Dana Terbatas, Pengamanan Laut tetap Berjalan

Letak geografis Kepulauan Riau yang lebih besar lautan dibanding daratan, serta letak pulau yang berdekatan dengan negara tetangga membuat Lantamal (Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut) lebih memfokuskan di dua titik perbatasan Singapura dan Selat Malaka yang sering terjadi ilegal fishing serta menjaga keutuhann Negara Persatuan Republik Indonesia (NKRI).

Komandan Lantamal IV, Laksamana Pertama TNI, Marsetio, kemarin menuturkan, Lantamal IV siap menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Salah satunya dengan menjaga pulau-pulau terluar seperti Natuna dan perbatasan di selat Malaka dan Singapura.

''Kami selalu siap menjaga keutuhan NKRI, sama seperti TNI AD maupun AU yang siap menjaga NKRI,'' ujarnya disela-sela sertijab tiga komandan Lantamal.

Diakuinya, walaupun dengan keterbatasan dana yang dianggarkan oleh pemerintah untuk setiap TNI, TNI AL kurang memadai namun pihanya tetap akan fokus menjaga perbatasan di selat Malaka dan perbatasan Singapura yang terkenal rawan penyeludupan dan perompakan.

''Saat ini kapal-kapal TNI AL selalu siaga dalam hal pengamanan. Kami lagi menerapkan sistem kapal standby di beberapa tempat yang terkenal rawan, dimana begitu mendapat laporan dari helikopter yang melakukan patroli langsung bergerak cepat,'' jelasnya.

Begitu mendapat laporan yang dinilai salah oleh pesawat maupun helikopter yang sedang patroli, TNI AU akan langsung merespon dan mengirimkan kapal-kapalnya kelokasi yang dinilai ada masalah tersebut.
Disinggung mengenai kapal induk untuk mengamankan Kepulauan Riau, Marsetio menuturkan, TNI AL belum memungkinkan memiliki kapal ini.

''Karena letak Kepulauan Riau ini terdiri dari pulau-pulau maka kami membutuhkan kapal-kapal yang lincah yang dapat mengarungi pulau-pulau yang ada disini,'' terangnya.

Ditegaskannya, Sebagai negara kepulauan yang dibutuhkan adalah pangkalan-pangkalan disetiap daerah dan kapal-kapal yang lincah.

TNI AL dalam setiap melaksanakan tugasnya selalu menggunakan strategi defensif. Yang dimaksud strategi defensif ialah strategi bertahan dengan terus menjaga pos-pos perbatasan. ''Negara kita terdiri dari banyak pulau makanya strategi yang digunakan ialah strategi defensif agar tidak kecolongan, sehingga setiap AL selalu berjaga-jaga di pos-pos perbatasan, apalagi titi-titik yang terkenal rawan,'' ungkapnya.

Dengan memperketat penjagaan di titik Selat Malaka dan perbatasan Singapura sudah jarang terjadi ilegal fishing dan juga tindak kejahatan di perairan Indonesia, khususnya Kepulauan Riau. Karena pengamanannya terus diperkuat.

Terimakasih Anda Telah Berkunjung ke Blog Dunia Wanita Masa Kini
Judul : Dana Terbatas, Pengamanan Laut tetap Berjalan
Ditulis Oleh : Citra Pandiangan
Anda tertarik dengan artikel kami: Dana Terbatas, Pengamanan Laut tetap Berjalan Silahkan minta pada kami. Selamat membaca, membaca membuka wawasan kita. Happy Blog Walking My Friends

2 comments:

cahpesisiran said...

boleh juga tuh kalo misalnya masyarakat sipil turut dilibatkan dalam penjagaan pengamanan laut dan perbatasan.. karena kalau mengandalkan dana dari pemerintah memang pasti sangat terbatas deh. palagi wilayah Indonesia kan luass..

Citra Pandiangan said...

Wah boleh juga tuh usulannya, tetapi adakan yang mau atau kamu mau menjadi yang pertama?

Yuk sama-sama mempertahankan NKRI namun hanya sebatas kata pada umumnya :D

Woman World | Dunia Wanita Masa Kini | Sehat dan Harmonis