Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tanjungpinang yang saat ini masih berstatus tipe C Plus berniat untuk meningkatkan status rumah sakit. Dari sebelumnya berstatus C plus menjadi B. Demikian diungkapkan dr Nugraheni, Yan Medis RSUD Kota Tanjungpinang, belum lama ini. Menurutnya, rencananya memang sudah lama untuk meningkatkan status rumah sakit. Namun untuk menuju ke status B membutuhkan proses.
''Saat ini tempat tidur yang tersedia di rumah sakit berjumlah 131 tempat tidur. Dan dengan jumlah perawat kurang lebih 150 orang yang bekerja di rumah sakit,'' ungkapnya.
Jumlah tempat tidur yang tersedia di RSUD Kota Tanjungpinang saat ini terkadang tidak mencukupi warga Tanjungpinang yang sedang sakit dan butuh perawatan. Beberapa kali, rumah sakit menolak pasien karena kekurangan tempat. Saat dimusim-musim tertentu.
''Untuk mengantisipasi lonjakan pasien yang sakit, kami sudah merenovasi ruangan untuk dijadikan tempat perawatan dengan tambahan dua puluh empat tempat tidur,'' urainya.
Sedangkan untuk Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya dokter spesial di rumah sakit. Diakui dia, pihak rumah sakit kekurangan dokter. ''Dokter di rumah sakit ini terbilang kurang khususnya untuk dokter spesialis. Karena dokter spesialis di rumah sakit hanya satu orang seperti dokter syaraf THT dan mata,'' tuturny.
Menurutnya, ideal untuk dokter spesialis dua, sehingga bisa bergantian, tugasnya banyak, khususnya dokter syaraf, banyak menangani pasien kecelakaan maupun umum. ''Mau bagaimana lagi, waktu pemprov membuka lowongan untuk dokter spesialis tidak ada yang mendaftar,'' tandasnya.
''Saat ini tempat tidur yang tersedia di rumah sakit berjumlah 131 tempat tidur. Dan dengan jumlah perawat kurang lebih 150 orang yang bekerja di rumah sakit,'' ungkapnya.
Jumlah tempat tidur yang tersedia di RSUD Kota Tanjungpinang saat ini terkadang tidak mencukupi warga Tanjungpinang yang sedang sakit dan butuh perawatan. Beberapa kali, rumah sakit menolak pasien karena kekurangan tempat. Saat dimusim-musim tertentu.
''Untuk mengantisipasi lonjakan pasien yang sakit, kami sudah merenovasi ruangan untuk dijadikan tempat perawatan dengan tambahan dua puluh empat tempat tidur,'' urainya.
Sedangkan untuk Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya dokter spesial di rumah sakit. Diakui dia, pihak rumah sakit kekurangan dokter. ''Dokter di rumah sakit ini terbilang kurang khususnya untuk dokter spesialis. Karena dokter spesialis di rumah sakit hanya satu orang seperti dokter syaraf THT dan mata,'' tuturny.
Menurutnya, ideal untuk dokter spesialis dua, sehingga bisa bergantian, tugasnya banyak, khususnya dokter syaraf, banyak menangani pasien kecelakaan maupun umum. ''Mau bagaimana lagi, waktu pemprov membuka lowongan untuk dokter spesialis tidak ada yang mendaftar,'' tandasnya.