Kujungan Singkat Dubes Amerika di Graha Pena

Disela-sela kegiatan Dubes Amerika untuk Indonesia, John A Heftern Deputy Chief of Mission menjadi seorang pembicara di Batam mengenai demokrasi Indonesia. John A Heftern menyempatkan diri berkunjung ke Kantor Batam News dan Batam Pos didampingi Sean B Stein, Konsultan General Amerika Serikat di Medan, sekitar pukul 18.30 WIB. Kedatangannya di gedung Graha Pena, Lantai II yang ditemui Candra Ibrahim, Pimpinan Umum Batam News, Socrates, Pimpinan Umum Batam Pos dan beberapa orang redaksi Batam News dan Batam Pos berbincang-bincang seputar Indonesia dan juga calon presiden Amerika.

Menurut John A Heftern, masih banyak warga Amerika yang masih belum mengenal Negara Indonesia. Kalaupun beberapa orang Amerika mengetahui tentang Indonesia mengenai berita-berita yang tidak menyenangkan, seperti Tsunamin, Bom Bali dan Lumpur Lapindo.

''Banyak orang Amerika yang tidak mengetahui Indonesia, ini tugas Pemerintah Pusat Indonesia dan Dubes Amerika untuk saling mengenalkan Indonesia. Karena di Indonesia masih banyak daerah yang indah,'' tuturnya. Ia mengimbau agar semua pihak pers juga turut membantu memperkenalkan Indonesia, tidak hanya mengenai berita Tsunaminya. Karena masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang menyenangkan.

Diakui John, dirinya baru pertama kali datang ke Batam dan menyempatkan diri berkunjung ke perusahan Amerika yang ada di Batam dan juga bertemu dengan Gubernur Kepri, Ismeth Abdullah. Menurut Jhon, Pemerintah Provinsi Kepri sangat konsisten untuk menarik investor asing ke Batam. ''Komitmen Pemerintah Batam untuk menarik investor sangat bagus. Mc Dermott sudah mendapat fasilitas dan sarana yang dibutuhkan dan ini juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Batam,'' ungkapnya.

Perusahan Mc Dermott sudah memberikan efek perekonomian di Batam. Efek yang ditimbulkan bagi Mc Dermott sangat besar manfaatnya bagi masyarakat sekitar Batam untuk meningkatkan pendapatan perekonomiannya. ''Sembilan puluh tujuh persen karyawan di Mc Dermott orang Indonesia, dengan begitu membantu pertumbuhan perekonomian di Batam dengan mempekerjakan masyarakat Indonesia,'' tuturnya.

Kunjungan singkat Dubes Amerika ke Graha Pena tidak hanya mendiskusi mengenai perekonomian di Batam, tetapi berbagai hal seperti calon presiden Amerika Serikat (AS) dalam pemilu 2008 yakni Hillary Clinton dan Barack Obama. ''Keduanya merupakan sejarah calon presiden Amerika yang satunya wanita dan yang berkulit hitam (black skin). Untuk presiden wanita, kami kalah dengan Indonesia yang sudah pernah ada presiden wanita,'' ujarnya.

Diakui pria yang mengenakan kemeja lengan panjang warna cream itu, banyak orang Amerika yang tidak mengenakan hak suaranya dalam memilih presiden pemilu lalu. ''Anak Ohama ada lima dan mereka sudah dewasa, yang sebelumnya tidak pernah menggunakan hak suaranya, sekarang akan menggunakan hak suaranya,'' tandasnya.