Lebaran, Tanjungpinang Gelap

Mesin PLN Rusak

Harapan masyarakat kota Tanjungpinang untuk merayakan hari Raya Idul Fitri tanpa mati lampu masih menggantung. Hal itu dikarenakan satu unit mesin kapasitas 2 Megawatt (MW) milik PLN kembali mengalami kerusakan, Kamis (18/9). Sehingga mengakibatkan, aliran listrik kerumah warga-warga Tanjungpinang mengalami pemadaman lebih lama dari biasanya.

Hasibuan, Assisten Manager Pembangkit Listrik PLN menuturkan, tadi pagi (kemarin, red) sempat terjadi kerusakan terhadap mesin PLN dengan kapasitas 2 MW dan pihaknya masih berusaha untuk memulihkan kerusakan tersebut.

''Tadi pagi mesin kami mengalami kerusakan. Kami berusaha memperbaikinya secepatnya,'' tuturnya.

Kerusakan terhadap mesin PLN berkapasitas 2 MW menyebabkan PLN harus menambah jam mati lampu di Kota Tanjungpinang. Sebelumnya, pihak PLN telah mengalami defisit daya sebesar 10 MW akibat kerusakan dua mesin merek Mistusbitshi kapasitas 5 MW.

Saat ini, pihak PLN telah berupaya memperbaiki kerusakan mesin dan dijadwalkan akan selesai tanggal 25 September mendatang. ''Saat ini kami sedang mengebut perbaikan mesin supaya bisa beroperasi sebelum lebaran nanti,'' harapnya.

PLN telah melakukan beberapa usaha untuk meminimalis pemadaman bergilir yang dilakukan antara lain dengan meminjam sebuah mesin kapasitas 1,7 MW milik PLN Batam. Pada kenyataannya, mesin dari PLN Batam hanya mampu menghasilkan daya sebesar 1 MW saja.

Selain itu, PLN juga sedang memasang tiga mesin asal Lampung dengan kapasitas total 1,2 MW. Ditambah empat mesin nanti maka PLN akan mendapat tambahan daya sebesar 8 MW. "Kalau semua mesin pinjaman dan mesin milik kita sudah beroperasi maka lamanya pemadaman bisa terkurangi,'' urainya.

Lama pemadaman setelah semua mesin diperbaiki akan menjadi tiga hari sekali dengan lama pemadaman 3-4 jam. Normalisasi aliran listrik akan terjadi pada akhir Oktober atau awal November nanti jika semua mesin PLN telah diperbaiki. Dengan kata lain,lebaran nanti, masyarakat Tanjungpinang tetap mengalami pemadaman listrik. "Untuk menghindari pemadaman tentunya kami berharap peran serta masyarakat untuk mengurangi pemakaian," kata Hasibuan lagi.

Hingga saat ini, PLN memiliki 14 unit pembangkit listrik. Mesin-mesin milik PLN sendiri terletak di Air Raja dengan kapasitas masing-masing sebanyak 4 mesin berdaya 5 Megawatt dan 5 mesin lainnya berdaya 1 Megawatt. Jika dalam keadaan normal PLN mampu memasok 25 Megawatt untuk dari Air Raja saja.

Tidak hanya itu saja, PLN juga memiliki 10 mesin di suka berenang dengan kapasitas 8 mesin berdaya 1,8 Megawatt dan 2 mesin lainnya berdaya 500 Kilowatt. Bila keseluruhan mesin berfungsi pasokan dari Suka Berenang mencapai 10.6 Megawatt. Sehingga total keselurahan pasokan daya dari dua tempat tersebut mencapai 35,6 Megawatt. Sedangkan kebutuhan listrik kota Tanjungpinang mencapai 35 Megawatt.

Pada kesempatan itu, anggota komisi IV DPRD Kepri, Rudi Chua berharap agar PLN dapat memenuhi janjinya untuk dapat mensuplai listrik. ''Kami berharap lebaran nanti PLN dapat melayani masyarakat Tanjungpinang dengan baik. Caranya bagaimana, PLN yang tahu,'' ungkapnya.

Menurut Rudi Chua, PLN harus lebih pro aktif dan terbuka pada masyarakat sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan dalam Kepres.

Terimakasih Anda Telah Berkunjung ke Blog Dunia Wanita Masa Kini
Judul : Lebaran, Tanjungpinang Gelap
Ditulis Oleh : Citra Pandiangan
Anda tertarik dengan artikel kami: Lebaran, Tanjungpinang Gelap Silahkan minta pada kami. Selamat membaca, membaca membuka wawasan kita. Happy Blog Walking My Friends

0 comments:

Woman World | Dunia Wanita Masa Kini | Sehat dan Harmonis