumahan Ganet dengan barang bukti satu amplop ganja kering dan beberapa lintingan ganja yang sudah digunakan,'' urainya.

Lanjutnya, menurut pengakuan tersangka, ganja itu dibeli di Batam. Saat ini mereka merupakan pengguna Narkoba, khususnya ganja kering.

''Yang membeli ganja kering di Batam adalah RF. RH hanya di kasih ganja tersebut. Saat ini mereka dikenakan pasal 78 Undang-Undang Nomor 122 Tahun 1997 dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara,'' tandasnya.

Sementara itu, RH mengaku sudah menggenal barang berbentuk narkoba sejak masih duduk dibangku SMP. ''Saya sudah makai narkoba sejak tahun 1996. Jarang-jarang saya pakai, saya pakai karena terpengaruh teman saja,'' aku RH sambil tertunduk.

Ia juga mengaku, barang ganja kering itu diberikan RF padanya. RF merupakan teman sejak masih sekolah. ''Saya tidak tahu ia beli dimana, saya cuma mau pakai ganja untuk fly saja,'' tutur RH yang kesehariannya bekerja sebagai tukang bengkel salah satu di Tanjungpinang.

Sedangkan menurut pengakuan RF, ganja itu ia beli di Batam dengan harga Rp200 ribu untuk lima amplop. ''Saya menggunakan ganja ini baru setahun yang lalu,'' ujar pria yang beru menikah tiga bulan itu.

Diakuinya, ganja itu di beli dari IJ di Batam. Ia mengenal IJ saat berada di Mukakuning dan baru dua kali membeli ganja dari IJ.

''Baru kali ini kami ketahuan makai ganja. Kami menggunakannya di rumah untuk sekedar fly saja,'' tandasnya.

Wawako Himbau Pedagang Tak Naikan Harga

0 comments

Untuk mengatasi harga sembako menjelang Ramadan untuk tidak naik dratis yang nantinya berakibat pada masyarakat. Wakil Walikota Tanjungpinang, Edward Mushalli menggelar inspeksi mendadak (Sidak) di pasar baru Tanjungpinang, kemarin.

Sidak ini dilakukan untuk melihat persediaan sembilan bahan pokok makanan yang ada di pasaran dan untuk mengantisipasi kenaikan harga jelang lebaran. Sidak dilakukan Wawako bersama Kepala Disperindag dan Koperasi Kota Tanjungpinang, Herry Putra.

Edward meninta kepada para pedagang untuk tidak melakukan spekulasi harga dan menaikkan harga dengan memanfaatkan momen lebaran tersebut.

''Kalau bisa harganya jangan naik. Pemerintah akan berusaha untuk menjaga stok tetap tersedia,'' ujarnya.

Untuk bisa masuk pasar, rombongan harus menyusuri gang sempit antar los yang becek. Sesekali, Edward menanyakan kondisi penjualan dagangan kepada para pedagang kelontong yang dijumpai sambil berjabat tangan. Setelah mengunjungi pedagang kelontong, Wawako juga mengunjungi pedagang daging.

Menurut pedagang, saat ini harga daging sapi masih tetap stabil dan tidak mengalami kenaikan. "Harganya Rp70 ribuan per kilo,'' ujar Sobari.

Diakui Sobari, biasanya harga daging akan mengalami kenaikan menjelang hari raya. Kenaikannya bisa menyentuh harga Rp85ribu tiap kilonya.

''Harga ini yergantung stok. Kalau stok kurang pasti harganya bisa melonjak naik,'' akunya.

Wawako juga menyempatkan berkunjung ke sebuah gudang penyimpanan bahan sembako milik Hendra. Disana, Hendra menjelaskan mengenai stok sembako khususnya gula pasir dan tepung terigu untuk kebutuhan lebaran di lingkup Kota Tanjungpinang mencukupi.

Di tempat yang sama, Kepala Disperindag dan Koperasi, Herry Putra menuturkan, pihaknya akan terus mengawasi perkembangan harga dipasaran. Saat ini harga daging masih stabil. Untuk harga ayam saat ini sudah mencapai Rp30 ribu per kilo.


Untuk beras, saat ini harganya berkisar di Rp5.000 hingga Rp6.500 untuk tiap liternya. Sedangkan tomat saat ini mengalami kenaikan menjadi Rp9.000 dari harga awal Rp7.000. Cabe merah harganya mengalami penurunan sebesar Rp2.000 ribu menjadi Rp14ribu. Sedangkan harga lainnya masih normal di pasaran.

Semua Berkas Administrasi Parpol Dikembalikan

0 comments

Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Kepri telah mengembalikan berkas administrasi bakal calon legislatif (caleg) yang diserahkan 38 partai politik (parpol) karena dinyatakan belum memenuhi ketentuan yang berlaku di KPUD.

''Hasil verifikasi administrasi KPU Kepri diberikan kepada 38 parpol peserta Pemilu 2008 karena keterwakilan perempuan yang diajukan parpol tidak memenuhi persyaratan untuk kuota perempuan 30 persen,'' ujar Anggota KPU Provinsi Kepri, Razaki Persada, Selasa kemarin.

Ia menuturkan, pihaknya terpaksa memulangkan berkas adminitrasinya karena parpol harus mengikutsertakan perempuan sebanyak 30 persen sesuai dalam peraturan perundang-undangan.

Hari ini (kemarin, red) KPU akan menutup tahapan penyerahan berkas administrasi bakal caleg pada pukul 00.00 WIB. Sampai sore kemarin baru beberapa partai yang telah memperbaiki berkas administrasi para caleg-nya dan mengembalikannya kepada KPUD Kepri.

"Kami akan melakukan verifikasi administrasi selama tiga hari. Caleg yang lolos verifikasi administrasi akan diumumkan di media massa,'' terangnya.

Sementara itu, Ferry Manalu mengungkapkan, berdasarkan verifikasi sementara yang dilakukan KPU, sebagian bakal caleg belum melengkapi kartu anggota yang sudah dilegalisir partai bersangkutan, legalisir ijazah dan surat keterangan catatan kepolisian.

Partai tertentu juga ditemui tidak memenuhi kuota pencalonan. Jumlah bakal caleg yang diajukan parpol bersangkutan kurang dari kuota daerah pemilihan (dapil) yang telah ditetapkan. Ferry mencontohkan, dapil Batam memiliki 21 kursi yang diperebutkan. Sementara ada parpol yang hanya mengajukan tiga nama caleg.

"Kami belum dapat mengetahui berapa bakal caleg yang tidak lulus dalam verifikasi administrasi. Kami akan umumkan pada bulan Oktober di media massa,'' tandasnya.

Tersangka Perampok Bersenpi Tertangkap

0 comments

Bersembunyi di Hutan

Kawanan perampokan yang merampok Tekong Ikan, Apeng berhasil diamankan jajaran Kapolresta Bintan dalam kurun waktu sekitar 10 jam, setelah mereka berhasil mengasak uang korban sebanyak Rp40 juta dari dalam lemari dan laci di rumah korban yang berlokasi di tempat penampungan ikan Pulau Pengujan, Teluk Bintan. Pada saat perampokan yang terjadi Minggu (15/9) malam, sekitar pukul 19.30 WIB memakan korban Junaidi (30) salah seorang karyawan Apeng.

Keadaan Juanidi kritis dan tak sadarkan diri. Karena timah dari senjata tajam pelaku perampokan mengenai mata sebelah kirinya. Saat melindungi anak majikan dari salah satu pelaku perampokan yang berusaha melukai anak bosnya. Saat ini Junaidi di rujuk ke rumah sakit yang ada di Batam untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik. Sebab, alat medis di RSUD Tanjungpinang masih belum memadai untuk menolong korban.

Sekitar pukul 07.30 WIB, Senin kemarin, jajaran Polresta Bintan berhasil mengamankan empat tersangka dari 10 tersangka perampokan di tempat penampungan ikan Pulau Pengujan, Teluk Bintan. Empat tersangka yang belakangan baru diketahui bernama Sarmin (27), Waldi (27), Sulaiman (29) dan dan Adi (28).

Kejadian perampokan berlangsung Minggu malam, pada saat warga Teluk Penghujan sedang melakukan teraweh. Pada saat itu lah enam kawanan perampok pergi ke tempat penampungan ikan Pulau Pengujan untuk mengasak uang yang ada di sana. Saat itu, mereka berhasil mengambil uang dari lemari sebesar Rp30 juta dan Rp10 juta dari dalam laci.

Menurut AKBP, Yohanes Widodo, Kapolresta Bintan, perampokan ini sudah direncanakan dengan matang dan otak dari kejahatan ini berasal dari Candra dan Ucok (DPO). Sedangkan salah satu dalang perampokan sudah tertangkap, Sulaiman .

''Saat ini keterangan pelaku masih berbelit-belit, khususnya Sulaiman. Sulaiman merupakan tersangka yang menembak korban Junaidi dengan senjata api rakitan.

Pada saat perampokan itu berlangsung, dibagi dalam beberapa kelompok, empat orang menunggu di dalam perahu, dua orang menunggu di depan dan empat orang masuk untuk mengasak uang dari dalam rumah korban. Saat mengambil uang tersebut, ternyata di dalam tempat penampungan ikan Pulau Pengujan masih ada karyawan dan dua anak majikan. Saat itulah, Sulaiman mengajung-ngajungkan senpinya, yang didapat dari Ari. Sedangkan Waldi yang juga membawa senpi.

Ketika itu juga, Sulaiman menembak korban. Tepat terkena matanya dan korban langsung rubuh. Mendengar suara tembakan, warga langsung mendatangi lokasi dan saat itulah, tersangka mengamuk dan menganjung-nganjukan senpi kepada warga. Kebetulan saat itu, juga ada beberapa jajaran Polresta Bintan yang sedang berada di lokasi.

Melihat diri mereka dalam bahaya, Sulaiman pun mengajung-ngajungkan senpinya dan enam tersangka itu pun langsung kabur. Namun naas, empat tersangka yang tertangkap di tinggalkan, pada saat Candra dan Ucok mengambil sampan warga dengan cara mendorong pemilik sampan jatuh ke dalam sungai dan kabur dengan membawa uang Rp30 juta tanpa membawa kawannya.

Merasa ketakutan, mereka pun langsung masuk ke dalam hutan yang berada di lokasi Pulau Pengujan, Teluk Bintan. Sehingga pagi kemarin, mereka berhasil diamankan.

Menurut Sulaiman, dirinya baru sekali ini melakukan perampokan. ''Saya belum pernah melakukan ini. Senjata api ini saya dapat dari Ari di Batam,'' tuturnya.

Diakuinya, senpi yang didapatkannya tidak dibelinya, melainkan nanti bagi hasil dengan pemilik senjata api.

Pada saat melarikan diri ke hutan, uang yang Rp10 juta disembunyikan di hutan. Saat ini jajaran Polresta sedang mencari uang yang disembunyikan empat kawanan perampok itu.

''Barang bukti yang kami amankan saat ini berupa satu unit ponsel merek Nokia, dua senjata api rakitan dan dua parang,'' ujar AKBP Yohanes.

Yohanes menuturkan, kasus ini masih terus dikembangkan. Karena ada kemungkinan orang dalam turut terlibat. Karena semua tersangka berasal dari Batam.

''Mereka ke sini dengan menggunakan kapal yang berangkat dari Dapur 16. Perencaan mereka matang dan uang yang ditinggalkan di hutan masih dalam pencarian dan begitu juga tersangka yang lain,'' terangnya.

Saat ini tersangka dijerat dengan pasal berlapis yakni 365 KUHP dan Undang-Undang Darurat No 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman seumur hidup. ''Kasus ini berat, karena mereka menggunakan senjata api dan melakukan penganiayaan hingga menyebabkan korban keritis,'' tandasnya.

Sembako Gratis untuk 9113 RTM

0 comments

Pemerintah Kota Tanjungpinang akan memberikan bantuan berupa sembako, lima item kepada masyarakat kota Tanjungpinang yang tergolong rumah tangga miskin (RTM). Pembagian sembako tersebut akan dilakukan serentak di seluruh kelurahan yang ada di kota Tanjungpinang. Sebanyak 9.113 RTM yang akan mendapatkan sembako pada tanggal 17 September 2008 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Wansamsi, Kepala Bagian Ekonomi Pemerintah Kota Tanjungpinang, Jumat (5/9) kepada Batam News, usai menghadiri acara peresmian kantor polisi sektor Tanjungpinang Timur di Bintancentre, batu sembilan. ''Data ini diambil berdasarkan dari data BPS (Badan Pusat Statistik) dan juga kelurahan. Sehingga tidak terjadi tumpang tindih atau yang seharusnya dapat tidak dapat,'' ujarnya.

Data BPS yang digunakan untuk memberikan bantuan sembako yang terdiri dari telur, gula, minyak makan (migor), mentega, tepung dan sirup merupakan data tahun 2004 yakni 6.376 KK. Untuk mengansipasi keadaan RTM yang sedang direvisi kembali. Pemko juga menggunakan data tambahan dari masing-masing kelurahan dengan total keseluruhan 2.737 KK.

''Ini merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Kota terhadap masyarakat yang tidak mampu dan sekaligus menekan harga sembako di pasaran,'' ujarnya.

Lanjutnya, bila harga sembako dipasaran naik dratis, pihak Pemerintah Kota Tanjungpinang dalam hal ini dinas perindustrian dan perdagangan akan melakukan operasi pasar untuk menekan harga sembako bila terjadi kenaikan harga yang cukup signifikan.

Tidak hanya menggelar operasi pasar saja. Pemerintah Kota Tanjungpinang juga akan memantau harga-harga di pasaran dan mencengah terjadinya kelangkaan barang atau stock kebutuhan sembako berkurang yang bisa menyebabkan harga melambung tinggi. Karena permintaan meningkat tetapi perseidaan atau stock berkurang.

''Kami akan memantau dan melihat distrubusi biar aman sehingga pasokan kebutuhan sembako tidak langka di pasaran,'' tukasnya.

Award

0 comments





Em........... Award dari Mas Herdin O. T. Blognya sangat menarik. Karena berbagai informasi bisa didapat di sana. Untuk mengetahaui sosok mas Herlin. Langsung aja deh buka blognya ya..........

Tsel Bagikan Uang ke Yatim

0 comments

Safari Ramadan yang digelar Telkomsel khusus di area Sumbagteng tahun ini dipusatkan di Wilayah Kepulauan Riau, khususnya Kota Tanjungpinang dalam rangka mengisi bulan suci Ramadan dan menyambut Idul Fitri 1429 Hijriyah. Pada kesempatan itu, Telkomsel memberikan santunan bagi lima ratus anak yatimpiatu dari Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan dengan mengundang 10 panti asuhan yang ada di Pulau Bintan tersebut.

Pada kesempatan itu, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Telkomsel, Syarief Syahrial Ahmad menyerahkan bantuan Rp20 juta pada empat yayasan sosial yakni Pantiasuhan Mummadiayah, Pantiasuhan Hidayah Tullah, Pantiasuhan Nurul Iman, dan Persanten Ceruk Ijuk. Tidak hanya memberikan bantuan kepada empat yayasan saja, Telkomsel juga memberikan bingkisan kepada anak-anak yatimpiatu berupa bingkisan paket Islami dan uang saku senilai Rp500 ribu pada lima ratus anak yang diundang di Persanten Ceruk Ijuk.

''Kami sangat gembira bisa berbagi kebahagian bersama anak yatim piatu di bulan suci Ramadan. Kami harap bantuan bagi anak yatim dan yayasan sosial berbagai wilayah Indonesia dapat menjadi manfaat sekaligus membangkitkan semangat mereka para generasi penerus bangsa dan membantu operasional yayasan tersebut,'' ungkap Syarief.

Syarief menuturkan, rangkaian yang digelar di kota Tanjungpinang merupakan rangkaian yang digelar Telkomsel untuk 100 ribu anak. Khusus di bulan Ramadan Telkomsel membantu 7 ribu anak yatim piatu.

Rangkaian membantu 100ribu anak sudah dilaksanakan Telkomsel yang merupakan provider telekomunikasi yang memiliki pelanggan 50 persen di seluruh Indonesia sejak awal tahun 2008. Berbagai program digelar, tidak hanya pada bulan Ramadan saja, tetapi pada bulan-bulan sebelumnya, seperti memberikan bantuan pada pelajar dan berbagai kegiatan lainnya.

Sementara itu, VP Sumetera Area Mirza Budiwan menuturkan, selain memberikan bantuan dan santunan kepada yayasan sosial, Telkomsel juga menghadirkan ustadz ternama AA Reza yang memberikan siraman rohani dan pencerahan tentang hakikat Ramadan serta pengetahuan keislaman.

''Mudah-mudahan upaya yang kami lakukan ini menjadi bermanfaat bagi masyarakat Kota Tanjungpinang dan sekitarnya,. Kegiatan safari Ramadan ini merupakan bagian dari komitmen dalam mewujudkan Good Corporate Citizenship sebagai perusahaan yang merupakan bagian kehidupan masyarakat Indonesia,'' urainya.

Budi menambahkan, seiring dengan kepedulian melayani pasar dan industri telekomunikasi sebagai core-bussiness, Telkomsel berupaya memberikan nilai tambah pada lingkungan dan masyarakat.

Tidak hanya menggelar Safari Ramadan saja di 8 kota untuk tahun ini. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Telkomsel juga menyiapkan posko-posko mudik bagi masyarakat yang hendak mudik saat lebaran nanti. Bahkan untuk infrastruktur jaringan Telkomsel pun ditingkatkan. ''Sehingga masyarakat bebas berkomunikasi saat dalam perjalan mudik maupun bersilahrturahmi lewat ponsel,'' tandas Budi.

Nyabu, Tukang Diamankan

0 comments

S (30) diamankan jajaran Polresta Tanjungpinang bidang Narkotika dikarenakan ketangkap basah sedang membawa satu paket sabu-sabu. Benda haram itu dibelinya dari seorang pria yang biasa dipanggil abang di salah satu kedai kopi di Kilometer IV Tanjungpinang.

''Kami mengamankan AS sekitar jam 16.00 WIB di Batu tiga, Minggu (31/8) lalu, diduga ia memiliki paket sabu-sabu. Begitu kami periksa motornya ternyata kami mendapatkan satu paket sabu-sabu di jok motor,'' ujar AKP Afdial SH, Kasat Narkoba Polresta Tanjungpinang, kemarin.

Tertangkapnya pria berkulit putih itu, karena jajaran Polresta Tanjungpinang mendapat informasi mengenai adanya transaksi jual-beli narkoba. Setelah ditelusuri, ternyata informasi yang didapat memang benar dan AS pun berhasil diamankan beserta barang bukti.

Sementara itu, menurut pengakuan AS, tersangka, dirinya tidak mengenal abang. ''Saya ditawarin paket sabu-sabu sama abang, waktu pulang kerja,'' ujarnya tertunduk.

Tawaran pria yang saat ini masih dalam taraf pencarian jajaran Polresta Tanjungpinang itu disambut baik AS. Ia pun membeli satu paket sabu-sabu. ''Saya beli dengan harga Rp300 ribu untuk satu paket,'' aku AS yang kesehariannya bekerja sebagai tukang bangunan.

As mengaku dirinya baru dua kali membeli dan menggunakan sabu-sabu. ''Saya hanya coba-coba saja menggunakan sabu,'' tutur pria yang memiliki dua anak itu. Saat menggunakan sabu-sabu, pria bertubuh tambun itu menggunakan di rumah.

Dari hasil pemeriksaan Polresta Tanjungpinang, AS dikenakan pasal 60 dan 65 UU No. 5 tahun 1997 tentang psikotropika. ''Ancaman hukuman lima tahun penjara,''tandas Afdial.

Pemko Terus Perjuangkan Aset

0 comments

Perebutan aset antara Pemerintah Kota Tanjungpinang dengan Pemerintah Kabupaten Bintan hingga saat ini masih belum ada titik terang antara dua pemerintahan yang berada dalam naungan satu pulau. Aset Pemerintah Kabupaten Bintan yang berada di wilayah Kota Tanjungpinang terdiri dari pasar, lapangan olahraga Sulaiman Abdullah, Perusda Bintan, Gedung Daerah dan lainnya. Aset Pemkab Bintan yang ada di wilayah Kota Tanjungpinang merupakan sebagian sumbangsih PAD Pemkab Bintan, sehingga disinyalir Pemkab Bintan enggan melepasnya.

Menurut Suryatati A Manan, Wali Kota Tanjungpinang, kemarin, sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2001 tentang pembentukan Kota Tanjungpinang aset Pemerintah Kabupaten Bintan yang berada di wilayah Kota Tanjungpinang baik berupa barang bergerak, tidak bergerak menjadi milik Pemerintah Kota Tanjungpinang.

''Pada saat pembentukan pemerintah Kota Tanjungpinang, Pemerintah Pusat telah mempertimbangkan semuanya. Termasuk PAD dari Pemerintah Kabupaten Bintan. Karena semua kembali pada peraturan undan-undang pembentukan Pemerintah Administrasi Kota Tanjungpinang,'' paparnya.

Sejak terbentuknya Pemerintah Kota Tanjungpinang aset yang seharusnya menjadi milik Pemerintah Kabupaten Bintan karena berada di wilayah Kota Tanjungpinang menjadi hak milik Pemerintah Kota Tanjungpinang yang wilayah administrasinya berada di Kecamatan Tanjung Pinang Barat, Kecamatan Tanjung Pinang Kota, Kecamatan Tanjung Pinang Timur, dan Kecamatan Bukit Bestari.

Sehingga secara langsung aset yang dibangun Pemerintah Kabupaten Bintan pada saat belum pemekaran menjadi milik Pemerintah Kota Tanjungpinang sesuai dengan undang-undang yang sudah ditetapkan Pemerintah Pusat pada saat memutuskan Kota Tanjungpinang sebagai kota yang mempunyai kewenangan sendiri.

''Untuk mengenai aset ini, kami sudah membentuk tim yang langsung diketuai Wakil Wali Kota.Saat ini tim masih mengaji dan mengumpulkan data mengenai persoalan aset,'' terangnya.

Diakuinya, tim saat ini masih belum bekerja, karena masih mengurus persoalan internal terlebih dahulu. Baru, berjuang untuk mendapatkan aset sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan.

Bahkan beberapa waktu lalu, Suryatati mengutarakan akan membawa persoalan aset ke jalur hukum bila tidak ada penyelesaian juga. ''Dulu kami pernah minta di fasilitasi Pemerintah Provinsi Kepri untuk duduk bersama membahas mengenai aset yang seharusnya menjadi milik Kota Tanjungpinang,'' urainya.

Diutarakan niat untuk membahas aset yang berada di wilayah Kota Tanjungpinang tersebut disampaikan ke Seketaris Daerah Provinsi Kepri. Namun, Eddy Wijaya, Seketaris Daerah Provinsi Kepri belum lama ini mengaku pihak Pemerintah Kota Tanjungpinang maupun Pemerintah Kabupaten Bintan belum pernah meminta memfasilitasi untuk membahas persoalan aset tersebut.

''Begitu Pemerintah Kota Tanjungpinang kami langsung meminta pemerintah Provinsi Kepri untuk memfasilitasi pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Bintan untuk membahas aset. Kami akan mengajukan kembali permintaan ini,'' tegas Tati usai menghadiri pertemuan Semiloka Perempuan di Hotel Sempurna Jaya.

Mengenai persoalan membawa permasalahan aset melalui proses hukam, Tati menuturkan itu tergantung hasil kajian tim penyelesaian aset yang diketuai Wakil Wali Kota Tanjungpinang.

Sementara itu, Pattimura, Seketaris Daerah Kabupaten Bintan menolak untuk membahas aset Pemerintah Kabupaten Bintan yang berada di wilayah Kota Tanjungpinang. ''Kami tidak mau membuat perosalan berpolemik,'' tolaknya saat menghadiri buka puasa Telkomsel.

Katanya, untuk mengetahui persoalan aset lebih jelas silahkan saja tanya langsung Yuda Inansa. ''Karena beliau yang lebih mengetahui mengenai permasalahan aset ini,'' tandasnya.

Woman World | Dunia Wanita Masa Kini | Sehat dan Harmonis