Bayi Yang Ditelantarkan Orangtua
Selain Surya, Obi pun bernasib sama. Bayi berkulit putih itu ditinggalkan orangtuanya di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) usai dilahirkan. Kabarnya, bayi berambut ikal itu ditinggalkan ibunya yang bernama Adelina karena tidak mempunyai uang untuk membayar rumah sakit.
''Kabarnya yang beredar, ibu Obi tidak sanggup membayar rumah sakit, tetapi anehnya sampai usia Obi menginjak sekarang, anak itu tidak pernah diambil. Bahkan orangtuanya tidak pernah menjenguknya sama sekali,'' kata Anna, pegawai Tempat Penitipan Anak (TPA) dan Biro Konsultasi Pengangkatan Anak Rumah Sakit Budi Kemuliaan.
Obi lahir di RSBK pada tanggal 27 Januari 2006, usia bayi yang bertubuh montok itu hampir genap 2 tahun. Nama Obi ini pemberian dari Anna, yang sudah mengasuhnya dari kecil. Sewaktu dilahirkan berat badan Obi 3,5 ons dengan tinggi badan 49 sentimeter. Saat ini berat badan Obi 10 kilogram. ''Obi sudah lama tidak ditimbang, terakhir berat badanya 10 kilogram,'' kata Anna.
Perkembangan Obi berbeda dengan Surya dan Anya. Karena sewaktu masih bayi, ia sudah memiliki kelainan pencernaan. Hampir tiap jam, ia selalu muntah dan rewel. Karena merasa perutnya tidak nyaman. Apalagi sewaktu diberi susu, pencernaannya tidak bisa menerima. Sehingga dikeluarkan lagi dalam bentuk muntahan.
''Aku kasihan sama Obi, kadang-kadang aku memberikan perhatian ekstra sama dia. Kita aja yang orangtua, kalau perut kita sakit aja susah. Apalagi anak kecil, pasti lebih menderita,'' ungkapnya. Saat ini, lanjut Anna, pencernaan Obi sudah mulai membaik, ia jarang muntah bila diberi makan. Berbeda sewaktu masih kecil, mudah muntah dan rewel. Padahal bayi yang memiliki warna rambut hitam kelam itu tidak pernah rewel. Ia hanya menangis bila perutnya merasa mual atau tidak nyaman.
Entah karena apa, perkembangan Obi sedikit lambat dari dua anak yang bernasib sama di TPA. Seharusnya seusia Obi, ia sudah bisa berjalan dan bergerak dengan lincahnya ke sana kemari, seperti Surya yang lebih muda satu bulan darinya.
Sekarang, gerakan Obi hanya sebatas tengkurap. Itupun jarang ia lakukan sendiri. Biasanya setiap habis mandi pagi, Anna membantunya tengkurap. Sambil memandikan bayi-bayi yang ada di sana secara bergantian. Setelah mandi, mereka secara bergiliran akan diberi makan bagi yang sudah bisa makan bubur atau susu. Hal itu dilakukan Anna sampai usianya mendekati dua tahun. Untuk makanan, cara Anna memberikan Obi berbeda dengan Surya dan Anya.
''Saya selalu memasukan bubur dan susu secara bersamaan dan dimasukan dalam botol, baru dikasih Obi. Kalau tidak dibuat begitu ia tidak bisa makan,'' tutur wanita berkulit kuning langsat itu. Untungnya Anna memang sangat sayang sama anak-anak dan berbekal pengalaman kerja 10 tahun di TPA membuatnya telaten mengurus Obi. Mengurus Obi, kata Anna, tidak terlalu susah. Ia hanya menangis bila lapar dan haus.
''Tiap hari Obi bermain sendiri, seperti tertawa-tawa sendiri atau mengoyang-goyangkan kepalanya sendiri. Dia itu sebenarnya anaknya lucu, hingga saat ini ia belum mengenal mainan. Setiap kali dikasih mainan dibiarkan begitu saja, ngak kaya Surya,'' terangnya.
Bila melihat Obi pasti ingin megendongnya, bagaimana tidak ia sangat megemaskan dengan pipinya yang montok dan mata yang selalu berseri-seri. Tapi sayangnya, kadang-kadang pandangan Obi tidak fokus atau sering menerawang.
Selain bermasalah dengan pencernaan, Obi seakan-akan tidak memiliki tulang punggung. Bila Anna membantunya untuk duduk, Obi akan tertunduk lemas, tanpa berusaha duduk. ''Tulang punggung Obi ini lemah, dan sudah beberapa kali di terapi dengan dokter. Tetapi belum ada kemajuan,'' ungkapnya.
Diakui Anna, sudah lama Obi tidak lagi diterapi, tetapi tubuh Obi selalu digerakan seperti senam bayi. Dulu tubuh Obi sangat kaku, kakinya suka diangkat-angkat hingga ke bagian perut dan tangan kirinya selalu di dekapkannya di dadanya. Setiap ditegakan tubuhnya akan mengeras. Namun, karena sering dilatih sudah tidak lagi terlalu kaku. Memang begitu tidak diperhatikan, ia akan berposisi seperti semula.
Setiap anak di TPA belakang RSBK atau yang berdekatan dengan kantin RS selalu ada yang berniat adopasi, hanya saja masih belum terealisasi. Obi juga termasuk bayi yang banyak mencuri perhatian orangtua yang berniat mengangkat anak. ''Dulu Obi juga sempat ada yang berniat mengasuhnya, tetapi tidak jadi mengangkat Obi menjadi anak angkatnya,'' paparnya.
Saat itu, ada tiga alasan Obi tidak jadi diangkat. Pertama, calon ibu angkat Obi masih terlalu muda, karena masih berusia sekitar 22 tahun. Lalu, kabarnya orangtua Obi beragama Nasrani. Lalu, Ketiga karena pencernaan Obi terganggu dan ia suka menggeleng-gelenggkan kepalanya. ''Sampai sekarang, kadang-kadang mbak itu (wanita yang ingin mengadopsi Obi, red) sering mengunjungi Obi, sepertinya ia sangat sayang sama Obi tetapi tidak mau mengadopsi, karena kabarnya sudah memiliki anak,'' tuturnya.
Obi tidak tumbuh layaknya anak sesuainya, karena ada kasak-kusuk di RSBK bahwa ibu Obi, Adelina tidak menginginkannya dilahirkan. Bahkan, ada kabar yang beredar bahwa ibunya pemakai narkoba dan saat masih di rahim, berulangkali ingin digugurkan paksa. ''Kalau kabar itu saya tidak tahu, tetapi bila melihat perkembangan Obi mungkin saja,'' tambahnya.
Anna melanjutkan, sekarang ini Obi tumbuh dan sehat, itu yang penting. Sayangnya data Obi tidak terlalu lengkap di TPA termasuk siapa dokter yang membantu persalinannya.
Triana Rahmawati Merajut Harapan dan Membuka Jalan Bagi ODMK
-
Kisah Inspirasi Triana Rahmawati Yang Merajut Harapan dan Membuka Jalan
Bagi Orang dengan Masalah Kejiwaan Sumber: LinkedIn.com Petunjukhidup.com-
Memilik...
1 comments:
Terimakasih Anda suda ikut mendukung Komunitas Blogger Batam, dengan ini saya atas nama
Administrator, tim BBD dan posmetro mengkonfirmasi bahwasan kami akan menaikan tulisan bapak dan
ibu di koran posmetro sebagai layanan komunitas blogger batam. Kami berharap memberikan izin atau
tidak tulisan bapak dan ibu kami naikan di koran posmetro. dan saya berharap bapak dan ibu memberikan nama lengkap dan nomor HP yang bisa dihubungi. terimaksih
Rambe
08193361081-(0778) 464777
http://blogger.batam.web.id
Post a Comment