Jumlah wisata yang ada di Indonesia mengelami penurunan dari waktu ke waktu, termasuk Kota Tanjungpinang. Penyebab menurunnya jumlah wisata yang berkunjung ke kota sejarah tersebut disebabkan adanya krisis global dan juga virus babi. Namun, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang menyikapinya dengan positif.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, Abdul Kadir Ibrahim, kemarin, jumlah wisata yang menurun ini tidak hanya terjadi di Kota Tanjungpinang tetapi juga di Indonesia bahkan luar negeri.
''Hal ini diketahui dari jumlah menurunnya penerbangan yang menuju Singapura, apalagi Singapura baru-baru ini masuk virus flu babi. Sehingga penduduknya tidak berani keluar rumah, apalagi jalan-jalan ke luar negeri,'' ungkapnya.
Disebabkan krisis global dan juga pengaruh virus flu babi. Namun kesempatan menurunnya jumlah wisata luar negeri. Tidak membuat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang berpangku tangan mengadapi penurunan jumlah wisata di kota yang terkenal dengan sebutan Kota Gurindam dan Negeri Pantun tersebut.
''Menurunnya jumlah wisata ini diperkirakan hingga tahun depan. Kesempatan ini kita gunakan untuk melakukan perbaikan ke dalam dan tahun ini kita akan mengurangi promosi keluar negeri, tetapi fokus untuk yang di dalam negeri,'' tuturnya.
Diakui Akib, sapaan Abdul Karim Ibrahim, situasi ini akan dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan di Kota Tanjungpinang dan juga terus menyelesaikan wisata hutan bakau yang sudah dicanangkan Kota Tanjungpinang.
''Kita sedang mempersiapkan beberapa objek wisata dan terus memperbaiki objek wisata yang sudah ada, seperti di Penyengat dengan bekerjasma dengan pengurus Penyengat,'' ujarnya.
Selain itu, pembangunan-pembangunan terus ditingkatkan di pulau Penyengat, seperti membangun jembatan yang menggunakan dana dari APBN terus digesa. ''Kita tetap optimis dan tahun 2011 kita bisa menggelar Tanjungpinang Visit Year seperti yang direncanakan Kepala Dinas Pariwisata sebelumnya,'' tukasnya.
.jpg)
0 comments:
Post a Comment