Indikasi Ibu dan Janin
Operasi sesar pada saat persalinan disebabkan berbagai faktor dan dua faktor yang mengharuskan sang ibu untuk melakukan operasi sesar yang disaraknkan dokter kandungan yakni adanya indikasi ibu dan indikasi janin. Hal itulah yang diungkapkan dr Suyanto, Sp.OG, Spesialis Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Budi Kemuliaan Menurut Suyanto, indikasi ibu untuk menentukan apakah ibu cukup berisiko untuk melahirkan normal.
''Ibu diharuskan operasi sesar bula usianya diatas 40 tahun, riwayat penyakit sang ibu seperti hipertensi, diabetes melitus atau letak plasenta ibu menutupi jalan lahir janin. Karena itu lah ibu diharuskan melahirkan secara sesar,'' ungkapnya.
Riwat penyakit yang tidak mengijinkan ibu melahirkan secara normal diantaranya, sakit paru-paru, ginjal,.dan sebagainya. Selain dari riwat penyakit juga, biasanya dokter menyarankan wanita untuk melahirkan secara normal karena kondisi sang ibu tidak bisa bertahan lama untuk melahirkan normal atau , dengan kata lain tidak ada tenaga untuk mengeluarkan bayi dari dalam kandungan, bahkan pinggul sang ibu kecil merupakan salah satu penyebab tidak bisa memilih persalinan secara normal.
Sedangkan indikasi janin, lanjut Suyanto, bisa dikarenakan bayi besar (ukuran bayi besar), gawat janin, posisi bayi sungsang, pertumbuhan janin kurang baik. ''Karena kondisi seperti ini lah yang menjadikan alasan dokter harus melakukan operasi sesar. Karena bila tidak bisa berbahaya bagi nyawa keduanya,'' ujarnya.
Selain indikasi ibu dan janin ternyata ada pula indikasi lainnya salah satunya adalah indikasi waktu. Misalnya setelah dua jam dibimbing melahirkan normal ternyata hasilnya nihil, sementara bantuan dengan vakum atau forseps juga tidak memungkinkan, maka alternatif terakhir adalah operasi sesar.
''Proses operasi sesar membutuhkan waktu 30 menit hingga satu jam. Melahirkan secara sesar lebih cepat dibanding melahirkan secara normal. Karena prosesnya yang cepat berbeda dengan melahirkan seraca normal yang membutuhkan waktu 24 jam,'' jelasnya.
Sedangkan untuk proses penyembuhan sesudah melahirkan baik sesar maupun normal membutuhkan waktu 24 jam. Biasanya sesudah melahirkan sang ibu bisa saja merasa alergi. Ditanya mengenai proses penyembuhan sesar lebih lama dibanding melahirkan. Suyanto menuturkan, itu tergantung dari pola pikir sang ibu, tetapi normalnya ya 24 jam.
Sekedar diketahui poses penyembuhan sesar agak lebih lama daripada melahirkan per vaginam ( melalui vagina/jalan normal). Setelah pulang dari rumah sakit, perlu perawatan bagian jahitan yang akan terasa nyeri selama beberapa minggu. Beberapa perawatan yang dilakukan pasca sesar di antaranya jika terasa nyeri, kemerahan, atau bengkak sekitar luka jahitan, atau adanya cairan kekuningan/darah keluar, segera konsultasikan dengan dokter.
Bersihkan luka jahitan dengan larutan hydrogen peroksida 2-3 kali perhari, hindari menutupi luka dengan perban. Bila luka dibiarkan terbuka, akan lebih cepat sembuh dan hindari mengangkat benda berat atau naik tangga. Sebaiknya tanyakan pada dokter mengenai aktifitas apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan pasca melahirkan bedah sesar.
Triana Rahmawati Merajut Harapan dan Membuka Jalan Bagi ODMK
-
Kisah Inspirasi Triana Rahmawati Yang Merajut Harapan dan Membuka Jalan
Bagi Orang dengan Masalah Kejiwaan Sumber: LinkedIn.com Petunjukhidup.com-
Memilik...
0 comments:
Post a Comment