Kosmetik

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan surat larangan untuk 27 kosmetik buatan Taiwan, Cina dan Hongkong. Karena mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan pengguna kosmetik itu.
Menurut Dr Puardi Djarius, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, pelarangan kosmetik yang menggunakan bahan berbahaya sudah mulai dilaksanakan dengan memantau sejumlah tempat-tempat yang menjual kosmetik.

"Staff saya sudah turun ke lapangan untuk memantau dan menghimbau agar kosmetik yang menggunakan barang berbahaya tidak boleh dijual lagi," ujarnya.

Seperti hari ini staff Dinas Kesehatan dalam bidang Pengawasan Obat dan Makan telah memantau tempat-tempat penjualan kosmetik di BCS dan sekitarnya. Begitu juga, di tempat-tempat penjualan kosmetik
Dinas Kesehatan tidak mengambil kosmetik yang didapati mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan. Namun, pihaknya hanya memberikan himbauan kepada penjual maupun pemilik kosmetik, agar pihaknya tidak menjual barang tersebut lagi.

Sebab soal penarikan kosmetik yang mengandung bahan berbahaya itu adalah tugas Badan POM Pekanbaru. "Kami hanya mengambil beberapa kosmetik untuk dijadikan smaple yang diambil secara acak," ujarnya.

Setelah memberikan himbauan agar kosmetik yang mengandung bahan berbahaya itu tidak dijual lagi. Dinas Kesehatan akan kembali melakukan pengecekan untuk melihat apakah barang-barang tersebut masih dijual atau sudah dikembalikan kepada produsen.

"Seminggu lagi akan dipantau kembali, tempat-tempat yang menjual kosmetik," paparnya.

Tidak hanya kosmetik yang mengandung barang berbahaya. Tetapi juga, kosmetik yang tidak mempunyai izin dari Badan POM Pekanbaru. Walaupun barang luar negeri, seperti produk dari Singapura sangat bagus digunakan. Namun, kalau tidak terdapat di Badan POM, termasuk barang ilegal.

"Kosmetik yang dari luar negeri, yang tidak terdaftar di BPOM itu dipantau juga," terang Puardi.