Bayi Yang Ditelantarkan Orangtua (2)
Surya seorang bayi yang ditelantarkan oleh kedua orangtuanya. Nama Surya pada bayi yang lahir pada tanggal 21 Febuari 2006 ini, adalah pemberian dari suami Anna. Anna adalah salah seorang pegawai di TPA. ''Nama Surya pemberian dari suami saya. Nama itu diambil dari nama mamanya Suryani,'' papar Anna, Pegawai TPA, yang di TPA belakang Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK).
Surya ini, lanjut Anna, sangat pintar dan lucu. Pertumbuhan dan perkembangannya lebih pesat dibanding Obi (2 tahun) dan Anya (10 bulan). Sekarang ini bayi yang memiliki bola mata hitam kelam dan besar itu sudah bisa berjalan dan berbicara layaknya bayi seusianya. Ia termasuk bayi yang sangat aktif, cepat belajar dan pintar.
Hari pertama, saat berkunjung kesana, Surya tidak mau diajak bermain apalagi di gendong, bawaannya takut saja. Pada hari kedua, ia langsung mau digendong bahkan tidak mau lepas. Anna menuturkan, Surya termasuk bayi yang cepat akrab dengan siapa saja. Awalnya memang takut-takut dan pemalu, tapi kalau sudah kenal, tidak mau lepas.
Hal itu terbukti, Surya dengan wajah lugunya selalu minta perhatian dan minta diajak main. Kalau sedang tidak diperhatikan, ia akan mencari perhatian dengan membawa mainannya. Selain itu, ia kalau berbicara sangat nyaring.
Surya paling pandai bilang mama, enggak, mau dan Anya (salah seorang bayi perempuan yang ditinggal meninggal ibunya di RSBK). Dibalik keceriannya, ia sering melamun dan pemalu. Setiap diganti popoknya, bila ada orang yang tidak dikenalnya, ia akan malu dengan menunjukan tingkah lakunya seperti merapatkan kakinya.
Kenapa Surya malu? Bila dilihat dari luar, Surya adalah bayi yang sehat dan ceria. Tetapi ia sebenarnya memiliki cacat bawaan sejak lahir yakni memiliki dua jenis kelamin (perempuan dan laki-laki) atau kelamin ganda. Makanya itu, ia merasa malu bila ada orang lain yang melihatnya.
''Uya (nama panggilan Surya), sangat pemalu. Kadang-kadang saya berpikiran, apa ia mengetahui kekurangannya. Padahal kan dia masih anak kecil,'' tutur Anna. Wanita berambut sebahu ini sering memperhatikan tingkah laku bayi berkulit sawo matang itu. Karena sejak masih bayi, ia dan suaminya yang mengasuhnya.
Walaupun memiliki jenis kelamin ganda, tetapi jenis kelamin yang berfungsi hanyalah jenis kelamin wanitanya, bukan jenis kelamin pria. Letak posisi jenis kelamin pria diatas dan jenis kelamin wanita dibawah. ''Rencananya bu Dar, saat usia Surya menginjak tiga tahun akan dioperasi. Jenis kelamin prianya akan dibuang,'' terangnya.
Karena saat ini, ia masih terlalu kecil untuk masuk ke ruang operasi. Saat masuk ke TPA, tubuhnya sangat kecil dan rapuh. Karena Surya lahir dalam keadaan prematur. Sejak masih berusia enam bulan, Surya sudah terlihat sebagai anak yang lincah dan dengan postur badan yang tinggi. Dulu, sewaktu masih kecil, bila sedang haus dan tidak diperhatikan dengan cepat, kakinya pasti dihentak-hentakan di kasur.
Sekarang, ia menjadi anak yang pengertian. Ia sayang sama Anya dan juga Anna, yang sudah dianggap sebagai ibunya sendiri. ''Surya memang lebih akrab dengan Anya. Karena posisi kasurnya bersebelahan. Selain itu, mereka suka bercanda,'' ujar wanita asl Jawa Barat itu.
Surya sudah mulai mengerti dan banyak anak-anak yang senang bermain dengannya. Salah satunya anak pegawai baru di TPA dan anak-anak dari pegawai RSBK lainnya. Semua sayang sama Surya, bagaimana tidak Surya sangat lucu dan pandai. Ia mengerti bila diajak bicara, contohnya, dimintain tolong mengambilkan mainan untuk Anya, ia ambilkan dan bila punya makanan ia bagi dengan Anya.
Sebenarnya Surya juga ada yang mau mengangkatnya menjadi anak angkat atau adopsi, hanya saja kebanyakan dari orang Singapura dan tidak diizinkan oleh Yayasan. ''Yayasan takut kalau terjadi apa-apa dengan Surya. Sebaiknya yang menadopsi warga Indonesia saja,'' tukasnya.
Triana Rahmawati Merajut Harapan dan Membuka Jalan Bagi ODMK
-
Kisah Inspirasi Triana Rahmawati Yang Merajut Harapan dan Membuka Jalan
Bagi Orang dengan Masalah Kejiwaan Sumber: LinkedIn.com Petunjukhidup.com-
Memilik...
0 comments:
Post a Comment