Hubungan seks di saat hamil diperbolehkan. Bahkan sangat dianjurkan untuk memperlancar proses kelahiran. Tapi dengan syarat, kondisi ibu harus benar-benar sehat. Menurut Seksolog, dr. Made Tantra Wirakesuma, melakukan hubungan suami istri (hubungan intim) saat hamil tidaklah membahayakan. Bahkan dianjurkan, karena akan memperlancar proses kelahiran. "Orgasme saat berhubungan intim itu akan melatih otot-otot rahim untuk berkontraksi. Hal itu akan lebih mempercepat proses kelahiran," katanya.
Made menegaskan, hubungan intim itu boleh dilakukan selama kondisi si istri benar-benar dalam kondisi sehat dan prima. Artinya istri terbebas dari bahaya-bahaya seperti keguguran yang berulang. "Karena kelemahan rahim, si ibu mengalami beberapa kali keguguran. Pada kondisi ini, berhubungan seks saat hamil lebih tidak dianjurkan karena akan sangat rentan untuk terjadinya keguguran janin," paparnya.
Ia melanjutkan, bahaya lain yang juga harus diperhatikan ialah penyakit-penyakit yang diderita istri ketika hamil. "Misalnya istri mengidap penyakit jantung. Melakukan hubungan intim tidak diperbolehkan. Karena akan sangat berbahaya bagi janin dan jiwa si ibu sendiri. Untuk itu seorang suami harus mengerti," terangnya.
Selain itu, kata dokter yang juga Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda (RSHB) Batam ini, sebaiknya juga tidak melakukan hubungan seks saat kehamilan tiga bulan pertama. "Karena tiga bulan pertama ini merupakan masa rawan. Masa dimana janin itu mulai terbentuk. Kalau terkena benturan sedikit, janin bisa keguguran. Kalau pun tetap mau berhubungan, sebaiknya dilakukan dengan sangat hati-hati," sarannya.
Mengenai posisi yang aman dan nyaman, dia mengatakan tentu harus disiasati. Terutama saat usia kandungan sudah memasuki bulan ke depalan. "Dengan perut yang besar saat hamil tua, posisi konvesional, wanita di bawah dan suami di atas (missionary position), sebaiknya dihindari karena akan menekan perut. Posisi itu seringkali juga membuat nyeri dan ketuban pecah," terangnya.
Untuk itu lanjutnya, posisi suami mendatangi istri dari belakang (dog position) lebih dianjurkan. Selain itu posisi wanita di atas (posisi female superior) juga dianjurkan. "Melakukan hubungan seks saat hamil itu tidaklah membahayakan. Asal kondisi si ibu benar-benar sehat. Untuk mengetahui keadaan ini, tentu harus berkonsultasi dulu dengan dokter atau bidan," tandasnya.
Triana Rahmawati Merajut Harapan dan Membuka Jalan Bagi ODMK
-
Kisah Inspirasi Triana Rahmawati Yang Merajut Harapan dan Membuka Jalan
Bagi Orang dengan Masalah Kejiwaan Sumber: LinkedIn.com Petunjukhidup.com-
Memilik...
5 comments:
tuh kan, kata saya juga apa. boleh kan...? dokter udah bilang juga tuh... aman, aman... :-)
napa mas, mau mencoba ya :D
Tapi kudu hati-2 dan pelan-2. Sebab tetap ada resikonya.
to Indonesia articles online
Ya pastilah, semua itu ada resikonya, tinggal bagaimana menjalaninya aja. Misalnya, makan terlalu banyak bisa kegemukan, terlalu dikit bisa menyebabkan kurang gizi atau lemas. Semua harus ada ukurannya, benarkan?
Mba mo tanya..
Kalo mual-mual saat menjelang hamil itu bisa dihilangkan/ dikurangi nggak? Soalnya istri saya sampe keliatan parah banget di kehamilan yg kedua ini, sampe2 susah makan, paling masuk hanya nasi sedikit dan garam, abis yg lainnya kerasa mual katanya, jangankan memakannya, membicarakan makanan saja sudah muntah-muntah..
Makasih ya Mbak..
Post a Comment