Imbas Kenaikan Harga Sembako Semakin Tinggi
Nagoya (BN)- Menyiasasti usaha dagangannya agar bisa bertahan, pedagang gorengan pun mulai menaikan harga dagangannya. Kenaikan harga goregan bervariasi ada yang Rp2.000 tiga biji goregan dan ada per gorengan dikenakan Rp7.00. ''Saya menaikan harga goregan dua ribu dapat tiga biji ini sejak dua minggu lalu. Saya terpaksa menaikan harga gorengan karena harga minyak, tepung dan juga sekarang tempe dan tahu juga ikutan naik,'' papar Agus, pedagang gorengan keliling.
Agus menuturkan, dirinya terpaksana menaikan harga gorengan yang sebelumnya dijual satu biji Rp5.00 sekarang menjadi Rp2.000 tiga biji. Karena kalau tidak dinaikan dagangannya, usaha gorengan yang sudah diteknuninya sejak dua tahun terakhir ini akan merugi terus dan berimbas pada usahanya yang akan gulung tikar. Apalagi satu-satunya pekerjaan pria berkulit hitam itu hanya lah menjadi pedagang gorengan saja.
''Dari jualan ini lah saya bisa menghidupi keluarga saya. Walaupun kadang untung yang di dapat tidak seberapa,'' tuturnya. Kenaikan harga gorengan ini terjadi di semua pedagang gorengan ada yang sejak awal tahun 2008 menaikan harga dagangannya, ada pula karena kenaikan harga-harga sembako terpaksa pedagang gorengan menaikan harga jualannya.
''Saya memang menaikan harga gorengan mulai awal tahun 2008, karena harga-harga di awal tahun sudah pada naik, mulai dari minyak goreng, tepung dan telur,'' ujar Anang, pedagang gorengan yang biasa mangkal di depan Nagoya Hill. Minyak goreng saja, lanjut pria betubuh kecil itu, sudah mencapai Rp11 ribu. Ini sangat berat bagi pedagang kecil, apalagi minyak goreng merupakan salah satu bahan yang harus digunakan terus menerus untuk memasak gorengan.
Selain itu harga tempe dan tahu di pasaran sudah mulai naik. Sehingga untuk tetap bisa menjajakan dagangannya, mau tidak mau pedagang gorengan harus menaikan harga dagangannya. ''Tempe saja sekarang saya beli harganya Rp1.000 bahkan kadang Rp1.250 per tempe, sedangkan harga tahu per kaleng yang berisi 100 tahu biasanya hanya Rp70 ribu. Sekarang menjadi Rp85 ribu per kaleng,'' keluhnya.
Kenaikan harga kebutuhan pedagang gorengan ini dirasakan berat bagi beberapa pedagang gorengan. Bahkan berimbas pada berkurangnya pelanggan, karena harga dagangannya berubah. ''Mau bagaimana lagi, saya mau tidak mau harus menaikan harga dagangan saya. Kalau tidak saya bisa rugi. Padahal penghasilan per hari diputar lagi untuk bisa berdagang besoknya,'' ungkap pedagang gorengan keliling di daerah Batamcentre.
Diakuinya, biasanya harga tempe yang ia beli di pasar per bungkus Rp9.00 kini menjadi Rp1.250. Harga tahu yang biasanya Rp3.50 menjadi Rp4.00 per tahu. Belum lagi harga-harga singkong, ubi, tepung dan minyak goreng, gas pada naik. Sehingga modal yang biasanya per hari Rp500 ribu jadi harus lebih dari modal awal. Untuk menyiasatinya, pria yang senang menggunakan topi itu terpaksa menaikan harga goregan dan juga ukuran gorengan yang biasaya dijual.
Tahu dan Tempe Semakin Kecil
Karena harga kacang kedelai di Indoensia semakin tinggi, membuat beberapa produsen tahu dan tempe menyiasatinya dengan menaikan dagangannya atau pun mengecilkan ukuran tahu dan tempe yang biasanya di produksi. ''Saya masih tetap menjual harga tempe Rp1.000 dan tahu Rp5.00 hanya saja ukurannya lebih kecil dibanding sebelumnya,'' ujar Anto, pedagang di Pasar Greenland.
Kenaikan harga kacang kedelai, lanjut Anto, memang sangat memberatkan. Tetapi mau tidak mau dagangannya harus tetap berjalan, sehingga tempe dan tahu yang dijualnya hanya berubah bentuk. Namun harganya masih sama seperti sebelum ada kenaikan harga kacang kedelai.
Sementara itu, Ana, ibu rumah tangga berharap, pemerintah harus bisa menekan harga sembako yang terus mengalami kenaikan harga, tidak hanya minyak goreng, gas dan juga tempe tahu saja tetapi hampir semua kebutuhan pangan ikut-ikutan naik. ''Gaji suami saya saja belum naik, tetapi keperluan rumah tangga sudah pada naik. Niat berhemat makan tempe dan tahu saja pada ikutan naik,'' keluh wanita yang sudah memiliki satu anak itu.
Harga-harga tempe dan tahu di Supermarket, seperti Hypermart masih diberikan harga normal. Harga tempe dan tahu di sana disesuaikan dengan jenis tahu dan tempe. Untuk tempe putih per bungkus ada yang Rp1.550 dan Rp3.000, sedangkan tempe kuning harga yang ditawarkan Rp4.000.
Lalu, untuk harga tahu putih, Hypermart menjual seharga Rp2.500 untuk empat tahu dan tahu kuning per bungkus yang terdiri dari empat buah seharga Rp4.000. ''Kami akan terus menyediakan tempe dan tahu di sini. Walaupun peminatnya tidak terlalu banyak, tetapi kami tetap menyediakannya,'' tukas Tini, Store Manager Hypermart Mega Mall, Selasa (15/1) lalu.